Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Ekonomi

Investasi Bodong THR Anak Adalah Guyonan yang Paling Memuakkan

Dyan Arfiana Ayu Puspita oleh Dyan Arfiana Ayu Puspita
10 Mei 2022
A A
Investasi Bodong THR Anak Adalah Guyonan yang Paling Memuakkan Terminal Mojok.co

Investasi Bodong THR Anak Adalah Guyonan yang Paling Memuakkan (Shutterstock.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Orang tua disebut melakukan investasi bodong terhadap THR anak? Kok gitu, sih?

Menjadi orang tua adalah pekerjaan yang berat. Ada malam yang harus dihabiskan dengan terjaga, ada pula hati yang tak pernah berhenti untuk bertanya. Apakah anak-anak bahagia? Apakah aku sudah jadi orang tua yang baik untuk mereka? Dan sebagainya. Tidak perlu ditanya lagi soal raga. Tepat setelah menjadi orang tua, kamu akan merelakan kakimu untuk kepala dan kepalamu untuk kaki. Demi siapa? Demi mereka. Sialnya, sudahlah remuk hati dan raga, masih saja ada yang menganggap kami (para orang tua terutama ibu), sebagai pencuri.

Ini soal THR anak yang kalian gembor-gemborkan sebagai investasi bodong. Entah siapa yang memulai. Tapi, menyebut tindak pengambil-alihan THR anak yang dilakukan orang tua sebagai investasi bodong, sungguh guyonan yang memuakkan. Guyonan, adalah ketika kedua belah pihak merasa bahagia. Sekarang saya tanya, haruskah kami bahagia ketika kami disebut sebagai pencuri?

Amplop Lebaran (Shutterstock.com)

Mari kita telusuri pelan-pelan. Melansir Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bodong artinya tersembunyi pusatnya. Namun, jika disandingkan dengan kata “investasi”, investasi bodong berarti usaha penipuan yang mengatasnamakan investasi. See? Ada kata penipuan di sana. Padahal, apakah orang tua yang mengambil-alih THR anak termasuk kategori penipuan? Kalau kasusnya duit kamu diembat temen buat investasi yang ternyata nggak ada, ya, itu penipuan. Itu investasi bodong. Tapi, yang sedang kita bicarakan di sini bukan hubungan antar teman atau relasi lain, melainkan hubungan ibu dan anak.

Sedari awal, ikatan antara seorang ibu dan anak adalah ikatan yang tulus. Ibu, tidak hanya menjadi cinta pertama bagi anak-anaknya. Tapi ibu juga menjadi nama yang paling banyak disebut dalam doa. Maka, haruskah hubungan yang murni itu kalian susupi dengan framing jahat berupa penyebutan “investasi bodong” yang berkonotasi penipuan? Ayolah, dalam ilmu fikih saja, ada kok perintah orangt ua untuk mengatur harta milik anak yang masih kecil. Bahkan, ada beberapa kondisi yang orang tua diperbolehkan menggunakan harta anak meski tanpa izin dari si anak. Kapan? Yaitu jika harta tersebut digunakan untuk kebutuhan dan kemaslahatan si anak. Contohnya, kebutuhan makan, pakaian, alat sekolah, dll.

Dua anak bahagia dapat THR (Shutterstock.com)

Terlebih, penggunaan kata investasi dalam hubungan orang tua dan anak itu kok ya nganu banget. Dalam investasi, ada yang namanya return and risk. Saya tanya, deh, memangnya ada gitu yang kelebihan waktu sampai mau-maunya menghitung soal risk emak terhadap anak? Pengangguran amat. Nggak sekalian aja dihitung BEP-nya?

Maksud saya begini. Jangan sampai, anak diajarkan untuk itung-itungan dengan orang tuanya. Pamali. Apalagi, framing investasi bodong THR anak ini bukan tak mungkin membuat anak berpikir negatif tentang orang tuanya. Ketika si bocil punya uang dikit, bawaannya curiga. Ada emaknya mendekat, udah ketar-ketir. Dikira emak deket-deket karena mau ngembat duitnya. Gimana nggak? Emaknya sendiri udah dianggap maling, og. Jahat apa jahat?

Uang baru khas Lebaran (Shutterstock.com)

Dan, buat kalian yang gembar-gembor investasi bodong THR anak, pernah ngebayangin nggak, dampak framing yang kalian buat? Bukan tidak mungkin framing kalian membuat anak usia belasan yang semula meyakini bahwa ibu adalah sosok mulia, menjadi berbalik 180 derajat. Tiba-tiba mereka akan bertanya dalam hati, ke mana larinya THR yang pernah mereka terima sedari orok. Lalu, sesuai framing yang kalian buat, mereka pun lantas meyakini bahwa uang mereka selama ini telah dicuri oleh ibunya sendiri.

