Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Bogor Barat dan Bekasi, “Saudara Kembar” Beda Nasib, tapi Mendingan Bogor Barat lah, Jelas

Seto Wicaksono oleh Seto Wicaksono
23 November 2023
A A
Bogor Barat, "Saudara Kembar" Bekasi, tapi Beda Nasib. Mendingan Bogor Barat lah, Jelas

Bogor Barat, "Saudara Kembar" Bekasi, tapi Beda Nasib. Mendingan Bogor Barat lah, Jelas (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Bogor Barat bisa dibilang “saudara kembar” Bekasi. Tapi, nasibnya beda. Mendingan Bogor Barat sih keknya.

Sampai dengan saat ini, Bekasi menjadi area yang selalu jadi bahan olok oleh banyak orang karena wilayahnya yang dianggap jauh dari peradaban, panas, macet, dan akses yang nggak bagus-bagus amat. Bahkan, sampai ada yang menganggap bahwa Bekasi itu sudah bukan bagian dari bumi lagi, melainkan planet yang berdiri sendiri.

Lain Bekasi, lain juga Bogor yang punya pesona tersendiri. Bagi orang yang berdomisili dan sudah lama menetap di Bogor, wilayah Bogor Barat punya gambaran serupa dengan Bekasi: jauh dari kota sekaligus dianggap pedalaman, akses yang bikin Anda bergumam “Aduh, bener-bener ini, sih” selama di perjalanan berkunjung ke sana, dan macet yang tidak mengenal waktu. Jika Anda punya kerabat yang bertempat tinggal di Bogor Barat, silakan divalidasi hal tersebut.

Masalahnya adalah, hal ini sudah berlarut-larut. Saya, kerabat, saudara, beserta keluarga yang berdomisili maupun tinggal beririsan dengan area Bogor Barat, meski sudah terbiasa akan hal tersebut, rasanya masih sulit menerima kenyataan bahwa area ini punya tingkat kemacetan yang bikin mumet.

Akses Bogor Barat yang minim

Selain itu, sangat minim jalan alternatif untuk menuju ke beberapa kecamatan seperti Dramaga, Ciampea, Cibungbulang, Leuwiliang, Nanggung, sampai dengan Jasinga. Sehingga, mau nggak mau siapa pun yang ingin menyambangi area tersebut, mesti melewati satu jalan yang sama. Ya, sebetulnya masih bisa melewati beberapa titik, sih. Melalui jalur dalam di sekitar kampus IPB Dramaga, misalnya. Namun, muaranya masih sama.

Mau tidak mau, suka atau tidak, ini menjadi salah satu penyebab macet yang nggak ada ujungnya. Karena pada akhirnya, terpaksa melalui jalur atau bertemu di titik yang sama setelah melalui jalan alternatif. Alasan lain, tebak-tebakan saya, semakin banyaknya orang yang memilih untuk tinggal di kawasan Bogor Barat karena banyak bermunculan rumah bersubsidi pada masanya. Sehingga menimbulkan efek domino; makin padat, makin macet.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa, Bogor Barat, dengan segala kelebihan dan kekurangannya, menjadi bahan olok oleh warga Bogor sendiri. Bukan untuk menjelek-jelekan apalagi merendahkan, hanya sebagai bahan bercandaan saja—sama halnya seperti Bekasi.

Hidden gem durian

Percaya sama saya, semisal ada di antara rekan kalian yang domisilinya di area Bogor Barat seperti Ciampea, Leuwiliang, atau Jasinga, kemudian ditanya tinggal di mana, nggak perlu heran jika mereka sendiri akan menjawab sambil cengengesan, “Pokoknya jauh dari Bogor kota. Pelosok. Pasti nggak bakal tahu, deh.”

Baca Juga:

Hampir Setahun Proyek Galian di Kaliabang Bekasi Belum Beres, Cari Fosil Dinosaurus?

4 Hal Menyebalkan di Bogor yang Bikin Wisatawan Kapok Datang

Sebagai gambaran, jarak dari Leuwiliang ke Stasiun Bogor, jika dicek melalui Google Maps adalah sekitar 22 km. Sedangkan dari Jasinga ke stasiun Bogor, 48 km. Dengan waktu tempuh antara 1-2 jam. Belum termasuk macet. Belum lagi akses berkelok-kelok dan jalan berlubang yang nggak membikin perjalananmu mulus-mulus amat.

