Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Niat Baik di Balik Jalan Rusak yang Tak Kunjung Diperbaiki

Budi oleh Budi
7 Mei 2022
A A
Niat Baik di Balik Jalan Rusak yang Tak Kunjung Diperbaiki

Niat Baik di Balik Jalan Rusak yang Tak Kunjung Diperbaiki (Mamang Kalem via Shutterstock.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Jangan suuzan, jalan rusak nggak kunjung diperbaiki itu ada maksudnya

Entah disengaja atau tidak, semua tindakan pasti terselip maksud baik di dalamnya. Termasuk perlakuan acuh membiarkan jalan-jalan rusak tanpa adanya perbaikan ndang satset oleh dinas terkait. Mau jalan udah kayak obstacles Ninja Warrior masih aja nggak dibenerin tuh jalan.

Memang ya, bicara soal jalan rusak yang ada di negara ini kayak nggak ada selesainya. Lha gimana mau selesai kalau ada kejadian baru selesai diperbaiki tapi sebulan kemudian rusak lagi – biasanya terjadi di jalan-jalan kampung. Kualitas perbaikannya sungguh baik, bukan?

Model jalan yang amburadul lantas sukses bikin yang lewat ngelus dada dan sedikit sambat karena “kaki-kaki” kendaraannya makin cepat rusak gara-gara jalanan tersebut.

Jalan remuk (Ainul Ghurri via Shutterstock.com)

Namun, pembiaran yang terjadi agaknya ada maksud baiknya bila ditelaah lebih “guyon” lagi. Apalagi jika dilihat secara saksama dan sesingkat kenangan sama mantan. Dan, sampai di ujung kontemplasi, saya mengambil sisi baik di balik nggak kunjung diperbaikinya jalan-jalan rusak tersebut. Tentu saja, menurut saya dinas terkait punya maksud yang baik kayak berikut ini.

#1 Sebagai langkah preventif terhadap makin masifnya balap liar

Jalan mulus dan lurus menjadi idaman pelaku balap liar. Mungkin ini yang ada di pikiran yang punya wewenang memperbaiki. Seperti sudah banyak diketahui juga, hadirnya balap liar sungguh mengkhawatirkan bukan saja untuk yang balapan tapi pengguna jalan yang lain. Udah gitu, sering nutup jalan lagi. Apa nggak bikin keki itu?

Pelbagai cara untuk menuntaskan balap liar sudah dicoba. Dan mungkin saja, tak kunjung dilakukannya perbaikan jalan adalah salah satu cara yang dicoba. Kalau jalan rusak nggak segera diperbaiki, kan nggak ada tuh balap liar.

Mudah bukan? Bukaaan.

Baca Juga:

Pengendara Motor yang Menyalakan Lampu Hazard dan Kebut-kebutan di Jalan Raya Itu Punya Masalah Apa sih?

6 Kebiasaan Menyebalkan di Gerbang Tol yang Bikin Pengemudi Lain Repot

Jalan remuk (Ainul Ghurri via Shutterstock.com)

#2 Melatih skill berkendara

Melewati jalanan rusak butuh effort dan kehati-hatian lebih juga. Tanyakan saja sama orang yang suka offroad. Pasti mereka menjawab selaras betapa melelahkan melewati jalanan tanpa aspal dan tak beraturan tesebut, tapi di sisi lain skill berkendara mereka bisa makin lihai. Mungkin hal tersebut yang ingin ditumbuhkan dari nggak diperbaikinya jalan-jalan yang rusak.

Yups, saya rasa, semakin sering melewati jalan rusak, apalagi rusak parah seperti jalur offroad, skill berkendara jadi makin jago. Bakal tahu betul bagaimana memilih sisi jalan biar ban nggak nyangkut, pun tahu memutir grip gas yang pas biar nggak jatuh kelabakan. Skill menekan rem depan  dan belakang akan makin terasah. Saking jagonya melakukan pengereman, fitur ABS di motor-motor sekarang bakal nggak begitu dibutuhkan.

