Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Serial

Twenty Five Twenty One: Perpisahan Adalah Jalan Terbaik untuk Yi Jin dan Hee Do

Utamy Ningsih oleh Utamy Ningsih
4 April 2022
A A
Twenty Five Twenty One: Perpisahan Adalah Jalan Terbaik untuk Yi Jin dan Hee Do Terminal Mojok.co

Twenty Five Twenty One: Perpisahan Adalah Jalan Terbaik untuk Yi Jin dan Hee Do (Akun Instagram tvN)

Share on FacebookShare on Twitter

Kalau ada orang yang pagi ini bangun dengan mata sembap atau bengkak, bisa jadi dia adalah salah satu penonton drakor Twenty Five Twenty One. Ya, drakor yang bikin tidak sedikit penontonnya jadi overthinking itu memang sudah resmi tamat dengan ending yang bikin nyesek.

Harapan bahwa kisah Na Hee Do dan Baek Yi Jin bisa berakhir sebagai pasangan suami-istri yang bahagia, pupus sudah. Segala teori tentang bagaimana mereka bisa bersama pun terpatahkan. Lantaran, memang sejak awal drakor ini sudah memberi kode bahwa ceritanya adalah seputar keluarga, perjalanan mencapai mimpi, kisah persahabatan, dan cinta pertama di masa muda seorang Na Hee Do.

Na Hee Do (Akun Instagram tvN)

Di Twenty Five Twenty One, yang lagi diceritakan ini adalah masa mudanya Na Hee Do. Ketika suaminya tidak tersorot, ya itu berarti suaminya bukan merupakan bagian dari masa mudanya yang pengin diceritakan.

Cerita perjalanan cinta antara Hee Do dan Yi Jin di Twenty Five Twenty One itu sebenarnya adalah kisah cinta yang biasa terjadi di dunia nyata. Cinta pertama yang tidak bisa bersama sampai akhir. Dibanding membuat mereka menikah, saya justru termasuk golongan penonton yang menganggap bahwa perpisahan mereka itu memang adalah sesuatu yang seharusnya terjadi.

Hee Do dan Yi Jin itu masih sama-sama muda. Keduanya sama-sama sedang dalam proses bertumbuh dan mengejar mimpi. Ketika satu peluang besar terbuka, masak harus diabaikan?

Hee Do juga cewek realistis. Dia tahu, berpisah dengan Yi Jin memang akan sangat menyakitkan, tetapi memilih bersama malah akan lebih banyak mendatangkan rasa sakit hati.

Yi Jin (Akun Instagram tvN)

Kalian yang pernah pacaran saat sama-sama sibuk, bahkan sampai LDR, pasti tahulah bagaimana nyeseknya jadi Hee Do. Sudah jarang ketemu, komunikasi pun tidak lancar. Janji yang terus diingkari, pada akhirnya hanya akan membuat rasa kecewa itu terus menumpuk. Terlebih, Hee Do punya luka yang sama dalam hubungan bersama ibunya. Saat Hee Do kecewa, itu artinya Yi Jin akan merasa bersalah. Jika terus-terusan dijalani, akan jadi beban yang tidak berkesudahan.

Pasangan yang LDR dan berhasil sampai nikah itu ada. Akan tetapi, pasangan yang gagal di tengah jalan juga tidak sedikit jumlahnya. Salah satunya, ya Yi Jin dan Hee Do ini.

Baca Juga:

LDR Tingkat Kabupaten Bantul-Sleman Pelosok Itu Tak Mudah dan Bikin Bokong Kebas, tapi Opo Wae Tak Tabrak yang Menjadi Penghalang

3 Ide Pacaran Unik yang Hanya Ada di Bantul, Dijamin Nggak akan Terlupa

Saya juga tahu, yang bikin nyesek itu karena mereka masih sama-sama mencintai. Momen ketika Yi Jin mengikat tali sepatu Hee Do, lalu mereka saling menumpahkan tangis dan mengucapkan pesan perpisahan sambil berpelukan adalah momen yang bikin jebol keran air mata. Perpisahan, mau diniatkan sebaik apa pun, pasti akan tetap sakit. Apalagi, mereka berpisah, tetapi masih menyimpan penjelasan satu sama lain.

