Sekitar 2017, bapak membelikan saya motor Honda Vario 150. Salah satu pertimbangan kami adalah saat itu belum banyak yang punya motor matik terbaik ini. Kini, tak terasa, sudah 6 tahun kami memilikinya. Saya masih tetap setia menggunakan motor satu ini untuk bepergian dan menjadi “pengawal” stok toko kelontong ibu.
Saya nyaman saja menggunakan motor yang kata orang memiliki bodi yang terlalu besar dan lebar ini. Bahkan, motor ini telah memberikan sumbangsih yang cukup besar bagi perkembangan toko kelontong ibu saya. Nggak percaya? Nih saya kasih alasannya!
Bagasi motor Honda Vario 150 yang Luas
Motor Honda Vario 150 adalah “sahabat” saya semasa sekolah SMA. Jarak tempuh dari rumah menuju sekolah adalah 25 kilometer dengan waktu tempuh 40 menit. Kecepatan rata-rata saya 60 kilometer per jam. Kebetulan, sekolah saya berada di pusat kota. Makanya, ibu dan bapak saya sering menitip barang dagangan untuk persediaan toko kelontong.
Ibu sering meminta saya membelikan beberapa slop rokok untuk persediaan di toko kelontong. Maklum, rumah saya ada ujung timur Purbalingga. Ketimbang bapak harus bolak-balik, mending titip ke saya saja. Alhasil, saya sering pulang sekolah membawa barang belanjaan berupa berapa slop rokok.
Untungnya, bagasi motor Honda Vario 150 termasuk besar. Ia bisa menampung beberapa slop rokok. Tak tanggung-tanggung, bagasi Vario 150 bisa muat hingga 6 slop rokok Djarum 76. Nggak percaya? Coba aja!
Baca halaman selanjutnya: Dashboard yang “solutif”…