Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Teror Mistisisme Jawa Bikin Warga Jogja Selalu Narimo Ing Pandum

Prabu Yudianto oleh Prabu Yudianto
7 Oktober 2021
A A
Teror Mistisisme Jawa Bikin Warga Jogja Selalu Narimo Ing Pandum terminal mojok.co

Teror Mistisisme Jawa Bikin Warga Jogja Selalu Narimo Ing Pandum terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Dua ribu dua puluh satu dipandang sebagai percepatan revolusi industri 4.0, di mana dunia digital mulai menyatu dengan kehidupan nyata. Setiap mata makin terbuka terhadap informasi dan pengetahuan. Mungkin hanya butuh beberapa dekade, lenyap sudah batasan antara dunia maya dan nyata. Sedangkan di sebuah sudut bumi, di tengah keistimewaan dan keindahan, ada masyarakat yang masih terjebak mitos kualat dan ramalan ratusan tahun silam.

Yep, yang saya maksud adalah tanah tumpah darah saya Yogyakarta. Di tengah balapan menuju era digital, masih ada saja masyarakat yang terjebak perkara mistisisme. Bahkan tidak hanya perkara tingkah laku dan sopan santun, tapi juga perkara ruang hidup dan hak asasi.

Saya teringat saat bandara YIA mulai digarap, santer diwartakan bahwa munculnya bandara di Temon, Gunungkidul, sudah diramalkan jauh-jauh hari. Katanya, sudah diramalkan bahwa di atas langit Temon akan ada manusia berterbangan sambil berjualan cincau. Dari ramalan itu diasumsikan bahwa kelak di langit Temon akan penuh pesawat yang membawa rezeki.

Perkara jalan tol juga sama saja. Meskipun kelak menggeser beberapa situs peninggalan Kraton Jogja, tapi kehadirannya dibilang sudah diramalkan. Bahkan ini mencatut nama Jayabaya yang entah benar atau tidak membuat ramalan. Intinya, jalan tol adalah jawaban dari ramalan pulau Jawa yang terbagi-bagi.

Kedua contoh di atas memang dalam skala besar. Toh, geger gedhennya juga besar dan riuh. Tapi dalam skala kecil, urusan mitos-mitos yang cenderung manipulatif juga terus berkembang. Bahkan perkara UMR saja, balutan mitos ini tetap kuat terasa.

Saya pernah berdiskusi waktu ban motor saya pecah. Di tempat tambal ban, sedang banyak bapak-bapak bercengkrama. Satu momen, mereka membahas tentang ekonomi yang carut marut karena pandemi. Sebagai naracela, tentu saya langsung melempar bola api yang menyindir pemprov dan Kraton Jogja. Mau tahu salah satu jawaban mereka?

“Kalau nggak ada Sultan, mungkin kita sudah hancur lebur, Mas. Buktinya kemarin Merapi meletus dan gempa Jogja kita masih selamat. Kalau daerah lain yang kena, pasti hancur, Mas,” ujar salah seorang Bapak.

Ketika saya menyinggung UMR, lagi-lagi saya dicerca. “Wong hidup masih bisa makan kok, Mas. Warga Jogja itu enak, sudah diayomi leluhur lewat kraton. Daerah lain nggak ada, Mas.”

Baca Juga:

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

5 SMK Unggulan di Klaten yang Menawarkan Jurusan dengan Prospek Karier Cerah

Di lain waktu, saya pernah uring-uringan terhadap sikap arogan seseorang di kedai kopi. Ketika saya menyuarakan ini ke salah satu barista kawan saya, jawabannya memang ra mashok. “Hus, dia orang yang punya klenik. Biarkan saja.”

Lha nggatheli. Kok bisa-bisanya logika di atas muncul. Tapi akhirnya saya maklum, mistisisme masih kuat di Jogja. Mungkin memang jadi bagian dari kearifan dan keistimewaan. Tapi tetap saja bikin saya garuk-garuk jidat. Apalagi sebagai warga asli dari leluhur-leluhur saya, hati ini malu dan jatuh iba.

