Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Gadget

5 Alasan Zoom Jadi Penguasa Platform Online Meeting

Muhamad Iqbal Haqiqi oleh Muhamad Iqbal Haqiqi
23 Juni 2022
A A
5 Alasan Zoom Jadi Penguasa Platform Online Meeting

5 Alasan Zoom Jadi Penguasa Platform Online Meeting (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Tidak bisa dimungkiri, Zoom adalah penguasa platform online meeting saat ini

Pandemi mengubah semuanya tanpa terkecuali. Hal-hal yang selama ini kita pegang atau yakini sebagai keniscayaan runtuh seketika. Terutama, perkara kebutuhan bersosial dan pertemuan tatap muka. Pembatasan terhadap kontak fisik, mobilitas, dan aktivitas sosial di ruang-ruang publik pada pandemi lalu menuntut manusia mencari cara agar tetap eksis. Mereka dituntut melakukan berbagai interaksi tanpa harus bertatap muka secara langsung.

Zoom, hadir menjadi platform yang menghadirkan semua kebutuhan tersebut. Menjadi oase bagi manusia agar tidak menjadi zombie yang terkungkung dalam sebuah ruangan 4×4 meter tanpa bisa melakukan apa pun. Membuka batas-batas ruang dan waktu. Bahkan dengan Zoom, seseorang bisa berkuliah di kampus ternama luar negeri tanpa raga harus berada di sana.

Tapi kalian sadar nggak sih, kenapa Zoom bisa begitu cepat menguasai pasar dan lebih familiar ketimbang platform online meeting lainnya? Bukankah sebelum Zoom sudah ada platform sejenis yang lebih veteran?

Saya mencoba merangkum beberapa alasan Zoom bisa jadi leader untuk platform online meeting saat ini.

#1 Kejatuhan Skype

Kurang afdal kalau bahas platform video conference tanpa menyinggung Skype. Sejak diakuisisi oleh Microsoft pada 2011, Skype menjadi pemain “tunggal” sebagai platform penyedia layanan video conference. Bertahun-tahun menguasai pasar membuat Skype serasa menjadi “manusia gemuk” yang terlalu kenyang dengan tingginya volume pengguna. Tapi sayangnya karena terlalu kenyang, Skype kurang “aware” terhadap keluhan dan saran penggunanya.

Hal ini tercermin dari ulasan para pengguna Skype yang memberikan nilai rata-rata 1.5-3 bintang di berbagai fitur pemeringkat. Ulasan buruk itu ditandai dengan fitur yang kian rumit dan berbelit-belit dengan kualitas video yang dikesampingkan. Skype justru malah berfokus terhadap fitur-fitur kejernihan suara. Di kondisi stagnasi dan kemunduran itu, Zoom hadir menawarkan fitur-fitur pembaruan.

#2 “Brand experience” dari para jurnalis

Video conference menjadi salah satu platform yang sangat mendukung bagi kinerja media-media di Amerika Serikat. Pada April 2020, sebuah situs asosiasi jurnalis, Muck Rack mengungkapkan bahwa Zoom telah menjadi platform yang paling sering disinggung yaitu sebanyak 195.000 kali. Sementara sang veteran, Skype, hanya disebutkan sebanyak 50.000 kali.

Baca Juga:

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

Zoom, Skype, Teams, Google Meet: Mana Aplikasi Video Conference yang Lebih Nyaman Digunakan?

Hal ini kemudian mempengaruhi dan meningkatkan awareness masyarakat terhadap Zoom. Tercatat pada tahun yang sama perusahaan konsultan bernama Creative Strategies mengungkapkan bahwa dari 1.110 perusahaan yang disurvei, sebanyak 27 persen telah menggunakan Zoom. Sementara kompetitor lain seperti Skypie dan Teams hanya di angka 15 persen dan 18 persen. Ini kemudian memberikan multiplier effect terhadap peningkatan penggunaan Zoom dengan skala yang lebih luas.

