Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Stasiun Semarang Poncol: Saksi Bisu Sejarah hingga Urban Legend di Sudut Kota Semarang

Paula Gianita Primasari oleh Paula Gianita Primasari
17 Mei 2023
A A
Stasiun Semarang Poncol: Saksi Bisu Sejarah hingga Urban Legend di Sudut Kota Semarang

Stasiun Semarang Poncol: Saksi Bisu Sejarah hingga Urban Legend di Sudut Kota Semarang (Photo by Rizal Febri Ardiansyah via Wikimedia Commons)

Share on FacebookShare on Twitter

Stasiun Semarang Poncol menjadi salah satu saksi bisu sejarah di Kota Semarang. Stasiun ini sudah berdiri sejak era penjajahan Belanda.

Ada banyak cerita yang tersimpan rapi di balik riuhnya calon penumpang dan pengantar yang lalu-lalang di stasiun kereta. Sebagian orang membawa kabar bahagia lantaran akhirnya dapat bertemu dengan orang yang dikasihi. Sedangkan di sisi lain, ada mereka yang harus memikul duka untuk menerima perpisahan yang tak dapat dielakkan. Begitulah sekelumit kisah yang banyak terjadi di berbagai penjuru stasiun kereta.

Tak ubahnya pula dengan Stasiun Semarang Poncol yang merupakan salah satu stasiun kereta besar di Kota Lumpia. Terletak di Jalan Imam Bonjol, Purwosari, Kecamatan Semarang Utara dan dihiasi hiruk pikuk masyarakat kota, rupanya tak menjadikan Stasiun Semarang Poncol lepas dari perannya sebagai saksi bisu sejarah dan sederet kejadian mistis. Namun, kedua hal tersebutlah yang menjadikan stasiun ini begitu istimewa dan tak biasa.

Stasiun Semarang Poncol, bangunan peninggalan kolonial Belanda

Setali tiga uang dengan saudaranya, Stasiun Semarang Tawang yang tersohor, Stasiun Semarang Poncol juga merupakan salah satu bangunan bernilai sejarah peninggalan kolonial Belanda. Stasiun ini pertama kali diresmikan penggunaannya pada 6 Agustus 1914 dengan sebutan awal SCS (Semarang-Cheribon Stoomtram Maatschappij) atau Semarang-West karena berada di pinggir barat Kota Semarang. Gedung tua hasil karya arsitek termasyhur berkebangsaan Belanda pada masanya bernama Henry Maclaine Pont tersebut dibangun guna menggantikan fungsi Stasiun Pendrikan yang sudah ada lebih dahulu.

Selain dimaksudkan untuk mengurangi penumpukan penumpang di Stasiun Pendrikan, SCS juga difokuskan untuk menerima komoditi seperti minyak bumi, gula, dan pupuk. Akan tetapi, berbeda dengan karya Pont sebelumnya, buah pemikirannya merancang setiap jengkal SCS membuahkan prestasi bertaraf internasional. Kala itu, Stasiun Semarang Poncol yang masih menyandang nama SCS berhasil ikut ambil bagian dalam forum internasional Paris Exposition pada tahun 1925.

Tentu saja hal membanggakan ini menjadi pembuktian bahwa seluruh sudut bangunan SCS dirancang dengan matang sehingga menghasilkan kemegahan yang indah di era itu dan diakui oleh mata dunia. Menurut sejumlah arsip sejarah, bagian pintu masuk utama SCS berlantaikan ubin hitam dan abu-abu dengan sebuah jam berada di puncak bangunan. Sayangnya, semua detail cantik tersebut sudah nyaris tidak menyisakan jejak saat ini.

Lagu “Caping Gunung”

Keistimewaan lain dari Stasiun Semarang Poncol yang mungkin belum banyak diketahui adalah soal lagu kedatangan kereta yang dipakai. Sebelum diubah menjadi instrumental “Gambang Semarang” seperti sekarang supaya seragam dengan lagu kedatangan kereta api stasiun kelas besar di Daop IV Semarang lainnya, lagu “Caping Gunung” yang dulu mengalun di stasiun ini. Lagu ini menjadi tanda kedatangan kereta api di Stasiun Semarang Poncol.

Tembang keroncong ciptaan maestro legendaris Gesang tersebut konon sanggup memunculkan rasa haru yang menyeruak di hati para pengunjung stasiun. Pasalnya, lirik lagu “Caping Gunung” memiliki makna tentang penantian dan kerinduan seorang ayah kepada anaknya. Lagu ini seolah menjadi representasi luapan hati mereka yang menunggu kedatangan orang tersayang keluar dari gerbong kereta.

