Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Film

Adriana, Film Bertemakan Sejarah Jakarta yang Mengusung Konsep Mirip dengan Trilogi The Da Vinci Code

Iqbal AR oleh Iqbal AR
15 Oktober 2021
A A
Adriana, Film Bertemakan Sejarah Jakarta yang Mengusung Konsep Mirip dengan Trilogi The Da Vinci Code terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Kalau membahas film bergenre misteri dan inverstigasi, nama The Da Vinci Code beserta dua sekuelnya, Angels and Demons dan Inferno (adaptasi dari buku Dan Brown), sudah pasti jadi yang teratas. Sejak awal kemuculannya hingga saat ini, trilogi The Da Vinci Code masih jadi kesukaan banyak orang. Dari segala aspek, baik cerita maupun akting, juga sudah tidak perlu ditanyakan lagi kualitasnya. Dan Brown memang jago dalam menulis bukunya, dan Tom Hanks berhasil mengeksekusinya dalam sebuah peran yang ciamik.

Nah, kalau ada film yang bagus seperti ini, pertanyaan selanjutnya adalah apakah Indonesia punya film dengan konsep dan cerita mirip seperti trilogy The Da Vinci Code? Jawabannya adalah ada dan punya. Judulnya Adriana (2013). Film ini diadaptasi dari novel “Adriana: Labirin Cinta di Kilometer Nol” karangan Fajar Nugros yang sekaligus jadi sutradara di film ini. Meskipun tidak mendapat apresiasi sebanyak film-film lainnya (dari segi penonton), setidaknya film Adriana secara penceritaan mampu “tipis-tipis” mendekati model The Da Vinci Code.

Film Adriana bercerita tentang Mamen (diperankan oleh Adipati Dolken) yang bertemu dengan Adriana (diperankan oleh Eva Celia) di Perpustakaan Nasional. Mamen yang sejak pertemuan pertama tertarik dengan Adriana, mengajak Adriana untuk bertemu lagi nanti. Adriana yang berwajah misterius dan punya ketertarikan dengan sejarah itu mengiakan, namun dengan syarat yang harus dipenuhi oleh Mamen. Syarat tersebut adalah teka-teki yang harus dipecahkan oleh Mamen kalau ingin bertemu Adriana lagi, yang mana teka-tekinya berisi tentang sejarah Jakarta.

Mamen yang tentu saja tidak bisa memecahkan teka-teki dari Adriana, mengajak Bayu atau Sobar (diperankan oleh Kevin Julio) yang memang suka sejarah untuk membantunya memecahkan teka-teki. Di sinilah petualangan Mamen dan Sobar dimulai. Teka-teki yang diberikan Adriana bukan sembarang teka-teki. Isi teka-tekinya adalah kalimat-kalimat misterius yang harus dicari tahu arti dan tempatnya oleh Mamen dan Sobar. Yah, mirip-mirip ketika Profesor Langdon mencari teka-teki keberadaan sarkofagus Maria Magdalena di film The Da Vinci Code, lah.

Uniknya dari film ini, semua teka-teki yang diberikan Adriana adalah semacam pembelajaran sejarah Jakarta. Misalnya mengenai waktu dan tempat proklamasi pertama kali dibacakan, cerita di balik beberapa monumen dan bangunan bersejarah di Jakarta, cerita tentang kehidupan Adrianna van den Bosch, seorang putri Gubernur Jenderal Hindia Belanda sekitar tahun 1830, serta kisah persahabatan Bung Karno dan Bung Hatta yang sempat terpisah karena perbedaan prinsip keduanya. Kisah Bung Karno dan Bung Hatta juga berkaitan dengan pertikaian antara Mamen dan Sobar semasa SMA.

Perjalanan Mamen dan Sobar menelusuri teka-teki dari Adriana ini juga tidak terlalu digambarkan serius. Seperti misalnya ketika Mamen dan Sobar salah menebak di teka-teki pertama dan Mamen sudah telanjur datang ke lokasi Tugu Proklamasi, Mamen mendatangi Sobar dengan berpakaian seperti Bung Karno, lengkap dengan gaya bicaranya. Sobar yang menyadari bahwa tebakannya salah langsung mengajak Mamen ke Kota Tua, tepatnya di Patung Hermes, lokasi yang dimaksud teka-teki pertama.

