Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Tangerang Rasa Timur Tengah: Jadi Pusat Bisnis, Minim RTH

Firtian Ramadhani oleh Firtian Ramadhani
8 Januari 2024
A A
Tangerang Rasa Timur Tengah: Jadi Pusat Bisnis, Minim RTH

Tangerang Rasa Timur Tengah: Jadi Pusat Bisnis, Minim RTH (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Buat kamu yang punya impian memiliki kulit kecokelatan nan eksotis, nggak perlu jauh-jauh berjemur sampai ke Timur Tengah, sebab di Tangerang kamu bisa mendapatkannya dengan mudah. Gimana nggak, Tangerang makin ke sini puanas pol! Mau berjemur sampai merah merona atau gosong? Monggo…

Btw, orang tua saya adalah orang Jawa, tapi sejak saya belum direncanakan, keluarga saya sudah tinggal di Tangerang, Banten. Jadi, boleh dibilang saya ini asli made in Tangerang. Bukannya saya meng-underestimate atau nggak mencintai tanah kelahiran, realitasnya, tanah kelahiran saya yang dulunya permai kini telah disulap menjadi pusat bisnis yang fantastis.

Lho, bukankah harusnya bangga dan terharu karena tanah kelahiran makin maju?

Ya, jujur saya sangat bangga menjadi warga Tangerang. Sebab, kata orang-orang, daerah ini keren banget. Ada banyak tempat hangout yang kece di sini. Artis internasional juga banyak yang datang ke Tangerang mulai dari Shawn Mendes sampai Blackpink pernah menginjakkan kakinya di sini. Selain itu, akses ke sini cukup terjangkau.

Akan tetapi kamu mungkin setuju kalau di balik pembangunan yang pesat, selalu ada sisi lain yang bahkan bisa dibilang mimpi buruknya. Dan inilah mimpi buruk Tangerang yang makin melesat.

Tangerang gersang: dari hamparan sawah jadi deretan ruko

Kamu tahu nggak sih kalau Tangerang punya banyak julukan, salah satunya adalah Kota Seribu Industri. Tapi, melihat kondisinya saat ini, saya jadi pengin nambahin satu julukan baru, yakni Kota Seribu Ruko. Kok bisa?

Bagi orang Tangerang, khususnya yang berdomisili di Kabupaten Tangerang dan Tangerang Selatan, mungkin bakal relate dengan hal ini. Dulu, saat masih duduk di bangku SD, saya biasa jalan kaki ke sekolah sembari melihat hamparan sawah. Apesnya, kini, sejauh mata memandang, yang saya lihat hanyalah ruko, ruko, dan ruko.

Akibatnya, dulu waktu masih kecil, tiap tidur siang saya merasa baik-baik saja walau hanya menyalakan kipas angin. Lha, kalau sekarang? Menyalakan kipas angin rasanya kurang! Rasanya sekarang seperti sedang berada di sauna saking panasnya.

Baca Juga:

Poris Plawad, Negeri di Ujung Tangerang yang Katanya Pusat Ilmu Sihir

3 Tempat Wisata Underrated di Lebak Banten yang Perlu Perhatian Pemerintah Setempat

Gimana nggak panas, wong saking dahsyatnya pembangunan di Tangerang, hampir semua lahan diubah menjadi gedung. Entah itu perumahan, ruko, apartemen, hotel, dll., pokoknya wujudnya bangunan. Akibatnya, ruang terbuka hijau (RTH) di daerah ini minim sekali. 

Saking panasnya udara di Tangerang, nggak usah heran kalau warga kampung kayak saya sampai harus pasang AC di rumah. Padahal dulu AC termasuk barang mewah yang biasanya hanya digunakan kaum sultan, lho. Tapi gimana lagi, suhu udara di Tangerang sungguh di luar nurul.

Membuat Tangerang hijau lagi? PR banget!

Sungguh jadi polemik. Bertransformasi menjadi pusat bisnis dengan pembangunan infrastruktur besar-besaran hingga menjadi kawasan penyangga ibukota, namun setelah prestasi ini diraih, lahirlah PR baru bagi Pemda, yakni menyediakan ruang terbuka hijau yang cukup dan layak. Kalau merujuk Undang-Undang (UU) Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, idealnya suatu kota punya minimal 30 persen RTH dari luas wilayahnya.