Hebat bukan? Bukaaan.

#3 Memaksa pengendara untuk lebih pelan

Jalanan mulus secara nggak langsung bikin orang-orang pengin ngebut, satset waswus salip sana-sini pas naik kendaraan. Istilah anak sekarang kalau naik motor kudu speeding, cornering ala motoGP, dan istilah ugal-ugalan yang lain.

Beda cerita kalau jalanannya pada rusak. Anak muda yang mau kebut-kebut pasti mikir-mikir. Riskan kalau dipaksakan ngebut, bukan saja bahaya bagi pengendara tapi buat motornya juga. Tentu saja, motor jadi rentan rusak, terutama kaki-kaki. Tiap panel bodi bakal mengeluarkan suara getar sampai mesin rawan jebol kalau terus-terusan dibawa kebut-kebutan.

Bodi motor Supra yang hancur (HeriWin via Shutterstock.com)

Sekiranya orang-orang yang paham ngebut di jalan rusak sama saja kayak mempercepat kunjungan ke akhirat. Mau nggak mau pengendara bakal memelankan kendaraannya. Pokoknya jargon alon-alon asal kelakon jadi bergema di tengah lubang jalan yang terus menganga. Pun, berkendara itu enaknya santai, pelan-pelan sambil menikmati perjalanan. Cara berkendara yang santai bikin parts motor juga makin awet. Iya, nggak?

Jalanan rusak yang terus dibiarkan tanpa adanya perbaikan serius, sedikit banyak memiliki maksud baik. So, nggak perlu sambat lagi saat jalan-jalan di sekitar Anda rusak parah dan tak kunjung dibenerin. Hal tersebut memang disengaja oleh orang-orang yang punya wewenang atasnya. Tentu saja demi kebaikan bersama. Kalau saya nggak salah sih.

Sepertinya sih, saya salah~

Penulis: Budi
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Bekerja Kok untuk Duit, Aneh

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 7 Mei 2022 oleh

Tags: jalan rusakKendaraanMotor
Budi

Budi

Suka minum es teh.

ArtikelTerkait

Melepas Sepatbor Belakang Sepeda Motor Itu Biar Apa sih?

Melepas Sepatbor Belakang Sepeda Motor Itu Biar Apa sih?

5 Februari 2022
Sisi Gelap Kredit Motor yang Nggak Banyak Disadari Pembeli Mojok.co

Alasan Saya Menolak Kredit Motor: Skema yang Merugikan Pembeli, tapi Nggak Banyak yang Menyadari

15 Juni 2024
Saya Bersyukur Menjadi Pengguna Motor Honda CB150R Old setelah Melihat Generasi Penerusnya Makin Ampas Honda CB150X

Saya Bersyukur Menjadi Pengguna Motor Honda CB150R Old setelah Melihat Generasi Penerusnya Makin Ampas

20 Mei 2025
Saya Menduga Branding Lamongan Adalah Jalan Rusak, karena Sampai Sekarang Tidak Diperbaiki, Seakan-akan "Dipelihara"

Saya Menduga Branding Lamongan Adalah Jalan Rusak, karena Sampai Sekarang Tidak Diperbaiki, Seakan-akan “Dipelihara”

19 Mei 2025
Jepara, Cukup Mebel Saja yang Diukir, Aspalnya Nggak Perlu "Diukir", tapi Diperbaiki!

Jepara, Cukup Mebel Saja yang Diukir, Aspalnya Nggak Perlu “Diukir”, tapi Diperbaiki!

26 September 2024
Review Honda Supra X 100 yang Berusia 20 Tahun, Motor Tua Paling Irit terminal mojok

Review Honda Supra X 100 yang Berusia 20 Tahun, Motor Tua Paling Irit

28 April 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih (Unsplash)

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih

29 November 2025
Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

2 Desember 2025
Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

2 Desember 2025
Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

1 Desember 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.