#3 Zoom benar-benar serius dengan fitur videonya

Zoom tak main-main dengan kualitas video yang mereka tawarkan. Gambar yang mereka tawarkan lebih bagus ketimbang kompetitor. Kalau kalian dapatnya burik, coba, cek dulu jaringan kalian. Mau sebagus apa kameranya, kalau inet ambyar, ya sama aja.

Namun, default quality dari Zoom sudah amat bagus. Jadi, perkara kualitas, mereka terdepan.

#4 Mudah dan ramah untuk device kentang

Zoom ini bisa dibilang kayak bunglon. Instalasinya mudah, dan menyesuakain dengan device apa pun. PC, laptop, smartphone, mereka bisa libas dengan mudah. Pun, mereka ramah sama device kentang. Tetap lancar dan aman suleman.

Dibanding Facetime (khusus Apple), Webex, dan Skype, Zoom jauh lebih mudah dan ramah. Sekali klik, jadi.

#5 Lebih murah dengan fitur yang lebih fungsional

Zoom itu menyediakan fasilitas “40 menit gratis” bagi penggunanya. Fiturnya pun lebih lengkap dari platform sejenis lainnya. Salah satu fitur yang sangat fungsional adalah record videonya, di mana setiap aktivitas pertemuan atau webinar bisa terdokumentasikan dengan baik. Selain itu, platform ini juga bisa dishare lintas platform seperti melalui YouTube, Facebook, bahkan Instagram.

Terlepas dari beberapa alasan di atas, sebenarnya perkembangan pesat yang ditunjukan oleh Zoom sangat kuat kaitannya dengan kecerdasaan CEO-nya, Eric Yuan dalam menangkap peluang. Selama bekerja di Webex, Yuan dengan cermat mengumpulkan semua feedback dan keresahan dari para customer dan mengolahnya menjadi solusi.

Pelajaran yang bisa dipetik dari keberhasilan aplikasi ini adalah bahwa dalam bisnis, kedigdayaan sebuah perusahaan bisa kapan saja runtuh. Apalagi tanpa dibarengi dengan evaluasi bisnis secara berkala dan inovasi yang futuristis untuk menangkap peluang dari keresahan setiap manusia, kejayaan hanya jadi sejarah. Skype dan perusahaan lain seperti Nokia, Blackberry, Yahoo, MySpace menjadi contoh nama-nama besar yang hanyut karena tak mampu menjaga konsistensinya di dua hal tersebut. 

Penulis: Muhamad Iqbal Haqiqi
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA 4 Hal Tidak Menyenangkan Jadi Warga Kabupaten Lamongan

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 22 Juni 2022 oleh

Tags: online meetingSkypezoom
Muhamad Iqbal Haqiqi

Muhamad Iqbal Haqiqi

Mahasiswa Magister Sains Ekonomi Islam UNAIR, suka ngomongin ekonomi, daerah, dan makanan.

ArtikelTerkait

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025
Tambah Effect dan Filter, Google Meet Bakal Jadi Saingan Berat buat Zoom terminal mojok.co

Tambah Effect dan Filter, Google Meet Bakal Jadi Saingan Berat buat Zoom

13 Juli 2021
aplikasi zoom

Bagaimana Zoom Meeting Menguras Energi Kita

8 Juni 2020
aplikasi zoom

Mengukur Tingkat Kepercayaan Diri Melalui Aplikasi Zoom

6 Mei 2020
Zoom, Skype, Teams, Google Meet: Mana Aplikasi Video Conference yang Lebih Nyaman Digunakan? terminal mojok.co

Zoom, Skype, Teams, Google Meet: Mana Aplikasi Video Conference yang Lebih Nyaman Digunakan?

13 Agustus 2021
Sungguh Betapa Susahnya Stand-up Online via Zoom terminal mojok.co

Sungguh Betapa Susahnya Stand-up Online via Zoom

1 Februari 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

4 Desember 2025
Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

1 Desember 2025
Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

1 Desember 2025
8 Aturan Tak Tertulis Tinggal Surabaya (Unsplash)

8 Aturan Tak Tertulis di Surabaya yang Wajib Kalian Tahu Sebelum Datang ke Sana

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.