Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Belajar dari Kasus Peremasan Alat Vital Dikta, Korban Pelecehan Seksual Bukan Cuma Perempuan

Ahmad Radhitya Alam oleh Ahmad Radhitya Alam
27 Januari 2023
A A
Belajar dari Kasus Peremasan Alat Vital Dikta, Korban Pelecehan Seksual Bukan Cuma Perempuan Terminal Mojok

Belajar dari Kasus Peremasan Alat Vital Dikta, Korban Pelecehan Seksual Bukan Cuma Perempuan (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Beberapa waktu lalu kita dikejutkan dengan kabar Dikta yang mengalami pelecehan seksual. Penyanyi bernama lengkap Pradikta Wicaksono ini diduga diremas alat vitalnya setelah manggung di Anjungan Sarinah, Jakarta Pusat (14/1/2023). 

Dalam sebuah video yang beredar, mantan vokalis Yovie & Nuno ini tampak kesakitan saat memasuki sebuah restoran. Dia berjalan sambil memegangi alat vitalnya, bahkan hingga sempat jongkok menahan rasa sakit. Walaupun begitu dia masih berusaha tertawa, seolah menganggap kejadian itu merupakan peristiwa yang konyol.

Dalam beberapa artikel yang memberitakan kejadian ini, Dikta disebut-sebut mengalami pelecehan seksual dengan diremas alat vitalnya oleh seorang fans. Menanggapi kejadian ini, Dikta tidak ingin memperpanjang kasus ini maupun membawanya ke jalur hukum. Dia justru langsung membuat Instastory tentang jurus kung fu untuk memperkuat alat vital. Sebuah tanggapan yang cukup menggelikan dari seorang artis muda ini.

Kasus Dikta ini hanyalah puncak gunung es dari kasus pelecehan seksual pada laki-laki. Demikian pula kejadian ini hanyalah bagian kecil dari sisi gelap dunia entertainment yang memaksa artis untuk senantiasa terlihat baik-baik saja di depan kamera. Sebelumnya ada beberapa artis Indonesia seperti Cantika Abigail, Soraya Larasati, hingga Via Valen yang ketiban sial mengalami pelecehan juga.

Namun untuk korban laki-laki dari golongan artis nampaknya baru Dikta yang ramai diperbincangkan. Karena berita lain yang muncul merupakan artis sebagai pelaku maupun penyanyi laki-laki yang melakukan fans service di atas panggung. Seolah memberikan sinyal tanda bahaya semua bisa menjadi korban pelecehan dan kekerasan seksual!

Noraknya fans di Indonesia

Fans atau penggemar merupakan seorang yang antusias terhadap grup, artis, ataupun tim olahraga. Mereka bakal mengagumi dan mendukung artis maupun kelompok idolanya dengan sepenuh hati. Bahkan ada yang cukup ekstrem dengan selalu menonton pertunjukannya dan membeli karya serta merchandise dari idolanya. Ini biasa terjadi di kalangan fans K-Pop garis keras.

Di Indonesia, sayangnya kedewasaan untuk menjadi fans masih belum terbentuk. Banyak fans yang masih norak dengan terlalu mengkultuskan idolanya. Berani membela idolanya mati-matian walaupun kadang nggak tahu duduk perkara masalahnya.

Namun, yang lebih ekstrem tentu saja perilaku yang melecehkan idolanya. Tak hanya satu dua tiga kali, sudah sering artis Indonesia menjadi korban aksi nekat fansnya sendiri. Terbaru, kasus pelecehan yang menimpa Dikta menjadi perhatian kita.

Baca Juga:

Balada Perempuan Penghuni Jogja Selatan, Gerak Dikit Kena Catcalling Orang Aneh, Ketenangan Itu Hanya Hoaks!

Perempuan Belanja Online dengan Shopee, Laki-laki dengan Tokopedia. Bukan Kebetulan Aja, Ada Alasan di Baliknya

Fans seperti dua mata pisau, bisa menjadi penyemangat dan bisa jadi bahaya terhadap seorang idola. Tentu kita masih mengingat betul bagaimana kematian John Lennon yang ditembak Mark David Chapman, fansnya sendiri. Alasannya pun konyol, ingin menjadi terkenal seperti John. Kan ramashok!

Risiko menjadi artis dan figur publik

Menjadi artis dan dan figur publik merupakan tugas yang berat. Diperlukan keluasan hati untuk mengemban amanah ini, karena jika tak kuat tentu iman bakal mudah goyah. Terutama untuk mendapatkan yang mereka mau.

Sebagai figur publik tentu semua orang bakal melihat dan memantau setiap kegiatan mereka. Tak ada lagi ruang privasi yang benar-benar privat lagi. Bahkan untuk sekadar menikmati kesendirian dan menenangkan jiwa. Dan yang paling memusingkan, kita tidak tahu apa yang bakal dilakukan fans kepada kita. Terlebih di dalam kerumunan yang padat, fans sering kali nekat untuk memenuhi keinginannya yang terkadang nyeleneh, bahkan berani untuk melakukan tindak pelecehan secara verbal maupun nonverbal.

Kekerasan seksual pada laki-laki

Membaca komentar-komentar yang menanggapi kejadian tidak mengenakkan ini ada sebagian orang yang menyemangati Dikta. Namun, sebagian lagi malah menjadikannya bahan tertawaan. Banyak dari mereka yang mengaitkan alat vital Dikta dengan latto-latto, mainan yang sedang hits. Alih-alih memberikan simpati dengan baik, sikap mereka malah tak lebih dari objektifikasi seksual.

Inilah realitas yang terjadi di Indonesia. Kekerasan seksual pada laki-laki masih belum ditangani secara serius dan cenderung diabaikan. Padahal ini bukanlah kasus yang bisa ditertawakan begitu saja. 

