“Rokok klik pertama, ya, Esse,” ujar kawan kerja saya yang lahiran pascareformasi. Menurutnya, sebelum Esse, tidak ada rokok klik di Indonesia. Sebagai generasi yang lahir di masa Boediman Soedjatmiko masih bikin laporan praktik, saya bertanya, “Kamu nggak tahu rokok Flava?”
Teman saya langsung melongo dan mempertanyakan, merek rokok apa itu? Dan mungkin saja Anda juga bertanya apa itu rokok Flava. Maklum, sudah banyak rokok yang punah dari peredaran ahli hisap. Datang akan pergi, lewat kan berlalu. Rokok lama akan berganti dengan rokok baru.
Akan tetapi, bukan berarti merek rokok lama sudah tidak relevan. Ada beberapa brand dan seri rokok yang menurut saya perlu kembali ke peredaran. Selain memiliki rasa tak tergantikan, desain yang menarik, ada memori yang pastinya menyentuh para perokok veteran. Berikut beberapa rokok yang menurut saya harus kembali ke peredaran. Jadi kalau ada orang marketing rokok, tolong dibaca baik-baik!
#1 Djarum Black Tea
Sebelum merek rokok berperisa teh dikuasai merek Juara, salah satu pabrik rokok senior terbesar Indonesia sudah punya rokok serupa. Djarum Black tidak hanya cappucino yang memang khas itu. Pada 2000-an, Djarum Black memiliki seri Tea yang mengimbangi seri cappucino dan mentol.
Djarum punya kesempatan besar untuk kembali menguasai rokok rasa teh. Dan saya pikir perokok seangkatan saya pasti kangen dengan Djarum Black Tea yang penuh nuansa modern (pada zamannya).
#2 Sampoerna Flava
Setahu saya, inilah pelopor rokok klik mentol di Indonesia. Hadir saat saya merokok pada 2008-an, Sampoerna Flava merangsek pakem rokok klasik elegan khas Sampoerna. Dengan penampilan yang lebih modern (pada zamannya), sampai teknologi kapsul mentol di bagian filter. Ia berbeda dengan model rokok mentol umumnya yang memakai saus mentol pada tembakau.
Sampoerna Flava sendiri punya rasa yang ringan, tapi mantap. Mentol-nya seingat saya pas dan cenderung manis. Daripada Sampoerna sibuk mengeluarkan seri klik yang rasanya aneh-aneh, mending kembalikan Flava saja. Sudah pasti akan disambut oleh penikmatnya dulu.
#3 Marlboro Black Mentol & Ice Blast
Kini kita mengenal Marlboro Ice Burst sebagai lini mentol dari rokok putihan ini. Beberapa orang, termasuk saya, menganggap seri Ice Burst adalah kombinasi dua seri sebelumnya: Black Menthol dan Ice Blast. Meskipun sudah digabung, saya pikir seri Black Menthol dan Ice Blast perlu dikembalikan ke pasar.
Saya pikir, saya mewakili suara hati banyak orang. Banyak yang merindukan Black Menthol sebagai versi paling sempurna dari Marlboro. Daripada digabung dan malah terlalu dingin mentolnya, lebih baik dipisah sebagaimana seri Black Menthol dan Ice Burst pernah menguasai pasar rokok putih mentol.
#4 Dji Sam Soe Gold
Mungkin Anda berpikir, “Kan sekarang ada seri Dji Sam Soe Premium yang bungkus emas?” Sayangnya, seri Gold ini berbeda dengan yang ada sekarang. Wadah rokok ini berbalur warna emas yang khas. Mirip emas batangan. Memang tidak elegan seperti seri Super Premium, tapi ada kemewahan sendiri dari Dji Sam Soe Gold.
Rasa sih, saya lupa. Tapi saya tidak peduli dengan rasa untuk seri Gold ini. Kemasannya yang mewah dan khas ini harus kembali ke pasaran. Etalase rokok perlu dipercantik dengan kembalinya Dji Sam Soe Gold ini.
#5 Pall Mall
Saya masih penasaran, mengapa rokok Pall Mall bisa punah? Padahal era rokok putih termasuk paling awet di pasaran. Dari Marlboro, Lucky Strike, sampai Marcopolo saja masih awet bertahan. Bahkan rokok Commodore saja bisa kembali ke pasaran. Lantas, ke manakah rokok Pall Mall ini?
Alasan merek rokok ini harus kembali hanya satu: desain! Desain logo khas kerajaan Eropa dengan background warna gradasi yang sederhana benar-benar membawa nuansa mewah. Perkara rasa sih saya pikir tidak beda dengan rokok putih lain. Namun perkara desain, Pall Mall lebih mewah sekaligus maskulin daripada rokok lain.
Penulis: Prabu Yudianto
Editor: Audian Laili
BACA JUGA Rekomendasi 5 Rokok Murah dengan Rasa Mewah