Kalau band Sisitipsi bilang “Alkohol itu jahat tapi enak”, terminologi serupa bisa kita sematkan ke dalam masakan Padang. Iya, masakan Padang itu jahat tapi enak. Buat orang-orang dengan riwayat penyakit asam urat, kolesterol, atau asam lambung, masakan Padang yang penuh santan dan protein hewani itu bukan makanan yang bersahabat. Tetap bisa makan, tapi tentu tak bisa sebanyak orang-orang lain yang tak punya riwayat penyakit.
Masakan Padang itu jahat, tapi enak. Enak banget bahkan. Bisa dibilang, masakan Padang itu semacam comfort food banyak orang. Bayangkan perpaduan ini. Nasi pera yang panas, kuah santan gulai, sambal hijau, daun singkong, dan aneka lauk dari ayam, rendang, sampai gulai kikil atau kepala ikan, jelas akan memanjakan lidah dan perut kita. Keberadaan warung Padang yang tersebar di mana-mana membuat kita tak susah untuk menemukan dan menikmatinya.
Nah, bicara masakan Padang tentu tak bisa lepas dari yang namanya rendang. Bayangkan daging potong yang dimasak dalam waktu yang cukup lama, dengan aneka rempah yang kuat rasanya, hingga cukup mengering, membuat makanan ini jadi favorit banyak orang. Daya tahannya pun bisa lama (berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan). Tak heran juga jika rendang menjadi salah satu makanan terbaik nomor satu di dunia.
Tapi, rendang itu kadang juga overrated. Maksudnya, kedigdayaan rendang dalam khazanah masakan Padang kerap menutupi menu-menu atau lauk-lauk lain yang sebenarnya tidak kalah enak. Kalau bicara masakan Padang pasti langsung nyebut rendang. Padahal, kalau lauk-lauk lain mendapatkan lampu sorot serupa, bukan tidak mungkin popularitasnya akan mendekati rendang.
Maka dari itu, saya akan coba menuliskan menu-menu lain di masakan Padang selain rendang yang tidak kalah enak. Semacam kasta gitu, lah. Tapi ini dari yang enak sampai yang enak banget, lah. Apa saja menu-menunya? Cekidot di bawah ini.
Dendeng cabe ijo
Kalau bosan dengan rendang, tapi masih ingin makan masakan Padang dengan lauk daging, maka pilihan yang paling tepat harusnya jatuh pada dendeng cabe ijo. Kalau boleh bilang, ini adalah menu yang bisa dibilang sebagai menu yang cukup underrated di warung Padang. Maksudnya, popularitas dendeng cabe ijo ini masih kalah dari rendang. Tapi kalau soal rasa, jelas bisa diadu.
Sensasi gurih dari dari daging yang sudah digepuk, ditambah rasa pedas ‘sopan’ dari cabe ijo membuat dendeng cabe ijo ini nikmat sekali jika dipadu padankan dengan nasi panas dan kuah gulai. Dijamin ngiler pokoknya. Kalau kalian belum pernah coba, kalian harus coba sih. Suka atau tidak nantinya, setidaknya kalian sudah mencoba.
Gulai tambusu
Ini juga primadona sebenarnya. Usus sapi yang diisi dengan tahu dan telur membuat Tambusu ini jadi salah satu menu andalan, khususnya di masakan Padang (kerap dijumpai di nasi kapau). Ditambah lagi kuah gulai yang memadukan rasa gurih dan pedas, membuat menu ini jadi salah satu menu paling dicari-cari. Dan kalaupun ada, pasti cepat ludes.
Sebagai orang yang kurang suka jeroan sapi, termasuk usus sapi, saya masih bisa toleransi dengan gulai tambusu. Sebab di dalam usus sapi masih ada isian telur dan tahu. Jadi masih aman. Sayangnya, nggak semua warung Padang ada Gulai Tambusu. Jadi, agak effort juga sih nyarinya.
Apakah itu saja? Oh, tentu saja tidak.
Telur dadar, tunjang, kepala kakap, ena~