Anggota DPR periode ini sungguh asoy. Kenapa asoy? Karena banyak nama-nama kontroversial yang bakal ngendon di gedung DPR setidaknya sampai 5 tahun ke depan. Merekalah yang akan menyuarakan hati nurani rakyat. Suka tidak suka.
Sebut saja Yahya Zaini dari Golkar yang pernah mengundurkan diri 2006 silam karena skandalnya dengan Maria Eva bocor. Kali ini dia sangat percaya diri untuk menjadi wakil rakyat lagi. Dalam benak saya, dia kegirangan karena terpilih lagi.
“Yess… yesss… orang Jawa Timur lupa bokepku dengan Maria Eva. Yesss. Aku kembali terhormat”
Ya, orang Jawa Timur boleh lupa. Tapi kan di dunia onlen-onlen hukumnya keras. Cukup satu saja yang ingat dan menyebarkan, maka seluruh netijen langsung ingat kembali. Masalahnya satu saja, sudah terpilih! ?
Figur selanjutnya Mulan Jameela dari Gerindra, perempuan yang banyak dibenci banyak netijen perempuan. Masalah dia itu pelik. Ahmad Dhani menginginkan Mulan, tapi berjuta perempuan, atas nama solidaritas, langsung membahasakannya sebagai pelakor.
Dhani menginginkan poligami, tapi istrinya tidak sudi dan memilih cerai. Masalahnya memang sesederhana itu. Rumit dan kemranyas hatinya tentu bagi yang menjalani. Nah, apakah tidak ada poligami yang aman, setidaknya sementara waktu? Ada.
Poligami itu hak dan sah. Tidak perlu berbantahan soal itu. Biasanya wilayah perdebatannya seputar perasaan perempuan yang diabaikan oleh keegoisan laki-laki yang “secara agama” lebih diuntungkan. Doktrinnya kok seperti “perempuan harus setia, sementara laki-laki boleh nyrimbit“.
Permasalahannya adalah bagaimana pelakunya bisa menjamin untuk berbuat adil. Apakah bisa? Lora Fadil, tokoh dari Nasdem bisa. Pertama, dia memastikan semua wajah istrinya mirip. Kedua, kalo ada kondangan diajak semua. Ketiga, memastikan baju yang mereka kenakan seragam.
Sepertinya ribet dan nggak nyaman. Tapi kalo lihat Lora Fadil yang mesam mesem sepertinya tidak. Hidup sepertinya serba indah. Kalau istri orang lain masak sendiri bisa satu jam. Istrinya bisa 15 menit.
Sekarang saya malah membayangkan jadi Lora Fadil saat memberikan briefing pagi ? “Apa kabar adek-adekku yang cantik dan budiman… semalam istirahatnya cukup?”
Wkwkw… malah kaya sambutan mau darmawisata.
“Kakak tidak pernah keberatan membelikan semua yang Dinda mau. Apa lagi Kakak ini juga bingung sekali caranya ngabisin duwit. Bisnis kok ya keuntungannya nggak kering-kering kaya Samudera Hindia…”
Ketiga istrinya senyum bangga.
“Tapi hidup sederhana itu tetep penting lho, Din. Alangkah baiknya kalau tas dan sepatu bisa ijol-ijol-an, skinker bisa pake merk yang sama, terus mulai masak sendiri, jangan gofood mulu. Bukan pelit tapi kan cinta itu melalui perut, takutnya Kakak nanti jatuh cinta lagi dengan yang lain”
Ketiga istrinya menunduk
“Tapi uang belanja bulan ini tetap akan Kakak tambah 100%. Namanya juga sayang…”
Istri-istrinya mesem bahagia (kemudian dikecup satu-satu)
“Setuju apa masih perlu kita rapatkan lagi sambil belanja di Galeries Lafayette bulan depan?”
“Yeay….”, ketiganya memekik senang. Lora Fadil kerepotan menahan sergapan ketiganya.
Berita menyenangkan gini kok bisa lebih banyak yang marah dibanding yang senang dan terinspirasi. Ayolah, masa tidak terinspirasi??? ??
BACA JUGA Bercilukba dengan Bilven, Si Bapak Arsip Nasional atau tulisan Haryo Setyo Wibowo lainnya. Follow Facebook Haryo Setyo Wibowo.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.