Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Film

4 Rekomendasi Film Biopik Musisi yang Patut Ditonton Selain Bohemian Rhapsody

Dicky Setyawan oleh Dicky Setyawan
18 November 2021
A A
4 Rekomendasi Film Biopik Musisi yang Patut Ditonton Selain Bohemian Rhapsody terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Tahun 2018 silam, penonton film Indonesia dan dunia pernah terbius sosok Freddie Mercury lewat film Bohemian Rhapsody. Namun, Bohemian Rhapsody bukan satu-satunya film biopik yang menceritakan kisah musisi yang enak untuk ditonton. Masih banyak film biopik musisi lain yang semestinya juga kalian tonton. Berikut 4 rekomendasi film biopik musisi lainnya:

#1 Green Book (2018)

Tak mungkin tak memasukkan Green Book. Film ini menyabet penghargaan Best Picture Oscar 2019. Dan sebagaimana film-film pemenang Oscar, Green Book menawarkan materi yang nggak hanya enak ditonton, namun juga sarat dengan pesan moral.

Bercerita tentang perjalanan tur seorang pianis berkulit hitam, Don Shirley, yang mana dalam perjalanan tersebut ia menghadapi banyak perlakuan rasis di tahun 60-an. Bakat bermusiknya yang luar biasa seolah tak mampu melewati batas antara kulit putih dan hitam. Film ini adalah tentang perlawanan Don Shirley.

Film ini tak sepenuhnya soal Shirley semata. Tokoh utama dalam film ini sebenarnya adalah Tony Lip, pria berkulit putih Amerika-Italia. Tony Lip besar di lingkungan rasial, namun selama bekerja—yang awalnya karena terpaksa—bersama Shirley sebagai sopir tur, perjalanan tersebut mengubah pandangan sempitnya soal kulit hitam dan putih. Film ini menawarkan ending yang biopik banget; Don Shirley bertandang ke rumah keluarga Tony Lip saat Natal. Ending yang nggak bakal terjadi seandainya Toni Lip nggak mengambil pekerjaan menjadi sopir tur Shirley.

#2 Control (2007)

Jika boleh menyarankan, jangan menonton film satu ini jika kesehatan mentalmu sedang nggak baik-baik saja. Bagaimana nggak, film ini menggambarkan sisi kelam Ian Curtis, vokalis sekaligus penulis lagu Joy Division. Kekelaman makin terasa karena film ini ditampilkan dalam balutan hitam putih.

Keputusan menikah muda, perselingkuhan, menangis saat bercinta, hingga epilepsi, kekelaman itu termanifestasikan dalam tulisan-tulisan Ian, baik dalam lagu Joy Division maupun dalam diari-diarinya, dan kemudian ditampilkan visual lewat film Control. Sebagai film yang kelam dan suram, lengkap dengan hitam putihnya, film ini diakhiri dengan seutas tali. Akhir film sekaligus akhir hidup Ian. Benar-benar tragis.

#3 The Pianist (2002)

The Pianist bercerita tentang “keberuntungan yang menyedihkan” pianis Yahudi-Polandia, Wladyslaw Szpilman. Keberuntungan, karena sebagai seorang Yahudi, berkat bakat bermusiknya, ia selamat dari pembantaian Yahudi oleh Nazi di Polandia pada Perang Dunia II. Beruntung sekaligus menyedihkan. Lantaran di perjalanan selamatnya, ia nggak saja menyaksikan penderitaan orang-orang Yahudi oleh perlakuan Nazi, tapi juga menyaksikan bagaimana keluarganya turut dilenyapkan satu per satu.

Soal alur menuju ending, film ini bisa ditebak bahwa Szpillman dengan previlese-nya akan selalu selamat dari upaya pembantaian Nazi. Namun, yang cukup menggugah adalah persahabatan singkatnya dengan seorang tentara Nazi di akhir film. Persahabatan yang nasibnya ditentukan oleh kemenangan negara-negara sekutu. Ah, jika penasaran, tonton saja sendiri.

