Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Featured

Nadiem Makarim dan Teks Pidato untuk Hari Guru yang Penuh dengan Harapan Baru

Seto Wicaksono oleh Seto Wicaksono
25 November 2019
A A
Nadiem Makarim dan Teks Pidato untuk Hari Guru yang Penuh dengan Harapan Baru MOJOK.CO

Nadiem Makarim dan Teks Pidato untuk Hari Guru yang Penuh dengan Harapan Baru MOJOK.CO

Share on FacebookShare on Twitter

Hari guru dirayakan setiap tanggal 25 November, bertepatan dengan hari jadi PGRI (persatuan Guru Republik Indonesia) sebuah organisasi yang menaungi para guru di Indonesia. Sebagai seseorang yang memiliki tanggung jawab besar dalam mendidik generasi penerus bangsa, memberikan ilmu, serta pemahaman budi pekerti yang baik, guru menjadi salah satu garda terdepan yang diberi amanat agar seorang anak murid menjadi cerdas dari sisi emosi juga inteligensi.

Terlebih, sudah menjadi rahasia umum bahwa anak menghabiskan lebih banyak waktu di sekolah bersama dengan guru dan teman sebayanya—dibandingkan di rumah bersama orang tua. Maka tak heran, banyak wali murid yang berharap anaknya mendapat hasil maksimal dari proses belajar-mengajar di sekolah setiap harinya.

Selain itu, sejak saya sekolah dulu dari SD hingga SMA, beberapa pengajar juga menegaskan bahwa secara sederhana, guru merupakan akronim dari “digugu” dan “ditiru”. Usut punya usut, hal tersebut berasal dari tradisi Jawa bermakna “orang yang dipercaya” dan “orang yang diikuti”. Maka dari itu, selain mengajar mata pelajaran di kelas, seorang guru diberi tanggung jawab untuk mampu dalam mendidik moral, etika, juga karakter dari anak didiknya. Setidaknya, itu menjadi harapan bersama yang paling mendasar.

Namun, sejalan dengan hal tersebut, apa yang diterima dari sisi benefit dan tunjangan untuk para guru tidak sebanding dengan beban tanggung jawab yang dilakukan. Tentu hal ini bukan soal matre atau tidak ikhlas. Guru hanyalah manusia biasa yang mencintai profesinya—mengajar para murid—dan dalam menjalani hidup sehari-hari, pastinya membutuhkan pendapatan yang sesuai untuk dapat bertahan hidup.

Maka dari itu, tidak heran jika pada akhirnya banyak para guru—khususnya yang masih berstatus honorer—mulai beralih profesi. Tentu saja dengan benefit yang sesuai dan lebih menjamin mereka untuk bertahan hidup dan memenuhi kebutuhannya. Beberapa hal yang dijelaskan sebelumnya hanya sebagian kecil gambaran tentang guru pada saat ini.

Pada periode 2019-2024, masyarakat Indonesia memiliki harapan baru dalam hal pendidikan. Adalah Nadiem Makarim (sebelumnya lebih dikenal banyak orang sebagai CEO Gojek) yang dipercaya menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam lima tahun ke depan. Dalam menyambut hari guru, Nadiem Makarim sudah menyiapkan pidato untuk dibacakan saat upacara bendera yang di-posting di akun Twitter Kemendikbud (@Kemdikbud_RI).

Berikut isi pidatonya:

Pidato yang betul-betul singkat, padat, tapi to the point. Menceritakan gambaran umum pendidikan di Indonesia saat ini. Ada pula beberapa keresahan yang disampaikan dan diimbangi dengan pemberian harapan bagi para pengajar. Tidak heran jika setelahnya “Pak Nadiem” sempat menjadi trending dan mendapat respons juga dukungan yang baik di dunia maya, khususnya Twitter.

Baca Juga:

Mehamami Kasus Korupsi Chromebook yang Menjerat Nadiem Makarim dengan Mudah dan Lengkap

Selamat Hari Guru untuk para Guru Honorer Bergaji 200 Ribu, Tenang, Masa Depan Masih Belum Terlihat Cerah

Kita semua sadar bahwa dari SD sampai lulus SMA—banyak di antaranya juga mungkin hingga kuliah—metode belajar yang didapat sering kali berupa hafalan. Murid yang bisa hafal teks juga cerita dalam buku tebal dianggap pintar. Sedangkan lainnya dianggap malas belajar tanpa menggali potensi pada diri setiap murid. Tidak heran jika sasaran utama hanyalah nilai tinggi dan berprinsip “yang penting lulus”. Paham atau tidak, dapat diaplikasikan dalam kehidupan bersosialisasi atau tidak, urusan nanti.

