Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Politik

Memilih Politisi Ganteng: Masih Relevankah bagi Pemilih Muda?

Noor Annisa Falachul Firdausi oleh Noor Annisa Falachul Firdausi
2 Desember 2022
A A
Memilih Politisi Ganteng: Masih Relevankah bagi Pemilih Muda?

Memilih Politisi Ganteng: Masih Relevankah bagi Pemilih Muda? (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Masih ada lebih dari satu tahun hingga Pemilu 2024 dilangsungkan. Namun, seolah jadi tradisi, pesta hajatan politik ini sudah ramai sejak jauh-jauh hari.

Menjelang berakhirnya masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, mulai banyak nama bakal calon presiden yang dikabarkan akan ikut berpartisipasi dalam Pemilu nanti. Kerap kali para politisi yang dinilai cocok untuk ikut mencalonkan diri dalam Pilpres mendatang dipasang-pasangkan dengan politisi lain. Misalnya saja Anies Baswedan yang disandingkan dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Anies disebut bakal memenangi Pilpres jika menggandeng ketua umum Partai Demokrat itu. Politisi senior, Zulfan Lindan, mengungkapkan bahwa paras cakep AHY akan mampu menarik suara pada Pilpres mendatang.

Fenomena politisi ganteng yang kebetulan menang dalam pemilihan ini sebelumnya pernah terjadi di Indonesia. Masih ingat dengan eks-gubernur Jambi yang tersandung kasus korupsi, Zumi Zola? Blio yang merupakan mantan pesinetron ini memang perlu diakui bahwa visualnya cukup oke.

Berpartisipasi dua kali dalam Pemilu dan dua kali pula blio memenangkannya. Pada tahun 2011, Zumi Zola sukses dilantik sebagai bupati Tanjung Jabung Timur. Selepas masa pemerintahannya sebagai bupati usai, beliau mencalonkan diri kembali sebagai gubernur Jambi dan menang. Sayangnya, pemerintahan Zumi Zola yang kedua ini nggak happy ending lantaran blio malah dijebloskan ke penjara gara-gara kena kasus korupsi. Haduh.

Saya jadi kepikiran, “Apa iya penampilan yang ganteng bisa membuat pemilih kepincut?” Kalau boleh jujur, saya baru ngeh bahwa wajah juga menjadi modal penentu untuk bisa terpilih dalam Pilpres. Gimana ya, mulai dari guru Pendidikan Kewarganegaraan hingga lingkungan di sekitar saya senantiasa mengajarkan memilih seorang pemimpin haruslah mempertimbangkan kualitas dan kinerjanya.

Saya berpikir bahwa memilih calon pemimpin itu sebisa mungkin bukan atas dasar penampilan fisik belaka. Memang sih menurut penelitian psikologi disebutkan kalau menatap foto pria tampan bermanfaat bagi otak, khususnya dalam hal mengingat. Tapi dalam Pemilu, kita dihadapkan pada keputusan untuk memilih pemimpin yang—paling nggak lima tahun ke depan—bakal menentukan kesejahteraan kita. Kita bukan lagi menentukan bias dari sebuah grup K-Pop atau memberikan suara untuk The Most Handsome Face ala TC Candler.

Syukur-syukur kalau calon pemimpin tersebut memang ganteng sekaligus capable mengurus daerahnya. Namun, jika yang blio punya sekadar wajah sedap dipandang tapi kebijakan yang disusun dan di-acc nggak berpihak pada rakyat, punya pemerintahan yang korup, dan nggak membuat perubahan signifikan apa pun, ya buat apa?

Namun rupanya banyak riset yang menemukan bahwa calon pemimpin yang good looking lebih banyak meraup suara dibandingkan yang mukanya biasa aja. Dari banyaknya penelitian itu, terdapat riset yang dilakukan oleh Carl L. Palmer dan Rolfe D. Peterson yang mencoba mencari tahu apakah penampilan fisik berperan dalam dunia politik. Berdasarkan studi yang mereka lakukan melalui analisis data dari American National Election Studies (ANES) dan survei, hasilnya… yak, penampilan fisik berperan besar dalam pemilihan.

Baca Juga:

Pemeran Dirty Vote Bicara: Zainal Arifin Mochtar Buka-bukaan tentang Film Panas Pemilu 2024

4 Nasihat dalam “Upin dan Ipin” yang Cocok buat Caleg Pemilu 2024

Riset tersebut menggunakan konsep stereotipe daya tarik. Sebagian orang menganggap bahwa seseorang yang terlihat menarik atau good looking cenderung lebih bahagia dan sukses dibandingkan orang yang biasa saja. Inilah yang memicu mereka lebih memilih seseorang yang ganteng atau paling nggak mencari tahu informasi lebih lanjut mengenai kandidat yang tampan tersebut. Dari studi ini ditemukan bahwa daya tarik fisik nggak hanya berdampak pada interaksi sosial, tapi juga interaksi politik.