Namun, perlu diketahui juga. Selain punya image yang serupa tapi tak sama dengan Bekasi, Bogor Barat menjadi salah satu hidden gim bagi kalian pencari area rekreasi yang asri dan penikmat durian.

Di sekitar Jasinga, misalnya. Ada Seureuh Hejo, Wisata Panorama Wangun Jaya, dan Curug Bandung. Sedangkan di Leuwiliang sendiri ada Wisata Alam Panorama Pabangbon. Keempat tempat tersebut terbilang masih asri, sejuk, dan nyaman dikunjungi. Boleh jadi karena lokasi yang terbilang jauh, sehingga belum banyak orang yang bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan emosinya dalam menembus perjalan yang membikin mengelus dada setibanya di tempat tujuan.

Tempat sepi yang cocok untuk “melarikan diri”

Kawasan Bogor Barat juga bisa dijadikan alternatif destinasi bagi kalian penikmat durian—dan sudah menjadi pilihan utama bagi saya ketika pengin makan durian. Di sepanjang jalan Dramaga, Leuwiliang, sampai dengan Jasinga, pedagang durian cukup melimpah dengan berbagai harga dan varian yang ditawarkan. Nggak perlu khawatir, cukup merogoh kocek sekira 70-150 ribu (bisa dan boleh ditawar), kalian bisa menikmati durian yang manis dan legit.

Meski punya image demikian, Bogor Barat menjadi salah satu kawasan yang cocok untuk lari dari hiruk-pikuknya area perkotaan. Masih banyaknya pepohonan, area yang asri, dan alternatif tempat rekreasi, menjadi kekuatan tersendiri untuk area yang berlokasi di pinggiran kota Bogor. Meski untuk tiba di tempat tujuan, harus melalui jalan berlubang dan bergelombang, sih. Hehehe.

Penulis: Seto Wicaksono
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Fakta Kabupaten Bogor: Jauh dari Pusat Kota dan Membuat Beberapa Orang Kudus Kenalan Saya Jadi Salah Paham

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 23 November 2023 oleh

Tags: bekasibogor baratdurianKemacetan
Seto Wicaksono

Seto Wicaksono

Kelahiran 20 Juli. Fans Liverpool FC. Lulusan Psikologi Universitas Gunadarma. Seorang Suami, Ayah, dan Recruiter di suatu perusahaan.

ArtikelTerkait

5 Alasan Lebih Baik Mengaku Asal Cikarang ketimbang Ngaku Asli Bekasi

5 Alasan Lebih Baik Mengaku Asal Cikarang ketimbang Ngaku Asli Bekasi

5 Februari 2022
SCBD Bandung, Kawasan Baru yang Macetnya Nggak Manusiawi

SCBD Bandung, Kawasan Baru yang Macetnya Nggak Manusiawi

12 Februari 2024
5 Hal yang Bisa Dibanggakan oleh Masyarakat Karawang selain Goyangannya

5 Hal yang Bisa Dibanggakan oleh Masyarakat Karawang selain Goyangannya

18 Oktober 2022
3 Alasan yang Membuat Sukatani Jadi Tempat Terbaik untuk Ditinggali di Kabupaten Bekasi

3 Alasan yang Membuat Sukatani Jadi Tempat Terbaik untuk Ditinggali di Kabupaten Bekasi

19 April 2025
Cara Bekasi Mempertahankan Eksistensi Sebagai Top of Mind Bahan Ledekan di Jabodetabek. (Unsplash.com)

Cara Bekasi Mempertahankan Eksistensi Sebagai Top of Mind Bahan Ledekan di Jabodetabek

26 Juli 2022
4 Penyebab Kemacetan di Kota Kediri, Bikin Darah Tinggi!

4 Penyebab Kemacetan di Kota Kediri, Bikin Darah Tinggi!

7 Oktober 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

4 Desember 2025
Nggak Ada Gunanya Dosen Ngasih Tugas Artikel Akademik dan Wajib Terbit, Cuma Bikin Mahasiswa Stres!

Dosen yang Minta Mahasiswa untuk Kuliah Mandiri Lebih Pemalas dari Mahasiswa Itu Sendiri

5 Desember 2025
Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

2 Desember 2025
Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

2 Desember 2025
Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025
Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi Mojok.co

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.