Kalau ada tokoh sipil yang tak terdeteksi media mainstream, tapi punya kemungkinan menang Pilpres yang amat besar, saya tak bisa memikirkan tokoh lain selain Lord Takin, pemancing andal asal (kayaknya) Klaten.
Sosok penuh rahasia ini bisa jadi adalah kunci sebuah parpol untuk menguasai parlemen. Bahkan perlu diperhitungkan sebagai RI 1. Peta politik era “Indonesia Emas” akan diramaikan oleh penguasa sungai Klaten dan sekitar ini.
Sebentar. Anda tidak kenal Lord Takin? Lalu selama ini Anda ngapain saja di media sosial?
Takin Syahrulli, begitulah orang mengenalnya. Ada juga yang menyebut nama blio Tachim atau Taqim. Tapi kita bisa sepakat untuk menyebut blio sebagai Lord Takin. Sosok ini dikenal sebagai pemancing andal dari (kayaknya) Klaten, Jawa Tengah. Lord Takin adalah spesialis pemancing ikan Garitel. Garitel adalah nama lain dari ikan Keting, ikan air tawar dengan genus Mystus.
Tapi kenapa pemancing harus diperhitungkan dalam pemilu? Inilah yang jadi maqom seorang Lord Takin.
Lord Takin adalah definisi sebaik-baiknya influencer. Blio selalu konsisten dalam membagikan hasil pancingan ke media sosial. Terutama di Facebook, di mana medsos ini tempat terbaik untuk komunitas mancing. Tapi Lord Takin tidak hanya berbagi hasil mancing di komunitasnya saja. Dia keluar dari zona nyaman, dan muncul di berbagai grup Facebook. Bahkan grup clothingan area Klaten tidak lolos dari jangkauannya.
Blio punya ciri khas: foto mingkem, dan merahasiakan segalanya. Spot mancing rahasia. Umpan rahasia. Joran rahasia. Senar rahasia. Semua serba rahasia bagi pria hobi mingkem ini.
Para pemancing dan warganet lain selalu meramaikan setiap postingan Lord Takin. Bukan untuk berguru, apalagi mencari jodoh. Tapi untuk menghujat dan membenci. Tidak hanya ujaran kebencian, tapi juga tantangan untuk baku hantam. Semua geram dengan konsistensi Lord Takin di media sosial. Muak dengan ekspresinya yang itu-itu saja. Dan geram dengan segenap rahasianya.
Cukup sebut nama Lord Takin di grup mancing. Pasti langsung dikerumuni para anggota. Lempar fotonya di Twitter, dan semua orang langsung tersulut sumbunya. Bahkan yang tidak kenal saja bisa ingin ngantemi juga. Tapi blio tetap konsisten di medsos. Tetap berbagi hasil mancing penuh rahasia.
Ingat, orang-orang tak membencinya karena wajahnya atau gimana, saya pikir baiknya Anda liat foto beliau dan caption beliau, biar paham apa maksud saya.
Lalu kenapa sosok kontroversial ini patut diperhitungkan?
Anda pasti tahu satu kebutuhan utama rakyat Indonesia: tempat meluapkan kemarahan. Tapi kita tidak pernah punya ruang aman untuk itu. Akhirnya semua jadi tempat meluapkan amarah. Pandangan politik sampai bubur ayam jadi alat ribut demi luapan amarah. Tapi kita butuh satu wadah yang bisa kita sepakati jadi tampungan amarah bersama. Dan Lord Takin adalah tempat yang tepat.
Bayangkan, orang mancing tanpa merusak ekosistem saja bisa dihujat. Padahal cuma M A N C I N G. Bahkan ketika sosok blio dibawa ke medsos lain, orang langsung meluapkan kemarahan padanya. Dan mereka yang marah belum tentu pemancing. Orang-orang kaya di Silicon Valley sana, bisa jadi bakal emosi melihat blio.
Bayangkan jika dia diangkat salah satu parpol. Tidak ada lagi cebong-kampret. Tidak ada lagi kadrun-kadrunan. Tidak ada lagi polarisasi akibat pemilu. Seluruh rakyat Indonesia akan meluapkan agresivitas politiknya kepada Lord Takin. Karena marah pada blio tidak butuh ideologi atau visi misi. Nyawango dewe caption fotone, lak emosi.
Tapi bukan berarti parpol tadi akan kalah. Justru akan mendatangkan suara. Rakyat berbondong-bondong memilih Lord Takin dan parpol pengusungnya. Mereka ingin blio jadi pelampiasan atas amarah pada pemerintah. Sekali lagi, blio bisa kita benci tanpa alasan.
Bahkan partai gurem zona degradasi KPU bisa mendulang suara lewat sosok Lord Takin. Karena Master of Garitel ini memang sepopuler itu. Anda bilang blio hanya pemancing biasa? Pemancing mana yang punya akun fake sebanyak blio? Ya hanya blio yang bisa.
Mengangkat Lord Takin juga menguntungkan dari sisi figur. Blio telah kampanye secara gerilya dan organik sejak 2015-2016. Lord Takin juga dekat dengan wong cilik, apalagi pemancing. Sosoknya sederhana dengan tunggangan Suzuki Smash lawas. Tidak ada pencitraan. Karena Lord Takin adalah citra masyarakat akar rumput: sederhana, membumi, dan mancing. Bonusnya nggatheli.
Mengampanyekan blio juga murah. Tidak perlu bikin panggung raksasa, apalagi sampai masuk gorong-gorong. Cukup bawa ke spot mancing di tiap daerah. Dan voila, semua orang di sana akan bersorak-sorai ingin baku hantam. Partai yang membawa blio ke sana akan dipuja. Karena berhasil membawa Lord Takin untuk jadi luapan emosi mereka.
Apalagi jika jadi RI 1, atau minimal RI 2. Negara ini akan aman dari gesekan dan polemik. Karena ada sosok yang bisa kita luapi dengan amarah. BBM naik, marah ke Lord Takin. Cukai Rokok naik, marah ke Lord Takin. Bahkan perang Ukraina-Rusia bisa kita limpahkan pada Takin.
Takin hadir untuk membersihkan kemarahan kita. Menebus pertikaian antar rakyat Indonesia. Dan menjaga harkat dan martabat negara dari hinaan rakyat. Karena seperti lubang hitam, Lord Takin menyerap itu semua dalam sanubarinya.
Tapi saya kebayang kalau Takin jadi RI 1. Blio berdiri di depan podium. Mengumumkan proyek pembangunan jalan tol baru. Lokasi, rahasia. Kontraktor, rahasia. Investor, rahasia. Durasi proyek, rahasia.
Penulis: Prabu Yudianto
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Mancing Date, Jenis Kencan yang Wajib Dicoba