Baca Juga:

Bukan karena Rasanya Enak, Biskuit Khong Guan Dibeli karena Bisa Memberi Status Sosial

Nostalgia Masa Kejayaan Bata, Sepatu Jadul yang Membuat Saya Sombong saat Lebaran

Terakhir, sebagai seorang emak saya cuma ingin bilang, dituduh melakukan sesuatu yang tidak kita lakukan itu sakit. Sakit sekali.

Penulis: Dyan Arfiana Ayu Puspita
Editor: Audian Laili

BACA JUGA Fenomena Menukar Uang Cetakan Baru Menjelang Lebaran Masih Relevan Nggak, sih?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 10 Mei 2022 oleh

Tags: AnakIbuinvestasi bodongLebaranTHR
Dyan Arfiana Ayu Puspita

Dyan Arfiana Ayu Puspita

Alumnus Universitas Terbuka yang bekerja sebagai guru SMK di Tegal. Menulis, teater, dan public speaking adalah dunianya.

ArtikelTerkait

Sambatan Seorang Ibu Anak Satu Pasca Persalinan SC ERACS: Ini Salah, Itu Salah, Situ Emang Bayarin Biaya Persalinan?

Sambatan Seorang Ibu Anak Satu Pasca Persalinan SC ERACS: Ini Salah, Itu Salah, Situ Emang Bayarin Biaya Persalinan?

30 Oktober 2023
3 Alasan Kenapa Mahasiswa Jauh Lebih Pantas dan Harus Dikasih THR daripada Anak-anak

3 Alasan Kenapa Mahasiswa Jauh Lebih Pantas dan Harus Dikasih THR daripada Anak-anak

30 Maret 2025
3 Titik Macet Paling Parah di Purbalingga, Bisa Ditinggal Kuliah 14 Semester Saking Lamanya Mojok.co

3 Titik Macet Paling Parah di Purbalingga, Bisa Ditinggal Kuliah 14 Semester Saking Lamanya

15 April 2024
Tradisi Kupatan sebagai Tanda Berakhirnya Hari Lebaran Masa Lalu Kelam Takbir Keliling di Desa Saya Sunah Idul Fitri Itu Nggak Cuma Pakai Baju Baru, loh! Hal-hal yang Dapat Kita Pelajari dari Langgengnya Serial “Para Pencari Tuhan” Dilema Mudik Tahun Ini yang Nggak Cuma Urusan Tradisi Sepi Job Akibat Pandemi, Pemuka Agama Disantuni Beragama di Tengah Pandemi: Jangan Egois Kita Mudah Tersinggung, karena Kita Mayoritas Ramadan Tahun Ini, Kita Sudah Belajar Apa? Sulitnya Memilih Mode Jilbab yang Bebas Stigma Kenapa Saf Tarawih Makin Maju Jelang Akhir Ramadan? Kenapa Kita Sulit Menerima Perbedaan di Media Sosial? Masjid Nabawi: Contoh Masjid yang Ramah Perempuan Surat Cinta untuk Masjid yang Tidak Ramah Perempuan Campaign #WeShouldAlwaysBeKind di Instagram dan Adab Silaturahmi yang Nggak Bikin GR Tarawih di Rumah: Ibadah Sekaligus Muamalah Ramadan dan Pandemi = Peningkatan Kriminalitas? Memetik Pesan Kemanusiaan dari Serial Drama: The World of the Married Mungkinkah Ramadan Menjadi Momen yang Inklusif? Beratnya Menjalani Puasa Saat Istihadhah Menghitung Pengeluaran Kita Kalau Buka Puasa “Sederhana” di Mekkah Apakah Menutup Warung Makan Akan Meningkatkan Kualitas Puasa Kita? Kenapa Saf Tarawih Makin Maju Jelang Akhir Ramadan? Apakah Menutup Warung Makan Akan Meningkatkan Kualitas Puasa Kita? Mengenang Serunya Mengisi Buku Catatan Ramadan Saat SD Belajar Berpuasa dari Pandemi Corona Perlu Diingat: Yang Lebih Arab, Bukan Berarti Lebih Alim Nonton Mukbang Saat Puasa, Bolehkah? Semoga Iklan Bumbu Dapur Edisi Ramadan Tahun Ini yang Masak Nggak Cuma Ibu

Masa Lalu Kelam Takbir Keliling di Desa Saya

22 Mei 2020
lebih baik setelah idul fitri

Akankah Kita Menjadi Lebih Baik Setelah Lebaran?

5 Juni 2019
Kanti Utami, Kesehatan Mental, dan Support System dalam Kehidupannya Terminal Mojok.co

Kanti Utami, Kesehatan Mental, dan Support System dalam Kehidupannya

22 Maret 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

17 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

19 Desember 2025
3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

16 Desember 2025
Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label “Mobil Taksi”

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.