Baca Juga:

7 Rekomendasi Film Seks Terbaik Abad 21

4 Hal yang Bisa Ditarik Pajak selain Kantin Sekolah, kalau Mau Gila, Sekalian!

#4 Nowhere Boy (2009)

Dari sekian banyak film biopik, mungkin Nowhere Boy menjadi salah satu film yang asyik ditonton. Film ini mengisahkan kehidupan ABG John Lennon yang nakal, berani, serta humoris. Dan film ini menawarkan jokes-jokes ala pemuda Inggris yang renyah untuk dimakan.

Kendati alurnya terasa menyenangkan, film ini tetap menghadirkan konflik. Lebih lagi John Lennon adalah pesakitan broken home, sisi kelam di balik keceriaan John Lennon. Dan salah satu konflik beratnya adalah ketika John Lennon mesti ditinggal pergi ibunya untuk selama-lamanya. Padahal, ia baru merasakan kasmaran kala bertemu ibunya yang sempat terpisah lama.

Berkat ibunya pula, jiwa “rock n roll” John Lennon muda terasah, yang membuatnya menginisiasi The Quarrymen, embrio dari The Beatles. Sayangnya, ibunya tak sempat menyaksikan kebesaran The Beatles.

Bagaimana? Tertarik nonton film biopik musisi lewat empat rekomendasi tersebut? Sebenarnya masih banyak film biopik lain yang tak kalah seru untuk disimak. Masih ada The Dirt yang menceritakan perjalanan Motley Crue atau film musikal Rocketman yang menceritakan buaian ketenaran Elton John, atau film-film lain? Silakan kalau mau menambahkan.

Sumber Gambar: Unsplash

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 18 November 2021 oleh

Tags: bohemian rhapsodyfilm biopikmusisirekomendasi film
Dicky Setyawan

Dicky Setyawan

Pemuda asal Boyolali. Suka menulis dan suka teh kampul.

ArtikelTerkait

Fight Club Adalah Film buat yang Hidupnya Cuma Kerja, Hedon, dan Ngeluh di Medsos terminal mojok.co brad pitt edward norton

Fight Club: Film buat Orang yang Hidupnya Cuma Kerja, Hedon, dan Ngeluh di Medsos

13 September 2020
Tak Melulu Santet, Banyuwangi Juga Gudang Musisi, SBY atau Wiranto

SBY atau Wiranto, Siapa yang Lebih Baik Kalau Jadi Musisi?

20 Mei 2020
7 Film yang Cocok Ditonton Saat Hujan, Bikin Hangat Acara Nonton di Rumah Terminal Mojok

7 Film yang Cocok Ditonton Saat Hujan, Bikin Hangat Acara Nonton di Rumah

25 November 2022
Bagi Saya, Trans 7 Adalah Channel TV Terbaik Saat Ini terminal mojok.co

5 Film yang Harusnya Diputar SCTV Selain ‘Pengkhianatan G30S/PKI’

29 September 2020
Forrest Gump adalah Gambaran Sempurna Kesetiaan dan Optimisme yang Menjengkelkan rekomendasi film 90an tom hanks terminal mojok.co

Forrest Gump Adalah Gambaran Sempurna Kesetiaan dan Optimisme yang Menjengkelkan

7 September 2020
Urusan Backing Vocal Dewa 19, Lilo KLa Project Juaranya

Urusan Backing Vocal Dewa 19, Lilo KLa Project Juaranya

17 Januari 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Malang Nyaman untuk Hidup tapi Bikin Sesak Buat Bertahan Hidup (Unsplash)

Ironi Pembangunan Kota Malang: Sukses Meniru Jakarta dalam Transportasi, tapi Gagal Menghindari Banjir

5 Desember 2025
Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

4 Desember 2025
Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025
3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025
5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

29 November 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.