Baca Juga:

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

Penampakan makhluk tak kasat mata di Stasiun Semarang Poncol

Kurang afdal rasanya bila tak menyentuh sisi mistis Stasiun Semarang Poncol yang banyak dibahas netizen di dunia maya. Sebagai salah satu bangunan lawas, terlebih merupakan peninggalan kolonial Belanda, eksistensi stasiun ini tidak dapat dipisahkan dengan isu kehadiran makhluk dari dimensi lain. Sebagian masyarakat percaya bahwa gedung-gedung tua mempunyai kemampuan merekam semua kejadian di masa lalu. Istilah kerennya, residu energi.

Banyak warga sekitar bersaksi tentang kehadiran sosok berjubah putih yang doyan mondar-mandir di sekitar Stasiun Semarang Poncol. Tidak hanya itu, beberapa orang sempat mengaku pernah menyaksikan sekelompok anak kecil yang bermain di sekitaran stasiun pada tengah malam atau saat jam operasional telah berakhir. Cerita klise lainnya adalah kemunculan kereta hantu dan korban kecelakaan yang menjadi ciri khas sisi kelam stasiun kereta pada umumnya.

Kisah kereta hantu dan korban kecelakaan

Dua urban legend terakhir bahkan sempat viral di masanya dan menjadi perbincangan warganet, termasuk di forum legendaris, Kaskus. Urban legend yang pertama mengisahkan tentang seorang masinis kereta feeder jurusan Bojonegoro-Semarang yang panik melihat sebuah kereta melaju dengan kecepatan tinggi dari arah berlawanan. Memperkirakan akan ada tabrakan besar, masinis tersebut lantas memperingatkan semua penumpang.

Anehnya, kereta tersebut tiba-tiba berhenti pada jarak sekitar 100 meter. Yang semakin membuat bulu kuduk merinding adalah kabar bahwa masinis itu tidak melihat satu orang pun di dalam kereta tersebut.

Cerita misteri kedua terkait adanya korban kecelakaan juga tidak kalah heboh. Menurut kabar burung yang beredar, ada sepasang suami istri yang berkendara di sekitar stasiun. Mereka terkejut melihat sekumpulan rombongan berbaju putih dan berwajah pucat yang melintasi jalur rel kereta.

Lantaran penasaran, pasutri tersebut kemudian bertanya kepada seorang pengayuh becak yang mangkal di dekat lokasi. Dengan santai dan tanpa raut wajah kaget sama sekali, si tukang becak malah mengatakan itu hal yang lumrah terjadi. Konon, rombongan tersebut merupakan energi astral yang bersumber dari korban kecelakaan kereta di masa lampau.

Penulis: Paula Gianita Primasari
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Semarang Kota Hantu: Potensi Aura Mistis dan Sisi Misterius Kota Semarang.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 16 Mei 2023 oleh

Tags: jawa tengahSemarangstasiunstasiun keretaStasiun Semarang Poncol
Paula Gianita Primasari

Paula Gianita Primasari

Mahasiswa doktoral UNDIP jurusan Manajemen Pemasaran asal Semarang.

ArtikelTerkait

Purwokerto, Tempat Tinggal Terbaik di Jawa Tengah (Shutterstock.com)

Purwokerto, Tempat Tinggal Terbaik di Jawa Tengah

16 Mei 2023
Dear Toko Buku Gramedia, Ayo dong Buka Outlet di Kota Pekalongan

Dear Toko Buku Gramedia, Ayo dong Buka Outlet di Kota Pekalongan

5 Oktober 2023
Cilacap Berkembang Pesat, Brebes Masih Konsisten menyedihkan

Ketika Cilacap Berkembang Pesat, Brebes Masih Konsisten menyedihkan

1 Agustus 2023
Eyek, Tukang Sayur Keliling di Magelang yang Ikonik dengan Keranjang Setinggi Lemari

Eyek, Tukang Sayur Keliling di Magelang yang Ikonik dengan Keranjang Setinggi Lemari

9 Januari 2024
Meskipun Jadi Daerah dengan Akses Layanan Kesehatan Tersulit di Jawa Tengah, Saya Bersyukur Lahir dan Besar di Cilacap

Meskipun Jadi Daerah dengan Akses Layanan Kesehatan Tersulit di Jawa Tengah, Saya Bersyukur Lahir dan Besar di Cilacap

12 Agustus 2023
Taman Kyai Langgeng Magelang yang Pernah Sepi dan Merana (Unsplash)

Taman Kyai Langgeng Magelang: Dulu Menjadi Primadona Tamasya, lalu Sempat Sepi dan Merana

19 November 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Tetap Menyenangkan Mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

30 November 2025
4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025
Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025
Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

1 Desember 2025
Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025
5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru Mojok.co

5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.