Memasak adalah suatu kemampuan yang lekat dan kerap dianggap wajib dimiliki oleh kaum hawa. Bahkan konon katanya, sampai ada salah satu syarat menikah dari orang tua laki-laki untuk calon menantu perempuannya yaitu wajib memiliki keahlian memasak. Padahal, setiap laki-laki juga mempunyai potensi kemampuan memasak yang baik asal mau belajar dan ulet. Terutama suami yang bisa masak.
Sebenarnya, kemampuan memasak (walaupun hanya dasar-dasarnya saja) sangat banyak manfaatnya bagi kaum adam. Apalagi ketika seseorang laki-laki telah menjadi suami dan membangun kehidupan berumah tangga. Berikut adalah manfaat memiliki kemampuan memasak bagi seorang suami berdasarkan pengalaman pribadi saya:
#1 Bisa menyamakan selera makanan dengan istri
Pada awal pernikahan, sepasang suami dan istri pasti akan banyak melakukan penyesuaian atau adaptasi. Mulai dari keuangan, kegiatan sehari-hari, sampai selera makanan. Walaupun sama-sama saling mencintai, belum tentu pasangan suami dan istri memiliki selera makanan yang sama.
Ketika terjadi perbedaan selera makanan antara suami dan istri, penyelesaian sederhana yang bisa dilakukan oleh suami yang bisa memasak adalah mengajak istri untuk masak bareng. Tentu biar dapat menyamakan persepsi dalam hal selera lidah.
#2 Dapat menyenangkan hati istri
Kalau love language istri kamu adalah act of service, jadi suami yang bisa masak akan menjadi keuntungan. Misalnya, istri kamu memang jago masak. Preferensi menu yang dia masak juga banyak. Ya mirup chef andal seperti Renatta Moeloek, lah.
Nah, kalau kamu adalah suami yang bisa masak, maka kamu bisa membahagiakan istri. Misalnya kamu masakin suatu hidangan spesial sebagai kejutan hari ulang tahun istri atau hari ulang tahun pernikahan. Pasti istri kamu akan sangat senang dan bahagia. Meskipun masakanmu nggak enak, tapi act of service dari kamu akan berharga di mata istri.
#3 Nggak repot nyari makan di luar saat istri sakit
Seorang suami yang nggak bisa masak sama sekali, bakal kerepotan ketika istri sakit. Suami harus sibuk mencari makanan di luar rumah. Mulai dari sarapan, makan siang, sampai makan malam.
Seandainya kamu adalah suami yang bisa masak, kamu tinggal mengolah bahan yang sudah ada. Bahkan kamu bisa memasak sesuatu untuk istri yang sedang sakit. Siapa tahu, masakanmu bisa menambah semangat istri untuk cepat sembuh.
#4 Nggak perlu bangunin istri untuk santap sahur
Berbeda dengan laki-laki, seorang perempuan kerap diberi sedikit keringanan dalam melaksanakan ibadah di agama Islam. Saat perempuan sedang mengalami menstruasi, Allah membebaskan kaum hawa dari tugas ibadah wajib seperti salat dan puasa.
Nah, Tuhan saja membebaskan seorang perempuan dari kewajiban ibadah seorang hamba, kan? Masak kita yang cuma suaminya mau mewajibkan tugas memasak santap sahur kepada istri? Maka, jadilah suami yang bisa masak.
#5 Mudah membagi tugas rumah
Sesungguhnya, pekerjaan rumah itu nggak bisa dianggap sepele. Makanya, ketika sudah berumah tangga, perlu ada pembagian peran dan tugas yang ideal dan proporsional. Kalau kamu adalah suami bisa masak, tentu akan memudahkan istri untuk membangi tugas rumah.
Misalnya, istri membersihkan rumah, kamu memasak untuk makan siang. Kalau kamu yang mencuci baju, istri berbelanja bahan masakan. Setelah itu, kalian berdua masak bareng. Romantis.
#6 Tetap hemat saat LDM
Ada juga istilah di luar sana yang bernama Long Distance Marriage (LDM). Hubungan jarak jauh saat pernikahan, antara suami dengan istri berbeda kota, provinsi, bahkan negara.
Saat LDM, suami dan istri akan mengatur urusan dapurnya masing-masing. Suami yang nggak bisa masak akan sulit hemat. Untuk perihal makan, dia selalu mengandalkan pesan makanan atau membeli. Sudah barang tentu, harga makanan yang dibeli di luar lebih mahal ketimbang memasak bahan mentah sendiri di rumah.
Begitulah pengalaman pribadi saya. Jadi, mari memasak. Mari menjadi suami yang bisa memasak untuk kebahagiaan istri.
Penulis: Ahmad Arief Widodo
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA 3 Kesalahan yang Saya Lakukan Saat Belajar Masak, Jangan Ditiru!