Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Mati Surinya Terminal Hamid Rusdi Kota Malang: Nyaris Terbengkalai dan Sering Dipertanyakan Manfaatnya

Erma Kumala Dewi oleh Erma Kumala Dewi
11 Mei 2023
A A
Terminal Hamid Rusdi Kota Malang Mati Suri: Nyaris Terbengkalai dan Sering Dipertanyakan Manfaatnya

Terminal Hamid Rusdi Kota Malang Mati Suri: Nyaris Terbengkalai dan Sering Dipertanyakan Manfaatnya (Mujionomaruf via Wikimedia Commons)

Share on FacebookShare on Twitter

Terminal Hamid Rusdi baru dibangun tahun 2009 dengan biaya Rp59,7 miliar. Tujuannya menggantikan Terminal Gadang sebagai gerbang selatan Kota Malang. Sebenarnya terminal baru ini didesain dengan lebih layak dibandingkan pendahulunya. Lahannya jauh lebih luas, rapi, bahkan fasilitas yang disediakan lebih nyaman daripada terminal lama. Sayangnya, berbagai fasilitas menarik itu tak lantas membuat Terminal Hamid Rusdi ramai. Nasibnya sebagai sebuat terminal justru malang sekali.

Terminal yang nyaris sempurna sebagai wahana uji nyali

Lumrahnya terminal akan selalu diwarnai oleh hiruk pikuk manusia yang hendak bepergian dari satu tempat ke tempat lain. Apalagi kalau stasusnya sebagai terminal tipe B. Nggak hanya angkot dan angkudes, bus-bus AKDP yang melayani perjalanan ke berbagai wilayah di tenggara dan barat daya Kota Malang seharusnya singgah di Terminal Hamid Rusdi.

Namun yang terjadi malah sebaliknya, terminal ini sepi pengunjung. Lama-kelamaan bangunan terminal mengalami kerusakan di sana-sini. Suasana di malah hari sangat senyap. Hanya menyisakan bapak-bapak Dishub yang piket malam.

Bangunan luas nan lengang itu juga dilengkapi dengan pohon-pohon besar di sekitarnya. Ditambah lagi jalanan di sekitaran terminal masih cukup sunyi. Sebab, kawasan Terminal Hamid Rusdi atau yang biasa disebut block office itu memang difungsikan sebagai kompleks perkantoran Pemkot Malang saja.

Kalau saja nggak ada penerangan di terminal ini saat malam hari, saya rasa Terminal Hamid Rusdi akan jadi tempat yang cocok buat uji nyali.

Di pagi hari, kondisi terminal ini juga masih sepi, sebab transportasi umum sedang rajin-rajinnya mencari penumpang. Di siang hari barulah terminal mulai diramaikan oleh angkot dan angkudes yang mau makan siang dan beristirahat sejenak. Memang terminal ini lebih tepat disebut sebagai tempat ngaso para sopir angkutan, bukan tempat ngetem apalagi nyari penumpang.

Penyebab sepinya Terminal Hamid Rusdi

Sepinya Terminal Hamid Rusdi diakibatkan keengganan para sopir untuk masuk ke dalam terminal baru ini. Mereka lebih suka ngetem di terminal lama. Akibatnya, kemacetan di perempatan lampu merah Pasar Gadang masih saja terjadi. Tak heran jika banyak warga Malang yang mempertanyakan faedah pembangunan Terminal Hamid Rusdi. Saking jarangnya angkutan dan bus yang masuk ke sini, ada saja masyarakat yang nggak tahu keberadaan terminal ini. Mereka lebih familier dengan Terminal Gadang.

Padahal pemindahan dari Terminal Gadang ke Hamid Rusdi bertujuan untuk menuntaskan masalah kemacetan itu. Sebab, lokasi terminal lama terlalu dekat dengan Pasar Induk Gadang yang merupakan salah satu pasar teramai di Kota Malang. Apalagi lebar jalan di sekitar terminal lama memang kurang luas jika dibandingkan terminal baru.

Baca Juga:

Kejadian Banjir Malang Naik 500% di 2025, Bukti Pemerintah Memang Nggak Becus Bekerja

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

Keengganan para sopir angkutan dan bis untuk masuk ke Terminal Hamid Rusdi bukannya tanpa alasan. Padatnya jalanan Pasar Gadang membuat para sopir enggan membelah keramaian demi masuk ke terminal baru. Ditambah jalanannya yang rusak dan kotor akibat aktivitas pasar.

Pada awalnya relokasi terminal ke Hamid Rusdi diikuti oleh wacana merelokasi Pasar Gadang ke bekas bangunan terminal lama. Sehingga arus lalu lintas di perempatan Gadang tak lagi macet. Sayangnya proyek relokasi pasar ini harus terbengkalai lantaran ada permasalahan kerja sama dengan investor.

Faktor lain yang mengakibatkan sepinya terminal ini adalah keengganan penumpang naik dari terminal baru. Alasannya karena masuknya terlalu jauh dan waktu tunggunya untuk berangkat lebih lama. Kemageran penumpang ini membuat para sopir kesulitan mencari penumpang di dalam terminal baru.

