Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Buku

Bookstagrammer, Selebgramnya Pencinta Buku

Utamy Ningsih oleh Utamy Ningsih
16 Mei 2019
A A
Bookstagrammer

Bookstagrammer

Share on FacebookShare on Twitter

Sudah pernah dengar atau baca tentang bookstagrammer? Yup, bookstagrammer ini bisa dibilang adalah selebgramnya pencinta buku (orang yang suka baca buku). Akun Instagram para bookstagrammer ini isinya tentu saja tidak jauh-jauh dari seputar buku. Mulai dari koleksi buku, ulasannya sampai pada kegiatan apapun yang dilakukan bersama buku (liburan, jalan-jalan, nongkrong, dan lain sebagainya).

Untuk menjadi  bookstagrammer ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Pertama tentu saja harus suka baca buku dan bisa membuat resensi atau ulasan buku, kedua mengerti cara menggunakan Instagram, ketiga punya akun Instagram, keempat punya waktu luang untuk bermain Instagram dan kelima—yang tidak kalah penting— adalah harus mahir menghasilkan foto yang sedap dipandang mata.

Seorang pencinta buku yang memutuskan untuk menjadi bookstagrammer  akan mendapat beberapa kelebihan atau keuntungan yang berhubungan dengan buku dan fotografi.

Selain bisa menyalurkan hobi baca buku dan kemampuan fotografi, menjadi bookstagrammer bisa menjadi ajang untuk berkenalan dan berteman dengan sesama pencinta buku, baik di media sosial maupun di kehidupan nyata. Yang lebih spesialnya lagi, menjadi bookstagrammer bahkan bisa membuat seseorang sering mendapat kiriman buku secara gratis dari Penerbit. Tentu saja dengan syarat, bisa membuat ulasan yang menarik minat baca dan bisa mengambil foto dengan hasil yang keren.

Dengan melihat berbagai macam kelebihan yang didapat saat menjadi bookstagrammer, tidak heran jika kemudian banyak pencinta buku yang tertarik ingin menjadi bookstagrammer.  Berbagai usaha pun dilakukan. Mulai dari memperbanyak jenis buku bacaan sampai pada mengasah kemampuan fotografi. Ada bahkan yang rela mengeluarkan uang yang tidak sedikit untuk membeli pernak-pernik (properti) yang dianggap bisa menambah unsur keindahan sebuah foto.

Di Indonesia sendiri, bookstagrammer sudah sangat ramai peminat. Dengan menelusuri #bookstagrammerIndonesia atau #bookstagramIndonesia, maka akan tampil berbagai akun bookstagrammer dengan ciri khas masing-masing. Ada yang murni hanya menggunakan foto hasil karya sendiri, ada juga yang menggabungkannya dengan menggunakan foto—yang memiliki unsur buku—dari  aplikasi atau situs penyedia foto.

Untuk yang menggunakan foto dari aplikasi atau situs penyedia foto, biasanya mereka hanya perlu mengedit dengan menambahkan gambar sampul buku—yang akan dibuat resensi atau ulasannya. Jika kalian tertarik dengan cara ini, pastikan bahwa foto yang digunakan adalah foto yang memang bebas hak cipta.

Jika ternyata foto yang dipakai adalah foto yang tidak bebas hak cipta apalagi sampai dibuat seolah-olah adalah foto karya sendiri (diberi watermark dengan nama sendiri) maka hal itu sudah termasuk plagiasi atau nyolong foto orang. Dampaknya bukan hanya akan mendapat perundungan tapi  bisa dijerat dengan pasal  pelanggaran UU Hak Cipta.

Baca Juga:

Alasan Gramedia Tidak Perlu Buka Cabang di Bangkalan Madura, Nggak Bakal Laku!

Surat Terbuka untuk Para Penimbun Buku di iPusnas, Apa yang Kalian Lakukan Itu Jahat  

Yang perlu diingat lagi, meski keduanya terbilang sah-sah saja (memakai foto sendiri dan memakai foto dari aplikasi atau situs penyedia foto) tapi pihak Penerbit biasanya akan lebih tertarik untuk bekerja sama dengan bookstagrammer yang memakai foto sendiri dibanding dengan yang memakai foto dari aplikasi atau situs penyedia foto.

Oleh karena itu, jika ingin meningkatkan skill fotografi  (dalam hal foto buku) jangan ragu untuk menyimak tips dari para bookstagrammer, tanyakan jika ada hal yang dirasa masih kurang dipahami. Setelahnya, jangan lelah untuk terus belajar dan mengasah kemampuan yang sudah dimiliki.