Namun, sekali lagi, berpisah tetapi masih saling cinta itu adalah hal yang sudah biasa terjadi, Bestie. Namanya menjalin hubungan, yang dibutuhkan bukan cinta doang. Saling mencintai, tetapi nggak ada kecocokan, ya susah juga menjalaninya.

Hee Do dan Yi Jin di Twenty Five Twenty One itu berbeda bahasa cintanya. Hee Do tipe orang yang maunya semua hal diceritakan, sementara Yi Jin tidak bisa selalu begitu. Yi Jin tidak mau masalahnya cuma nambahin beban Hee Do. Dua-duanya tidak ada yang salah tentu saja. Yang terjadi adalah mereka sulit bahkan tidak bisa menemukan titik temu. Itu saja.

Katakanlah Yi Jin dan Hee Do belum benar-benar selesai. Setidaknya, mereka masih berutang penjelasan atas kalimat menyakitkan yang terlontar saat memutuskan berpisah. Namun, itu juga tidak selalu bisa dijadikan alasan agar mereka bersama. Saling menjelaskan keadaan sebenarnya, rasanya pun sudah cukup.

Pada intinya, hubungan antara Yi Jin dan Hee Do itu adalah sesuatu yang biasa terjadi dan relate bagi banyak orang. Menyakitkan memang, tetapi seperti yang Hee Do bilang, tidak semua hal yang diinginkan bisa didapatkan. Saat menjalaninya, Hee Do memang tampak sebegitu terlukanya. Namun, saat mengenangnya, bisa jadi dia malah senyum-senyum sendiri.

Nah, kalau yang menjalaninya saja sudah baik-baik saja dengan perpisahan, lantas untuk apa kita mengharapkan takdir bersama? Untuk apa hayooo? Toh pada kenyataannya, yang menemani tumbuh, tidak selalu menjadi teman menghabiskan masa tua.

Ya, kalaupun akhir kisah Hee Do dan Yi Jin bikin kalian kecewa. Setidaknya ada kisah Taeyang Squad yang sangat manis untuk diingat. Bagaimana mereka kemudian menemukan dunianya masing-masing adalah satu hal yang menginspirasi.

Taeyang Squad (Instagram Netflix Indonesia)

Drakor Twenty Five Twenty One ini bukan cuma tentang cinta-cintaan, kan? Ada banyak sekali hal-hal berkesan di dalamnya. Terutama tentang bagaimana orang-orang yang menghadapi masa sulit saat krisis keuangan Korea, lantas mulai tumbuh dengan harapan baru.

Penulis: Utamy Ningsih
Editor: Audian Laili

BACA JUGA Jadi Latar Twenty Five Twenty One, Seperti Apa Korea Saat Krisis 1997?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 4 April 2022 oleh

Tags: LDRPacaranPerpisahanputusTwenty Five Twenty One
Utamy Ningsih

Utamy Ningsih

Suka Membaca, Belajar Menulis.

ArtikelTerkait

4 Pesan Twenty Five Twenty One buat Anak Muda Zaman Sekarang

Na Hee Do dan Back Yi Jin Twenty Five Twenty One: Inspirasi Anak Muda Zaman Sekarang

8 Maret 2022
secret admirer

Rasanya Jadi Secret Admirer, Nyesek Sek Sek Sek

7 Maret 2020
yang istimewa akan kalah dengan yang selalu ada

Ah Kata Siapa yang Istimewa Akan Kalah Dengan yang Selalu Ada?

29 Oktober 2019
5 Tempat Pacaran di Purwokerto kalau Sedang Bokek, Suasana Romantis dan Murah Meriah Mojok.co

5 Tempat Pacaran di Purwokerto kalau Sedang Bokek, Suasana Romantis dan Murah Meriah

19 Mei 2024
diajak susah

Logika Terbalik Lelaki: Ingin Dapat Pasangan yang Bisa Diajak Susah

8 Agustus 2019
Agus Mulyadi, Penyebab Utama Prahara dalam Hubungan Saya

Agus Mulyadi, Penyebab Utama Prahara dalam Hubungan Saya

20 Januari 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025
6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025
5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru Mojok.co

5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru

2 Desember 2025
4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih (Unsplash)

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih

29 November 2025
Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025
Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.