Seandainya pasar berhasil direlokasi, saya rasa para sopir bus akan lebih mudah diatur untuk masuk ke Terminal Hamid Rusdi. Kemudian sopir angkutan umum akan otomatis ikut masuk ke terminal karena banyak bus yang menurunkan penumpang di sana.

Pengawasan yang kurang tegas

Sebenarnya bertahun-tahun silam sempat dibuat aturan yang mengharuskan seluruh transportasi umum untuk masuk ke Terminal Hamid Rusdi. Saat itu banyak petugas yang melakukan patroli untuk menertibkan angkutan yang ngetem di sekitaran terminal lama.

Sayangnya ketertiban ini nggak bertahan lama. Rendahnya pengawasan dari aparat membuat para sopir ini kembali lagi ke terminal lama. Akhirnya hanya ada aksi kucing-kucingan yang terus berulang antara petugas dan sopir angkutan di setiap operasi penertiban.

Dibuka kembali

Dalam rangka menghidupkan kembali fungsi Terminal Hamid Rusdi, pemerintah provinsi melakukan seremoni re-opening terminal pada Februari 2023 lalu. Pemerintah mewajibkan semua angkot, angkudes, dan bus AKDP untuk masuk ke terminal baru ini. Entah akan berapa lama kebijakan ini bisa bertahan. Semoga saja kali ini pemerintah serius merealisasikan peraturan ini.

Menyambut kebijakan baru ini, PO Bagong menjadi pionir armada bus yang melakukan penyesuaian trayek. Saat ini Bus Bagong membuat rute baru Arjosari-Kesamben-Blitar-Tulungagung via Hamid Rusdi-Kendal Payak-Penarukan.

Dari Blitar ke Tulungagung, jalurnya memang nggak mengalami perubahan. Hanya jalur dari Malangnya saja yang berubah, yaitu bergeser ke selatan dari jalur lama. Jadi bus ini sudah nggak melewati Pasar Gadang, Pabrik Gula Kebongung, dan Pakisaji.

Selain Bus Bagong, ada pula armada dari DAMRI yang melayani perjalanan ke Pantai Balekambang dan Sendang Biru. Sebab DAMRI punya misi baru untuk menggenjot sektor pariwisata di Indonesia. Selain ke pantai-pantai selatan, dari Kota Malang armada DAMRI juga melayani perjalanan ke Gunung Bromo. Tarifnya murah meriah, kok. Hanya Rp25.000 untuk ke pantai selatan dan Rp30.000 ke Gunung Bromo.

Wah, ternyata manfaat Terminal Hamid Rusdi cukup banyak, lho. Tinggal dibarengi komitmen dan ketegasan dari pemerintah saja untuk memastikan segala kebijakan ini berlangsung dengan tertib.

Penulis: Erma Kumala Dewi
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Malang Plaza Dilalap Api, tapi Kenangannya Tak Akan Pernah Mati.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 11 Mei 2023 oleh

Tags: jawa timurMalangTerminalterminal hamid rusdi
Erma Kumala Dewi

Erma Kumala Dewi

Penggemar berat film kartun walaupun sudah berumur. Suka kulineran dan kekunoan.

ArtikelTerkait

Meromantisisasi Lamongan Adalah Hal yang Mustahil, Kota ini Tercipta untuk Dicintai Apa Adanya

Meromantisisasi Lamongan Adalah Hal yang Mustahil, Kota Ini Tercipta untuk Dicintai Apa Adanya

17 Mei 2024
Alasan Orang Surabaya seperti Saya Ogah Liburan ke Malang

Alasan Orang Surabaya seperti Saya Ogah Liburan ke Malang

25 Oktober 2024
Panduan Mengenali Bakso Malang yang Asli dari Kera Ngalam, biar Kalian Nggak Kena Tipu

Panduan Mengenali Bakso Malang yang Asli dari Kera Ngalam, biar Kalian Nggak Kena Tipu

22 Desember 2023
Ribetnya Jadi Warga Sawojajar 2 Malang yang Serba Nanggung terminal mojok

Ribetnya Jadi Warga Sawojajar 2 Malang yang Serba Nanggung

24 Mei 2021
Menghabiskan Senja di Kali Metro Malang, Tempat Healing Murah Penuh Sejarah

Menghabiskan Senja di Kali Metro Malang, Tempat Healing Murah Penuh Sejarah

16 Juni 2023
Kawah Ijen via Banyuwangi: Jalur Red Flag yang Mengancam Pengendara

Kawah Ijen via Banyuwangi: Jalur Red Flag yang Mengancam Pengendara

8 November 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

2 Desember 2025
Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini parkir kampus tukang parkir resmi mawar preman pensiun tukang parkir kafe di malang surabaya, tukang parkir liar lahan parkir

Rebutan Lahan Parkir Itu Sama Tuanya dengan Umur Peradaban, dan Mungkin Akan Tetap Ada Hingga Kiamat

2 Desember 2025
Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang Mojok.co

Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang

2 Desember 2025
6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025
4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Tetap Menyenangkan Mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

30 November 2025
Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.