Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Sungguh Merugi Orang-orang yang Tidak Pernah Makan Nasi Tutug Oncom Khas Sunda

Mohammad Ilham Ramadhan oleh Mohammad Ilham Ramadhan
11 Desember 2022
A A
Sungguh Menyesal Orang-orang yang Tidak Pernah Makan Nasi Tutug Oncom Khas Sunda Terminal Mojok

Sungguh Merugi Orang-orang yang Tidak Pernah Makan Nasi Tutug Oncom Khas Sunda (Wikimedia Commons)

Share on FacebookShare on Twitter

Udah pernah cobain makanan khas Sunda yang namanya nasi tutug oncom belum?

Ketika membicarakan makananan khas Sunda, apa yang terlintas di benak kalian? Seblak dengan aneka toping yang diberi level kepedasan sesuai selera? Atau berbagai macam olahan aci seperti cireng, cilok, cilung, cibay, cimol, dan sebangsa ci-ci lainnya? Please deh, itu semua cuma jajanan normal anak SD di Jawa Barat yang entah kenapa bisa booming dan menyebar ke berbagai daerah.

Ada banyak makanan khas sunda yang sekarang ini kalah pamor dengan jajanan-jajanan yang saya sebutkan di atas. Umumnya yang orang-orang tahu tentang makanan khas Sunda ya seblak. Persebaran pedagang seblak dan jajanan aci-acian jauh lebih pesat dibanding rumah makan Sunda. Padahal nasi liwet khas Sunda jauh lebih nikmat dan mengenyangkan dibandingkan kerupuk yang direbus. Nasi liwet yang disajikan di atas daun pisang dengan lauk tahu tempe goreng serta berbagai macam ikan asin yang dimakan dengan sambal dadakan dan kerupuk adalah kenikmatan yang hakiki. Apalagi kalau dimakan dengan banyak lalapan. Aih, surga dunia.

Nasi liwet biasanya disajikan dalam momen-momen tertentu, seperti acara makan bersama sebelum memasuki bulan puasa atau biasa disebut munggahan, atau kadang sering disajikan secara random tanpa harus menunggu momen-momen tertentu. Biasanya ketika orang Sunda tengah kumpul-kumpul, hal yang mereka lakukan adalah ngaliwet.

Namun, kecintaan saya terhadap nasi liwet mulai tergeser seiring perjumpaan saya dengan nasi tutug oncom. Makanan khas Sunda satu ini mungkin kurang familier. Namanya memang kurang harum dibanding nasi liwet. Bahkan saya yakin, masih banyak orang Sunda yang belum mengetahui makanan khas ini, apalagi mencicipinya. Maklum, nasi tutug oncom adalah kuliner Sunda yang lahir dan berkembang di Tasikmalaya.

Buat kalian yang belum tahu, nasi tutug oncom adalah nasi putih yang diaduk dengan oncom goreng atau bakar yang telah ditutug (ditumbuk) sampai hampir halus. Sama seperti nasi liwet, nasi tutug oncom umumnya disajikan bersama lauk tahu tempe goreng, ikan asin, sambal, dan lalapan.

Oncom sendiri merupakan produk hasil fermentasi yang diperoleh dari campuran kapang yang dicampur dengan sisa bungkil kacang tanah, ampas tahu, ampas kedelai, atau ampas kelapa yang difermentasi hingga tahap spora. Di kalangan orang Sunda, kedudukan oncom sama derajatnya dengan tahu tempe. Oncom biasanya sering diolah menjadi oncom goreng tepung, tumis oncom, atau bahkan jadi jajanan combro (oncom dijero).

Sejujurnya, saya nggak begitu menyukai oncom. Satu-satunya olahan oncom yang saya gemari hanyalah combro lantaran rasa oncomnya nggak begitu pekat. Harus diakui, oncom memang mengeluarkan bau khas yang menurut saya cukup mengganggu indra penciuman. Akan tetapi semua pandangan saya tentang oncom berubah berkat nasi tutug oncom.