Selain foto, para bookstagrammer ini juga punya gaya atau ciri khas masing-masing dalam mengulas buku. Berbeda dengan foto yang bisa menggunakan karya orang lain (asal sesuai aturan yang ada) untuk perihal ulasan buku, harus menggunakan hasil karya sendiri. Sangat tidak diperbolehkan menggunakan ulasan milik orang lain. Jika sampai nekat, hasilnya akan sama seperti kasus plagiasi foto (karena memang sama-sama plagiasi). Terkena perundungan dan pasal pelanggaran UU Hak Cipta.

Selanjutnya adalah tentang risiko menjadi bookstagrammer. Beberapa risiko yang harus dihadapi oleh seorang bookstagrammer antara lain, seorang bookstagrammer harus selalu punya stock buku untuk dibaca (yang ini masih gampang lah yhaa~), harus punya budget khusus untuk membeli pernak-pernik foto, dan harus punya waktu luang yang lebih banyak untuk membaca buku, membuat ulasan buku, mengambil foto buku, dan berinteraksi di media sosial.

Foto dan ulasan buku yang sudah menarik akan lebih baik jika diimbangi dengan sering berinteraksi. Baik itu dengan sesama bookstagrammer, dengan sesama pencinta buku, bahkan dengan followers-nya di Instagram. Hal ini bertujuan agar bookstagrammer tersebut jadi lebih gampang dan banyak dikenali.

Untuk bookstagrammer  yang sudah terikat kerjasama dengan Penerbit buku (dikirimi buku gratis) mereka tentu punya tanggung jawab untuk membaca dan mengulas. Bagi yang susah menyempatkan waktu untuk membaca dan mengulas buku, apalagi sering terkena reading slump (keadaan ketika seseorang merasa benar-benar malas untuk membaca) hal ini tentu akan menjadi satu masalah yang cukup merepotkan.

Terlepas dari kelebihan dan risiko menjadi bookstagrammer, rasanya bukan hal yang berlebihan jika kehadiran mereka disambut dengan tangan terbuka. Disadari atau tidak, para bookstagrammer  ini sudah ikut menjadi bagian dalam mengampanyekan sisi positif kehadiran sebuah media sosial. Di samping itu, mereka juga bisa menjadi  salah satu “mesin penggerak” untuk meningkatkan minat baca, khususnya di kalangan generasi muda.

Urusan menumbuhkan dan meningkatkan minat baca memang bisa dilakukan oleh siapa saja. Tidak harus menjadi pegiat literasi untuk ikut ambil bagian di dalamnya. Mari sama-sama ikut berkontribusi untuk bangsa dan negara!

Salam literasi

 

Sumber foto : Delasyahma (@delasyahma.reads)

Terakhir diperbarui pada 8 Oktober 2021 oleh

Tags: BookstagrammerBukuSelebgram
Utamy Ningsih

Utamy Ningsih

Suka Membaca, Belajar Menulis.

ArtikelTerkait

buku bajakan buku-buku baru buku musik mojok

3 Buku yang Harusnya Disita karena Berbahaya

13 Oktober 2020
Belajar Nilai Kepemimpinan dari Zorbes, Tokoh dalam 'Kisah Seekor Camar dan Kucing yang Mengajarinya Terbang' oleh Luis Sepúlveda terminal mojok

Belajar Nilai Kepemimpinan dari Zorbes, Tokoh dalam ‘Kisah Seekor Camar dan Kucing yang Mengajarinya Terbang’ oleh Luis Sepúlveda

26 Mei 2021
Saya Tak Menyuruh Anak Saya Membaca Buku, Hanya Membiasakan 7 Hal Berikut terminal mojok

Saya Tak Menyuruh Anak Saya Membaca Buku, Hanya Membiasakan 7 Hal Berikut

29 Agustus 2021
[injam buku teman buku bajakan etika meminjam buku bacaan terminal mojok.co

Memotret Buku lalu Menguploadnya di Media Sosial itu Sebenarnya Buat Apa, Sih?

14 Agustus 2019
stalking instagram, feed instagram

Hubungan Antara Pengguna Instagram, Feed yang Rapi, dan Foto Estetik

20 Juni 2019
Hal yang Menguntungkan Ketika Menggunakan Fitur Instagram Private terminal mojok.co

Selebgram dan Pengusaha Sebaiknya Saling Memahami

9 Oktober 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

1 Desember 2025
Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025
Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

29 November 2025
Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi Mojok.co

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

29 November 2025
Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya Mojok.co

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

2 Desember 2025
Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.