Masalahnya adalah: mistisisme ini mereduksi aspirasi. Tidak usah bicara pengin jadi Gubernur, urusan hak hidup saja dibenturkan dengan mistisisme. Berani kritik saja sudah diancam kualat. Hidup susah masih dibilang kurang bersyukur. Bahkan ketika konflik agraria membara, keluar isu-isu ramalan.

Suksesi kasultanan saja penuh mistisisme ini. Sudah terlihat sejak lahirnya Sabdaraja dan Sabdatama. Semua argumen Ngarso Dalem dibalut dengan “titah dari leluhur”. Ini seperti bumper yang siap menabrak suara kontra. Berani lawan Sabdaraja, berarti melawan leluhur dan segenap kesaktiannya. Akhirnya suksesi yang lebih parah dari Kraton Solo ini hanya berhenti menjadi bisikan kritis penuh ketakutan.

Dari sini sudah jelas terlihat bahwa mistisisme tidak lagi menjadi kearifan. Namun, ia disalah gunakan sebagai kendali sosial masyarakat. Mungkin memang inilah fungsi mistisisme, membenturkan aspirasi dengan sesuatu yang nir logika dan embuh dari mana.

Jebakan ini menjadi alasan utama kenapa warga Jogja dikenal narimo ing pandum. Semangat ini tidak lahir dari ketulusan, tapi dari segala teror dan manipulasi mistisisme. Pada akhirnya, kualat dan saru menjadi pembungkam mulut yang lapar dan tersingkir.

Mistisisme yang dipelihara dari mulut ke mulut membuat warga Jogja makin teralienisasi. Ketika ada yang berani mempertanyakan kebijakan pekok dan mistisisme ini, akan banyak suara menyebalkan yang sering bernada mengusir. Padahal, yang bertanya tadi orang asli Jogja.

Merasa eksklusif dengan mistisisme membuat kendali sosial warga Jogja mudah dilakukan. Kalau perkara hukum dan norma sudah mental, dilawan saja dengan mitos kualat tanah Jawa.

Jadi kalau bertanya kenapa warga Jogja terlihat adem ayem, ya salah satunya karena teror mistis yang tak nyata ini. Kenapa narimo ing pandum? Ya karena masih percaya kualat dan mitos-mitos ra mashok lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 6 Oktober 2021 oleh

Tags: Mistisisme Jawanarimo ing pandumpilihan redaksiwarga jogja
Prabu Yudianto

Prabu Yudianto

Penulis kelahiran Yogyakarta. Bekerja sebagai manajer marketing. Founder Academy of BUG. Co-Founder Kelas Menulis Bahagia. Fans PSIM dan West Ham United!

ArtikelTerkait

Stasiun Maguwo Lama Sleman Dilupakan padahal Istimewa karena Jadi Satu-satunya Stasiun Terbuat dari Kayu di Jogja

Stasiun Maguwo Lama Sleman Dilupakan padahal Istimewa karena Jadi Satu-satunya Stasiun yang Terbuat dari Kayu di Jogja

23 Januari 2024
6 Dosa Penjual Nasi Padang yang Bukan Orang Minang Terminal Mojok

6 Dosa Penjual Nasi Padang yang Bukan Orang Minang Asli

25 Januari 2023
Menilik Romantisnya Candi Plaosan Klaten dan Kemeriahan Festival Candi Kembar

Menilik Romantisnya Candi Plaosan Klaten dan Kemeriahan Festival Candi Kembar

12 September 2024
20 Film Korea Selatan Terbaik Sepanjang Masa Terminal Mojok

20 Film Korea Selatan Terbaik Sepanjang Masa

8 September 2022
Jangan Bandingkan dengan Anies, Prabowo, atau Ganjar! Sebab Adam Suseno dan Partai Paprika Terlalu Sempurna untuk Pilpres 2024

Jangan Bandingkan dengan Anies, Prabowo, atau Ganjar, sebab Adam Suseno dan Partai Paprika Terlalu Sempurna

8 Desember 2023
jogja

Pengingat di Hari Ulang Tahun Jogja #HUT263Jogja

8 Oktober 2019
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

3 Desember 2025
Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025
Angka Pengangguran di Karawang Tinggi dan Menjadi ironi Industri (Unsplash) Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

29 November 2025
Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

2 Desember 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.