Dari penelitian yang sama, dikutip juga beberapa penelitian sebelumnya yang pernah menemukan bahwa pemilih cenderung memutuskan mana pemimpin yang akan mereka pilih dengan mata mereka, bukan dengan logika. Jadi kalau berdasarkan penelitian ini, keadilan sosial bagi seluruh rakyat yang good looking ternyata juga berlaku buat politisi, Gaes.

Kalau begitu, penampilan fisik yang keren memang bisa jadi nilai plus dalam menggaet pemilih. Beberapa orang yang pernah saya temui pernah mengungkapkan bahwa mereka memilih calon pemimpin saat pemilu berdasarkan penampilan yang tampak baik.

Hal ini nggak mustahil untuk terjadi. Meskipun kandidat yang mencalonkan diri dalam pemilu banyak melakukan kampanye dan orasi, saya yakin hanya segelintir orang yang benar-benar memperhatikan tiap-tiap pemaparan mereka. Sebagian besar lainnya paling hanya menangkap key point dari kampanyenya. Kalau buat pemilih muda seperti pelajar dan mahasiswa mungkin lebih mementingkan praktikum dan ngerjain tugas daripada dengerin orasi capres selama dua jam. Maka muncullah peluang bahwa pemilih baru memutuskan siapa yang akan mereka coblos ketika masuk ke bilik suara dan melihat surat suara.

Kalau begitu, masih relevankah memilih pemimpin berdasarkan penampilan fisik semata? Mungkin masih, bagi sebagian orang. Tapi, nggak buat saya. Kemarikan dulu janji-janji kampanyemu, Pak. Kalau program yang ditawarkan memang bermanfaat dan kedengarannya realistis—paling nggak buat saya—nanti saya pilih.

Eh, tapi bisa jadi lho terjadi pergeseran preferensi pemimpin yang akan dipilih oleh pemilih muda. Sebab, Presiden Joko Widodo sempat menyinggung bahwa ciri-ciri pemimpin yang memikirkan rakyat adalah mereka yang berambut putih dan keningnya berkerut. Masih soal penampilan fisik, tapi mungkin di masa depan, bapak-bapak yang sudah beruban bisa jadi justru lebih unggul dalam pemilihan.

Penulis: Noor Annisa Falachul Firdausi
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Faldo Maldini dan Fenomena Politisi Muda Rasa Boomer.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 2 Desember 2022 oleh

Tags: Kanal Pemilu Mojokpemilih mudapemilu 2024politik-mjkpolitisiSuara Politik Perempuan
Noor Annisa Falachul Firdausi

Noor Annisa Falachul Firdausi

Alumnus UGM asal Yogyakarta yang lagi belajar S2 Sosiologi di Turki

ArtikelTerkait

Saya Benci PSI, tapi Saya Harus Akui Strategi Brandingnya Hebat

Saya Benci PSI, tapi Saya Harus Akui Strategi Brandingnya Hebat

24 Oktober 2023
4 Nasihat dalam Upin dan Ipin yang Cocok buat Caleg Pemilu 2024

4 Nasihat dalam “Upin dan Ipin” yang Cocok buat Caleg Pemilu 2024

4 Januari 2024
Kenali Dulu Filosofi Logo Partai Ummat, Sebelum Kadernya pada Keluar terminal mojok.co

Kenali Dulu Filosofi Logo Partai Ummat, Sebelum Kadernya pada Keluar

8 Oktober 2021

Analisis Sosio-Historis pada Logo Partai Sebelum Memilihnya 2024 Nanti

13 September 2021
Glorifikasi Pemuda dalam Politik Indonesia: Anak Muda Memang Penting, tapi Anak Muda yang Gimana Dulu?

Glorifikasi Pemuda dalam Politik Indonesia: Anak Muda Memang Penting, tapi Anak Muda yang Gimana Dulu?

13 November 2023
Bendera Partai di Jalanan: Ide Kuno yang Nggak Relevan

Bendera Partai di Jalanan: Ide Kuno yang Nggak Relevan

18 Februari 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Lidah Jawa Saya Kaget dan Menyerah Ketika Mencoba Dendeng Rusa dari Merauke

Lidah Jawa Saya Kaget dan Menyerah Ketika Mencoba Dendeng Rusa dari Merauke

10 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label “Mobil Taksi”

16 Desember 2025
Drama Puskesmas yang Membuat Pasien Curiga dan Trauma (Unsplash)

Pengalaman Saya Melihat Langsung Pasien yang Malah Curiga dan Trauma ketika Berobat ke Puskesmas

14 Desember 2025
Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo Mojok.co

Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo

14 Desember 2025
Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025
Dilema Warga Gondangrejo: Mengaku Orang Karanganyar, Jauhnya Kebangetan. Mengaku Orang Solo, KTP Nggak Setuju

Dilema Warga Gondangrejo: Mengaku Orang Karanganyar, Jauhnya Kebangetan. Mengaku Orang Solo, KTP Nggak Setuju

13 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Fedi Nuril Jadi Mantan “Raja Tarkam” dan Tukang Judi Bola di Film Bapakmu Kiper
  • Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang
  • Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal
  • Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah
  • Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna
  • Kedewasaan Bocah 11 Tahun di Arena Panahan Kudus, Pelajaran di Balik Cedera dan Senar Busur Putus

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.