Pasalnya peremasan testis dapat berakibat fatal. Dikutip dari artikel detikHealth (18/1/2023), ahli urologi dan direktur San Diego Sexual Medicine, Dr Irwin Goldstein, mengatakan testis sangat peka pada sentuhan, sehingga tekanan yang terlalu keras pada testis bisa menyebabkan pingsan. Parahnya lagi cedera fisik yang langsung dialami buah zakar akan menyebabkan rasa nyeri disertai mual. Memar atau bengkak yang dialami bahkan bisa bertahan sampai beberapa hari. Rasa nyeri yang sangat ini bahkan dapat memicu kematian.

Menurut beberapa penelitian memang mayoritas perempuanlah yang menjadi korban dan laki-laki sebagai pelaku. Namun, ini tidak menutup kemungkinan terdapat kasus sebaliknya. Laki-laki juga dapat menjadi korban, khususnya anak-anak. 

Masih jelas di ingatan tentang pelecehan yang dilakukan Reynhard Sinaga. Sebanyak 48 dari 159 korbannya adalah laki-laki. Pada tahun 2021 sebagaimana dilansir dari detikNews (21/4/2021) seorang remaja laki-laki berusia 16 tahun berinisial FA, yang tinggal di Probolinggo, Jawa Timur, mengaku telah menjadi korban perkosaan yang dilakukan oleh seorang perempuan berinisial DAP (28 tahun). Tentu saja ini merupakan puncak dari gunung es yang belum diketahui dasarnya.

Merangkum penelitian Bestha Inatsan Ashila dan Naomi Rehulina Barus di Indonesia Judicial Research Society, terdapat data kekerasan seksual terhadap laki-laki tetapi masih juga diabaikan. Selain itu korban laki-laki cenderung untuk bungkam. Mereka memilih bungkam karena menganggap ini merupakan hal yang tabu. 

Bungkamnya para korban laki-laki ini tidak lepas dari toxic masculinity yang terjadi di masyarakat. Ini membuat kita tidak percaya bahwa laki-laki bisa menjadi korban kekerasan seksual. Pasalnya laki-laki dianggap selalu menginginkan hubungan seksual. Dengan fisiknya yang kuat laki-laki juga dianggap harusnya bisa melawan. Toh, kalaupun diperkosa akhirnya menikmatinya juga.

Anggapan-anggapan inilah yang akhirnya membuat korban laki-laki cenderung bungkam. Mereka malu kalau ceritanya hanya bakal jadi bahan lelucon alih-alih mendapat bantuan psikologis dan hukum.

Perlindungan hukum pun juga minim terhadap korban laki-laki. KUHP cenderung melindungi perempuan dalam kasus kekerasan seksual dibandingkan korban laki-laki. Demikian pula dengan proses penangannya, salah-salah korban hanya jadi bahan bercandaan di ruang penegak hukum.

Sekali lagi ini merupakan tanda bahaya! Seorang Dikta, yang merupakan artis dan figur publik saja bisa menjadi korban. Bagaimana dengan laki-laki, khususnya anak-anak di kampung-kampung yang minim edukasi dan perlindungan? Tentu saja risiko mereka mengalami kekerasan seksual sangatlah besar.

Untuk saat ini yang bisa kita lakukan adalah mencoba sedikit mengubah mindset, bahwa laki-laki juga bisa menjadi korban. Hentikan semua toxic masculinity yang justru merugikan laki-laki itu sendiri. Mari kita bahu membahu saling menjaga untuk menghindarkan satu sama lain dari pelecehan dan kekerasan seksual. Wani!

Penulis: Ahmad Radhitya Alam
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Pelecehan Seksual pada Anak Itu Tak Pernah Sepele dan Tak Akan Pernah Sepele!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 27 Januari 2023 oleh

Tags: DiktaLaki-lakiPelecehan Seksualtoxic masculinity
Ahmad Radhitya Alam

Ahmad Radhitya Alam

Penjaga Bunker Collective Space dan pendengar musik sambil makan bakso tusuk.

ArtikelTerkait

Dosen Pelaku Pelecehan Seksual Disanksi Skorsing Sekaligus Izin Belajar Lanjut Doktoral, Ini Sanksi Apa Hadiah MOJOK.CO

Gofar Hilman dan Monyet di Kebun Binatang

15 Juni 2021
Menertawakan Pelecehan Seksual yang Terjadi pada Laki-laki Itu Humor Ugal-ugalan terminal mojok.co

Pelecehan Seksual pada Laki-laki Jangan Ditertawakan, Humor kok Ugal-ugalan

16 Januari 2021
laki-laki perawat hal yang enak dan nggak enak mojok.co

Nestapa Laki-laki yang Bekerja sebagai Perawat

30 Juni 2020
Penjelasan Ilmiah Kenapa Handuk Laki-laki Lebih Basah ketimbang Perempuan Setelah Mandi

Penjelasan Ilmiah Kenapa Handuk Laki-laki Lebih Basah ketimbang Perempuan Setelah Mandi

11 Oktober 2022
sunda maunya dipanggil aa bukan kang mang mojok

4 Alasan Laki-Laki Sunda Nggak Mau Dipanggil ‘Kang’

22 November 2020
Dosen Pelaku Pelecehan Seksual Disanksi Skorsing Sekaligus Izin Belajar Lanjut Doktoral, Ini Sanksi Apa Hadiah MOJOK.CO

Mengapa Korban Pelecehan Seksual Memilih Speak Up di Internet ketimbang Melapor?

21 Juni 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop Mojok.co

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

4 Desember 2025
Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

1 Desember 2025
Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern Mojok.co

Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern 

5 Desember 2025
Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang Mojok.co

Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang

2 Desember 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.