Baca Juga:

4 Ciri Warung Sunda yang Masakannya Dijamin Enak, Salah Satunya Lalapan Selalu Segar

Seaneh-Anehnya Nama Makanan di Sunda, Nggak Ada yang Seaneh Kentang Mustofa

Perpaduan nasi putih hangat dengan oncom tumbuk yang dicampur secara merata ternyata mampu memberikan cita rasa gurih dan sedikit smokey. Aroma oncom yang kurang enak buat hidung saya itu pun tak tercium. Sehingga membuat kuliner satu ini jadi kecintaan baru saya. Tanpa harus ditambah lauk lainnya, menurut saya, nasi tutug oncom dengan sambal saja sudah bisa memanjakan lidah.

Sayangnya, di luar Tasikmalaya, kuliner khas satu ini sulit untuk ditemui. Di kota asal saya, Sukabumi, sulit sekali menemukan warung makan khas Sunda yang menyajikan menu nasi tutug oncom. Padahal di Tasik, selain dijual di rumah makan, nasi satu ini bisa dijumpai di penjual gerobak yang menjajakan dagangannya di pinggir jalan seperti penjual bakso atau mi ayam.

Dengan cita rasa yang begitu khas dan autentik, sudah seharusnya nasi tutug oncom ini dikenal luas oleh seluruh orang Sunda dan bahkan dunia. Nggak harus pergi ke Tasikmalaya atau mencari rumah makan yang menyajikan menu ini di kota kalian, sih. Sebab, layaknya nasi liwet, nasi tutug oncom sebenarnya bisa dibuat sendiri di rumah. Bahkan ketimbang nasi liwet, cara pembuatan nasi tutug oncom jauh lebih sederhana. Makanya sangat disayangkan jika kamu menghabiskan sisa umur di bumi ini hanya dengan makan seblak atau jajanan ci-ci itu tanpa pernah mencicipi lezatnya nasi tutug oncom sama sekali!

Penulis: Mohammad Ilham Ramadhan
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Bolu Kijing: Bolu Legendaris Khas Sunda yang Bikin Seret.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 20 Desember 2022 oleh

Tags: khas sundamakanan sundanasi tutug oncom
Mohammad Ilham Ramadhan

Mohammad Ilham Ramadhan

ArtikelTerkait

Bolu Kijing Bolu Legendaris Khas Sunda yang Bikin Seret Terminal Mojok

Bolu Kijing: Bolu Legendaris Khas Sunda yang Bikin Seret

23 November 2022
Karedok, Makanan Khas Sunda yang Underrated padahal Lebih Nikmat Dibanding Seblak yang Overrated

Karedok, Makanan Khas Sunda yang Underrated padahal Lebih Nikmat Dibanding Seblak yang Overrated

25 Juli 2024
Seaneh-Anehnya Nama Makanan di Sunda, Nggak Ada yang Seaneh Kentang Mustofa

Seaneh-Anehnya Nama Makanan di Sunda, Nggak Ada yang Seaneh Kentang Mustofa

24 Agustus 2025
Geco makanan khas Cianjur

Geco, Makanan Khas Cianjur Perpaduan Tauge dan Tauco

8 April 2022
Ke Bandung Jangan Cuma Jajan Aci, Cobain Ali Agrem Juga, Kue Tradisional Khas Sunda yang Sayang Dilewatkan

Ke Bandung Jangan Cuma Jajan Aci, Cobain Ali Agrem, Kue Tradisional Khas Sunda yang Sayang Dilewatkan

3 Oktober 2024
Resep Combro Khas Sunda yang Enak Terminal mojok

Resep Combro Khas Sunda yang Enak, Wajib Dicoba!

20 Februari 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

1 Desember 2025
Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi Mojok.co

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

29 November 2025
8 Aturan Tak Tertulis Tinggal Surabaya (Unsplash)

8 Aturan Tak Tertulis di Surabaya yang Wajib Kalian Tahu Sebelum Datang ke Sana

1 Desember 2025
3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

4 Desember 2025
7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

30 November 2025
Logika Aneh di Balik Es Teh Solo yang Bikin Kaget (Unsplash)

Logika Ekonomi yang Aneh di Balik Es Teh Solo, Membuat Pendatang dari Klaten Heran Sekaligus Bahagia

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.