Sentuhan komedi dalam film ini memang cukup kental. Beberapa adegan salah tebak antara mereka berdua juga digambarkan dengan menyenangkan. Selain itu, beberapa kali ketika adegan flashback menceritakan sejarah masa lalu, Adipati Dolken dan Kevin Julio juga ikut berperan. Kadang jadi petani, bahkan memerankan jadi Bung Karno dan Bung Hatta. Inilah yang membedakan film Adriana dari trilogi The Da Vinci Code yang terlalu serius dan nyaris nir-komedi. Meski secara kualitas masih jauh banget, lah.

Secara garis besar, Adriana ini sebenarnya ini adalah film roman remaja yang dibalut pengetahuan sejarah. Namun, melalui film Adriana, setidaknya kita bisa agak melek dengan sejarah Indonesia. Ini juga jadi angin segar, di mana film yang bercerita tentang sejarah tidak melulu sebatas film biopik saja. Melalui drama komedi-misteri seperti film Adriana ini, harapannya memang sejarah dapat dipelajari dengan cara yang menyenangkan.

Baca Juga:

3 Rekomendasi Film Indonesia yang Relevan dengan Hiruk Pikuk Negara Saat Ini

Film Jumbo Adalah Anomali, Akankah Jadi Tren Baru Dunia Perfilman Indonesia?

Beruntunglah orang-orang yang pernah menonton film ini, sebab ini adalah film yang sangat bagus. Entah film ini bisa ditonton secara legal di mana, tapi yang pasti, ini adalah film yang wajib ditonton. Silakan gali dan cari sendiri film ini. Tapi dengan satu catatan, jangan sekali-kali berharap film ini akan sebagus trilogi The Da Vinci Code. Secara konsep memang mirip, tapi secara kualitas, masih cukup jauh.

Sumber Gambar: YouTube MuvilaTrailerID

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 15 Oktober 2021 oleh

Tags: Adrianafilm adaptasi novelFilm IndonesiaThe Da Vinci Code
Iqbal AR

Iqbal AR

Penulis lepas lulusan Sastra Indonesia UM. Menulis apa saja, dan masih tinggal di Kota Batu.

ArtikelTerkait

Rekomendasi 5 Film Indonesia Terbaik Sepanjang Tahun 2023

Rekomendasi 5 Film Indonesia Terbaik Sepanjang Tahun 2023

27 Desember 2023
Menonton Film Adaptasi Novel yang Pernah Dibaca di Mana Menariknya? terminal mojok.co

Menonton Film Adaptasi Novel yang Pernah Dibaca di Mana Menariknya?

25 November 2020
Sewu Dino: Kenapa Film Indonesia (Terkesan) Alergi Pakai Bahasa Daerah yang Utuh? (Pixabay.com)

Sewu Dino: Kenapa Film Indonesia (Terkesan) Alergi Pakai Bahasa Daerah yang Utuh?

3 April 2023
Cahaya Dari Timur_ Beta Maluku, Film yang Bikin Terharu Meski Ditonton Berkali-kali terminal mojok

Cahaya Dari Timur: Beta Maluku, Film yang Bikin Terharu Meski Ditonton Berkali-kali

19 September 2021
nicholas saputra

Ladies, Perbaiki Segera Mood Kalian Dengan Singgah ke Kolom Komentar Instagram Nicholas Saputra Yuk!

30 Agustus 2019
Mengenang Kelahiran Anak Pertama di Bulan Ramadan Melalui Novel Ketika Cinta Bertasbih. #TakjilanTerminal05

Mengabadikan Nama Pengarang Novel ‘Ketika Cinta Bertasbih’ Menjadi Nama Anak Pertama Saya yang Lahir di Bulan Ramadan. #TakjilanTerminal05

15 April 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025
8 Aturan Tak Tertulis Tinggal Surabaya (Unsplash)

8 Aturan Tak Tertulis di Surabaya yang Wajib Kalian Tahu Sebelum Datang ke Sana

1 Desember 2025
Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025
5 Hal yang Jarang Diketahui Orang Dibalik Kota Bandung yang Katanya Romantis Mojok.co

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

1 Desember 2025
Logika Aneh di Balik Es Teh Solo yang Bikin Kaget (Unsplash)

Logika Ekonomi yang Aneh di Balik Es Teh Solo, Membuat Pendatang dari Klaten Heran Sekaligus Bahagia

30 November 2025
Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.