Melintasi Tegal rasanya tak lengkap jika belum mampir mencicipi kuliner khasnya. Apalagi Tegal punya banyak kuliner enak yang wajib kamu coba. Tapi kalau kamu dikejar waktu, nggak keburu kalau harus mencicipi kulinernya satu per satu, saya rekomendasikan untuk langsung memilih sate kambing Tegal saja.
Jangan khawatir dengan waktumu yang berharga itu. Salah satu rumah makan khas sate kambing Tegal ada persis setelah pintu keluar tol Adiwerna. Jadi, kamu nggak perlu mubeng-mubeng Tegal sekadar untuk menuntaskan rasa penasaranmu dengan sate kambing Tegal. Solutif sekali, bukan?
Biar makin afdal, berikut saya berikan 5 hal yang wajib kamu ketahui tentang sate kambing Tegal. Jadi kamu nggak bakal kaget lagi ketika ada kesempatan untuk mencicipi sate ini untuk kali pertama.
Daftar Isi
#1 Porsi sate kambing Tegal
Berbeda dengan daerah lain pada umumnya, sate kambing Tegal dijual dalam hitungan kodi. Yap. Kamu nggak salah baca. Porsinya memang kodian, Gaes, persis kayak baju grosir!
Umumnya, sate dijual per paket dengan nasi. Ada yang satu paket isi lima tusuk sate, ada pula yang enam tusuk sate. Ha, kok di Tegal satenya dihitung kodian itu gimana ceritanya?
Saya luruskan dulu. Meski dihitung kodian, kamu bisa pesan sate kambing setengah kodi saja, kok. Terutama jika kamu datang hanya berdua. Selain itu, ukuran sate di Tegal juga nggak terlalu besar alias sangat cokotable. Jadi, jangan dibayangkan satu kodi sate bakal seseram itu, ya.
#2 Jenis daging
Salah satu faktor yang membuat sate kambing Tegal jadi primadona adalah jenis daging yang digunakan. Satenya menggunakan daging kambing muda yang umurnya di bawah 5 bulan. Para pengusaha warung sate punya akronim tersendiri untuk menyebut daging yang mereka gunakan, yaitu batibul (bawah tiga bulan) dan balibul (bawah lima bulan).
Penggunaan daging kambing muda ini bukan tanpa alasan. Melainkan demi menciptakan cita rasa sate kambing yang empuk, segar, dan nggak prengus atau bau.
#3 Pengolahan
Hal lain yang wajib diketahui tentang sate kambing Tegal adalah pengolahannya. Tetangga saya yang asli Solo sempat kaget saat melihat bagaimana pengolahan sate di sini. Gimana nggak kaget, wong di sini sate dibakar begitu saja di atas arang yang menyala tanpa dibaluri bumbu sebelumnya. Tentu saja hal tersebut berbeda dengan sate yang biasa tetangga saya makan saat masih tinggal di Solo. Blio makin heran ketika melihat si sate hanya terkesan seperti dibolak-balik saja di atas arang.
FYI, proses pembakaran yang nggak terlalu lama adalah cara penjual untuk mempertahankan cita rasa daging kambing, sehingga menghasilkan daging yang juicy ketika disantap. Selain itu, pembakaran yang singkat juga untuk menjaga agar tekstur daging nggak terlalu keras.
#4 Penyajian
Di beberapa warung makan sate kambing yang ada di Tegal, ada perubahan dalam hal penyajian. Jika dulu satu kodi sate kambing hanya disajikan di atas piring, kini mulai ada yang menyajikannya di atas hot plate. Konon, penyajian dengan hot plate ini untuk menjaga agar si sate tetap hangat ketika disantap.
Nah, untuk teman si sate, pemilik warung akan menyediakan kecap yang dituang dalam piring. Ada pula potongan tomat dan bawang merah. Tak ketinggalan cabai rawit uleg bagi kamu yang suka pedas. Jadi, nanti kamu bisa meracik sendiri deh tuh pritilan-pritilan tadi di piring yang sudah disediakan. Baru kemudian sate diguling-gulingkan dalam bumbu kecap yang sudah kamu racik.
#5 Harga satu kodi sate
Terakhir, soal harga. Harga satu kodi sate kambing Tegal berkisar antara Rp110.000-Rp130.000. Percayalah, harga segitu sangat worth it dengan rasa yang akan kamu dapatkan. Kamu juga bisa menambahkan menu lain untuk mendampingi si sate. Ada sop, gulai, asem-asem, ataupun tongseng yang harganya berkisar antara Rp25.000 sampai Rp40.000.
Sekarang pengetahuanmu soal sate kambing Tegal sudah makin luas, nih. Tinggal atur waktu untuk tancap gas ke Tegal. Kalau punya waktu lebih, bisa sekalian icip-icip rekomendasi kuliner tak biasa di Tegal yang rekomendasinya bisa kamu intip di sini, ya.
Penulis: Dyan Arfiana Ayu Puspita
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Ragam Sate Kambing Tegal: Batibul, Balibul, Semuanya Enaaak!