Perbincangan dan perdebatan di Twitter memang tak pernah sepi. Pasti adaaa saja yang dibahas dan diributkan. Salah satunya yang sempat rame kemarin adalah tentang life hack anak kos yang dianggap merugikan.
Awalnya hanya sekadar saling tukar informasi, seperti cara memasak dengan murah, pemanfaatan alat-alat sederhana, sampai referensi cemilan murah yang mengenyangkan. Namun, keributan mulai muncul ketika ada satu akun yang membagikan pengalamannya ketika menjadi anak kos yang ia klaim sebagai life hack yang benar-benar life hack buat anak kos dalam urusan makanan.
Sayangnya, ketika dibagikan, alih-alih informatif, akun tersebut malah mendapat banyak kecaman dan sumpah serapah. Ya, gimana, beberapa life hack yang ia bagikan adalah nebeng makan di warga lokal, pergi ke kondangan orang yang tidak dikenal, deketin temen yang tajir dan suka traktir, sampai punya pasangan yang pinter masak.
Dari beberapa komentar netizen, mereka kompak menganggap kalau life hack tersebut lebih mirip tutorial menjadi benalu karena melimpahkan beban ekonominya pada orang lain.
Misalnya saja, pergi ke kondangan yang ia tidak kenal. Ini bukan lagi masalah ia nyumbang atau tidak, tapi tamu undangan kan sudah dihitung. Nah, kalau banyak orang yang melakukan ini, apa ia tidak kasihan kalau ada tamu yang diundang secara formal tapi justru tidak dapat konsumsi.
Saya juga pernah ngekos. Beberapa kali juga kehabisan uang di akhir bulan. Tapi, baru kali ini saya mendengar cara bertahan hidup dengan cukup serampangan.
Meski demikian saya teringat dengan salah satu ucapan Abdur Arsyad saat tampil di Somasi. Kurang lebih begini, “Kita tidak bisa mengurus mulut orang lain, yang bisa dilakukan adalah contoh yang baik dalam tutur kata”.
Iya, saya tidak bisa melarang seseorang memberi life hack anak kos yang wadaw, tapi saya bisa memberi contoh life hack yang bisa dilakukan tanpa merugikan orang lain. Apalagi harga BBM baru naik. Berharap pada pemerintah nggak mungkin, minta naik sangu ke orang tua kok malah nambah beban. Jadi ya, harus usaha sendiri.
#1 Memanfaatkan momentum Jumat berkah
Hari Jumat diyakini sebagai hari penuh keberkahan, hal ini acap kali mendorong banyak orang untuk melakukan kebaikan. Salah satu yang paling patut disyukuri anak kos adalah adanya kegiatan bagi-bagi nasi gratis di masjid.
Oh iya, sedikit tips, carilah masjid yang tidak banyak anak kecilnya. Kenapa? Karena berebut nasi gratis dengan anak kecil hanyalah kesia-siaan. Anda pasti kalah. Karena mereka biasanya setelah salam langsung lari dan ngambil nasi gratis tersebut, lah kita yang udah lumayan gede kan nggak mungkin kayak gitu.
Selain di masjid, ada beberapa tempat lain yang available untuk memanfaatkan momentum ini. Misalnya di etalase pinggir jalan. Dulu, ketika ngekos di Jogja, saya juga sering mendapat nasi dari etalase tersebut. Tentu saja kalian harus mengetahui kapan dan di mana saja nasi-nasi gratisan yang tersedia.
Iya, kuncinya adalah rajin-rajinlah cari informasi. Dan paling penting, kegiatan ini tidak akan merugikan orang lain. Life hack yang sopan lah istilahnya.
#2 Nambah angin di Planet Ban
Kebutuhan nambah angin memang terkesan sepele. Kalaupun harus bayar, paling sekitar 2-4 ribu saja. Namun, bukankah kita sering memakai segenap tipu muslihat agar tidak bayar parkir yang paling juga dua ribu rupiah saja. Dan untuk bisa hemat, kita harus memanfaatkan apa saja kesempatan gratisan yang ada. Tentu yang tidak merugikan orang lain, lho.
Bagi yang belum tahu, di Planet Ban ada fasilitas isi ulang nitrogen secara gratis. Anda tinggal datang saja kemudian mengatakan jika ingin nambah angin. Mas-mas di sana sudah paham kok, tenang saja. Life hack yang aman dan sopan, bukan?
#3 Ikut tahlilan warga
Bagi yang punya skill bersosial, sepertinya akan lebih bermanfaat jika digunakan untuk ikut kegiatan tahlilan dari warga daripada sering nebeng makan di rumahnya. Ikut tahlilan ini bisa dibilang sebuah oase bagi anak kos yang uangnya pas-pasan. Lha gimana, sudah dapat makan, disediakan jajan, pas pulang dapat berkat (bingkisan). Benar-benar menyenangkan, sih.
Tapi ya, doanya beneran. Serius gitu. Life hack ya life hack, tapi yo ojo lali ibadah.
#4 Rajin cari promo
Sering nggak sih kalian nemu story teman yang dapat promo gila-gilaan? Iya, nyatanya hal tersebut bukan setingan. Memang ada sekelompok orang yang lihai mencari promo di beberapa platform. Skill semacam ini tidak datang sendirinya dan perlu juga diasah. Nah, kalian perlu belajar ke mereka. Ilmu kek gini, bukan ilmu sepele.
#5 Belajar masak
Percayalah, life hack paling berpengaruh secara ekonomi adalah bisa memasak. Untuk itu kalian perlu belajar memasak. Nggak perlu yang aneh-aneh kok, cukup masak yang sederhana saja. Misal, olahan tahu, tempe, atau telur.
Jika kos kalian tidak tersedia dapur, beli saja kompor portabel. Harganya tidak terlalu mahal. Isi ulang gas masih terjangkau.
Yah, bertahan hidup sebagai anak kos memang perlu seni tersendiri, apalagi kondisi dompet Anda pas-pasan. Dan apa pun life hack kalian, jangan sampai merugikan orang lain.
Semoga kalian semua tetap sehat-sehat, wahai anak kos yang digebuk realitas!
Penulis: M. Afiqul Adib
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA 4 Mekanisme Bertahan Hidup Anak Kos yang Bisa Dicoba Jika Harga Mi Instan Naik Beneran