Salah satu poin yang disampaikan Nadiem Makarim dalam pidatonya dan membuat saya terkesima adalah, “temukan suatu bakat dalam murid yang kurang percaya diri”. Pernyataan tersebut mengingatkan saya kepada surat yang dibuat oleh Suwarsana, kepala sekolah di SD Mutiara Persada, kawasan Bantul, Jogjakarta, pada tahun 2017.

Sumber gambar: @_yanskii

Baik Pak Nadiem maupun Pak Suwasarna, memiliki pendapat serupa. Bahwa setiap anak memiliki bakat atau potensinya masing-masing, juga tidak bisa disamaratakan dalam pemberian treatment-nya. Sebab, tidak dapat dimungkiri stigma anak yang masuk kelas IPA dan menguasai ilmu eksakta dianggap lebih pintar dibanding anak IPS yang terkesan urakan, masih melekat pada beberapa orang—khususnya para orang tua.

Padahal, pembagian jurusan di sekolah hanya berdasarkan nilai rapor tidak bisa dijadikan sebagai tolok ukur kecerdasan—apalagi kesuksesan—seorang anak. Semoga dalam beberapa waktu ke depan, stigma seperti itu dapat segera dihilangkan. Dan besar harapan saya, Pak Nadiem betul-betul dapat mengubah dunia pendidikan di Indonesia ke arah yang lebih baik—dengan tetap memerhatikan kualitas pendidikan di setiap daerah, bukan hanya di pulau Jawa.

Sebelum menutup tulisan ini, saya mohon izin bertanya kepada Pak Nadiem mengenai sedikit isi pidato yang sudah dibuat. Begini, Pak, cara baca tagar #merdekabelajar dan #gurupenggerak pada saat pidato, nantinya bagaimana, ya? Eh?

BACA JUGA Nunggu Bisikan Najwa ke Nadiem: “Jadikan Kampus Cerdikiawan, Jangan Cendikiawan” atau tulisan Seto Wicaksono lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 12 Agustus 2021 oleh

Tags: hari gurumendikbudnadiem makarim
Seto Wicaksono

Seto Wicaksono

Kelahiran 20 Juli. Fans Liverpool FC. Lulusan Psikologi Universitas Gunadarma. Seorang Suami, Ayah, dan Recruiter di suatu perusahaan.

ArtikelTerkait

Superapp Merdeka Mengajar, Alasan Nadiem Makarim Jadi Menteri Pendidikan Terbaik setelah Reformasi

Superapp Merdeka Mengajar, Alasan Nadiem Makarim Jadi Menteri Pendidikan Terbaik setelah Reformasi

24 September 2022
pjj kurikulum darurat mendikbud nadiem makarim duganti reshuffle menteri dan najwa shihab

Apakah Mendikbud Nadiem Makarim Perlu Diganti?

4 Agustus 2020
Melihat Kesenjangan di Hari Guru: Guru Favorit Terima Paling Banyak Buket, yang Nggak Favorit Nggak Diajak

Melihat Kesenjangan di Hari Guru: Guru Favorit Terima Paling Banyak Buket, yang Nggak Favorit Nggak Diajak

26 November 2023
Belajar Sabar Layaknya Nadiem Makarim POP muhammadiyah NU setuju sampoerna terminal mojok.co

Kalau Nadiem Makarim Beneran Dicopot, Apakah Ujian Nasional Tetap Ada?

7 Agustus 2020
renovasi ruang kerja nadiem makarim mojok

Nggak Usah Nyinyir, Renovasi Ruang Kerja Nadiem Memang Penting Banget kok

15 September 2021
Nadiem Makarim dan Teks Pidato untuk Hari Guru yang Penuh dengan Harapan Baru MOJOK.CO

Nadiem Makarim, Kita Lebih Membutuhkan Program Merdesa Belajar Sebelum Merdeka Belajar

28 Juli 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

1 Desember 2025
5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

29 November 2025
Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

1 Desember 2025
Logika Aneh di Balik Es Teh Solo yang Bikin Kaget (Unsplash)

Logika Ekonomi yang Aneh di Balik Es Teh Solo, Membuat Pendatang dari Klaten Heran Sekaligus Bahagia

30 November 2025
Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern Mojok.co

Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern 

5 Desember 2025
Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.