Nah, faktanya tempat tinggal saya, Kabupaten Tangerang, hanya punya luas RTH sebanyak 8 persen, Kota Tangerang 10 persen, dan yang agak mendingan Tangerang Selatan, tapi itu pun cuma 12 persen. Bahkan Pemda masing-masing wilayah mumet untuk untuk menggenjot pengadaan RTH karena lahannya telanjur dibangun menjadi gedung.

Bagai buah simalakama, berkat RTH yang dipangkas habis ini, bukan hanya APBD yang naik, melainkan banjir dan tingkat polusi juga ikutan naik. Sungguh menyedihkan.

Sekadar saran dari orang biasa

Saya tahu bahwa saya cuma orang biasa. Tapi, siapa tahu ada developer atau pemangku kuasa yang membaca tulisan ini dan tergugah untuk merombak beberapa kompleks gedung menjadi ruang terbuka hijau di Tangerang. Tentu upaya ini dilakukan agar warga makin betah tinggal di sini.

Berdasarkan penglihatan saya, cukup banyak bangunan ruko atau pertokoan lama yang kosong, serta bekas mall yang sudah bangkrut dan terbengkalai begitu saja. Siapa tahu bangunan-bangunan ini bisa dialihfungsikan menjadi RTH tadi yang begitu diidam-idamkan warga. Nggak ada salahnya berharap, kan?

Saya yakin, kok, bukan cuma saya yang rindu menghirup udara murni kaya oksigen yang menenangkan kepala. Sudah banyak orang yang pening menghirup udara bercampur asap serta pasir dan aroma zat kimia dari pabrik-pabrik yang ada di wilayah tanah kelahiran saya ini. Sekian, terima nasib.

Penulis: Firtian Ramadhani
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Kabupaten Tangerang Melesat Meninggalkan Kota Tangerang: Kehidupan di Kabupaten Lebih Mewah dan Modern!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 8 Januari 2024 oleh

Tags: BantenKabupaten TangerangKota Tangerangpabrik di tangerangruang terbuka hijautangerangtangerang selatan
Firtian Ramadhani

Firtian Ramadhani

Kadang jadi mahasiswa ambis, kadang jadi wartawan, kadang jadi budak proker.

ArtikelTerkait

politik dinasti banten tubagus chaeri wardana wawan badak bercula satu korupsi peta banten mojok

Alasan Mengapa Politik Dinasti Banten Begitu Digemari Warganya

30 April 2020
Jalan Pemda Tigaraksa Tangerang, Jalan yang Menguji Kestabilan Pengendara Motor. Cocok Dilalui sebelum Ujian SIM

Jalan Pemda Tigaraksa Tangerang, Jalan yang Menguji Kestabilan Pengendara Motor. Cocok Dilalui sebelum Ujian SIM

15 April 2024
Nggak Cuma Kalimantan, Banten, atau Banyuwangi, Lombok Juga Punya Sihir Antik

Nggak Cuma Kalimantan, Banten, atau Banyuwangi, Lombok Juga Punya Sihir Antik

18 April 2020
Membayangkan Ciputat Tanpa UIN Jakarta: Kasihan, deh!

Membayangkan Ciputat Tanpa UIN Jakarta: Kasihan, deh!

7 April 2025
Pandeglang, Gambaran Nyata Daerah yang Terabaikan dan Tersisihkan

Pandeglang, Gambaran Nyata Daerah yang Terabaikan dan Tersisihkan

5 Oktober 2025
Tarif Puskesmas Tangerang Tiba-tiba Melonjak 5 Kali Lipat, Rakyat Miskin (Memang) Dilarang Sakit!

Tarif Puskesmas Tangerang Tiba-tiba Melonjak 5 Kali Lipat, Rakyat Miskin (Memang) Dilarang Sakit!

6 Februari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

8 Aturan Tak Tertulis Tinggal Surabaya (Unsplash)

8 Aturan Tak Tertulis di Surabaya yang Wajib Kalian Tahu Sebelum Datang ke Sana

1 Desember 2025
Saya Sudah Menyerah Recook Resep Viral TikTok dan Instagram. Mending Beli, Jelas Lebih Murah dan Enak!

Saya Sudah Menyerah Recook Resep Viral TikTok dan Instagram. Mending Beli, Jelas Lebih Murah dan Enak!

6 Desember 2025
Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

1 Desember 2025
Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

2 Desember 2025
Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025
Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang Mojok.co

Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.