Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Politik

Honor Pemakaman Covid-19 untuk Pejabat Itu Bukan Salah Sasaran, Cuma Cacat Nalar dan Nurani

Prabu Yudianto oleh Prabu Yudianto
27 Agustus 2021
A A
Honor Pemakaman Covid-19 untuk Pejabat Itu Bukan Salah Sasaran, Cuma Cacat Nalar dan Nurani terminal mojok.co

Honor Pemakaman Covid-19 untuk Pejabat Itu Bukan Salah Sasaran, Cuma Cacat Nalar dan Nurani terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Selama ini, saya mengenal Jember karena dua hal: Prol Tape yang masam legit dan Mas Anang Hermansyah yang ganteng maksimal. Namun, ada satu hal lagi yang bikin saya mengenal Jember. Tidak lain dan tidak bukan karena sifat rakus pejabat daerah Jember yang bisa dibilang nirlogika. Sifat rakus ini ditunjukkan ketika beberapa pejabat menerima honor dari pemakaman Covid-19. Honor pemakaman ini diterima Bupati, Sekretaris Daerah, Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), hingga Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jember.

Jumlah yang diterima adalah Rp70.500.000 setiap kepala. Jadi kalau ditotal, honor jajaran atas penanganan pandemi ini sebesar Rp282.000.000. Angka yang lumayan fantastis, apalagi honor ini diterima karena pemakaman jenazah korban Covid-19.

Bupati Jember Hendy Siswanto mengaku honor tersebut telah diberikan kepada warga yang kurang mampu yang keluarganya meninggal karena Covid-19. Blio juga menjelaskan mengapa honor yang diterima mereka begitu besar. Lantaran, honor dari tim pemakaman tersebut senilai Rp100.000.

“Kenapa sekarang sampai Rp70 juta karena dihitung dari jumlah yang meninggal,” papar Hendy. Blio menambahkan, memang jumlah warga meninggal karena Covid-19 pada bulan Juni-Juli 2021 meningkat. Karena meningkat, maka jumlah honor yang diterima Hendy and the gang ikut meningkat.

Hendy terus membela diri dengan menilai dirinya mengikuti regulasi yang ada terkait tim pemakaman Covid-19. Hendy mengaku, honor yang diterimanya sebagai konsekuensi dari penanggung jawab yang bertugas memonitor pemakaman jenazah Covid-19. Sebagai penutup, blio menekankan bahwa tidak berharap untuk mendapat honor dari warga yang meninggal itu.

Baiklah, mari hela nafas sejenak. Fakta bajingan tentang honor ini memang mendidihkan darah. Namun, ini belum puncak situasi serba ra mashok.

Dua minggu sebelum tulisan ini tayang, saya membaca berita yang membuat hati miris. Honor bagi relawan pemakaman jenazah pasien Covid-19 selama enam bulan belum cair. Yakni bulan Januari, Februari, April, Mei, Juni, dan Juli. Akibat dari honor yang belum cair ini, sejumlah petugas pemakaman mengundurkan diri.

“Saya bulan satu dan dua belum digaji, bulan tiga digaji, bulan empat sampai sekarang belum,” kata Jk, salah satu petugas pemakaman saat dihubungi Kompas.com via telepon. Ngomong-ngomong, daerah mana, sih, itu? Kok, ngenes sekali situasinya?

Baca Juga:

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

5 SMK Unggulan di Klaten yang Menawarkan Jurusan dengan Prospek Karier Cerah

Dan ternyata, daerah yang bermasalah itu adalah Jember. Sekali lagi Jember, kabupaten di mana para pejabat berbahagia menerima gaji puluhan juta dari pemakaman jenazah Covid-19. Puja-puji untuk Jember yang sangat pekok dalam menangani pandemi.

Enam bulan pemerintah Jember gagal membayar gaji relawan. Meskipun dinamai relawan, mereka juga butuh hidup. Sedikit apresiasi dari pemerintah berupa honor tidak melukai semangat “rela” mereka. Toh, selama aktif memakamkan jenazah, para relawan tidak memiliki waktu untuk mencari nafkah.

Lha, kok, tiba-tiba kita mendengar kabar para pejabat mendapat honor dari pemakaman jenazah Covid-19. Bahkan secara hitungan per pemakaman, jumlahnya sama dengan relawan. Ketika relawan digaji berdasarkan jenazah yang dimakamkan, para pejabat itu digaji berdasarkan jumlah jenazah se-kabupaten.

Menggaji pejabat saja sudah cacat logika. Mereka memang berperan sebagai penanggung jawab. Namun, di saat yang sama, mereka tetap mendapat gaji sebagai pejabat, belum lagi tunjangan. Bukankah fungsi mereka adalah mengurusi hajat hidup masyarakat termasuk saat pandemi seperti ini?

Apalagi dengan menggaji mereka sama bahkan lebih besar dari relawan. Mereka tinggal ongkang-ongkang di dalam kantor, sedangkan relawan sibuk gali lubang kubur. Ketika kinerja mereka didukung jajaran sampai sekretaris pribadi, relawan hanya didukung dua tangan yang lelah mengevakuasi korban pandemi.

Bahkan di daerah yang dikenal sebagai “Do-It Yourself”, dana operasional Satgas Covid-19 diimbau menggunakan uang jimpitan. Lha opo tumon, kerja seorang satgas dan relawan dinilai seharga minimal seribu rupiah per hari?

Seberapa penting, sih, menggaji pejabat yang menjadi bagian dari tim pemakaman jenazah Covid-19? Seperti yang saya sebut di atas, para pejabat tidak kehilangan pekerjaan utama selama pandemi. Gaji mereka masih lebih dari cukup dan mereka mengerjakan tugas dengan privilese seorang pejabat.

Meski begitu, saya rasa, gaji ini memang tidak salah sasaran. Lantaran memang tujuannya mengapresiasi kerja para pejabat, kan? Kesalahannya pada logika menggaji pejabat ini. Dua ratus juta dikeluarkan demi mengisi dompet orang-orang kaya, ketika relawan di lapangan tidak menerima gaji. Apalagi kalau bukan pekok dan keparat namanya?

BACA JUGA Pemerintah yang Gagal Kendalikan Pandemi, kok, Malah Rakyatnya yang Disalahin? dan tulisan Prabu Yudianto lainnya. 

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 28 Agustus 2021 oleh

Tags: Bupaticovid-19featuredKabupaten Jemberpemakamanpilihan redaksi
Prabu Yudianto

Prabu Yudianto

Penulis kelahiran Yogyakarta. Bekerja sebagai manajer marketing. Founder Academy of BUG. Co-Founder Kelas Menulis Bahagia. Fans PSIM dan West Ham United!

ArtikelTerkait

Nyinyiran Uus ke Sherina yang nggak mashok

Uus Berkoar, Sherina Berlalu

30 Oktober 2021
Honda All New Beat Boleh Jumawa karena Laris, tapi Soal Kuliatas Yamaha Gear 125 Juaranya Terminal Mojok.co

Honda All New Beat Boleh Jumawa karena Laris, tapi Soal Kualitas Yamaha Gear 125 Juaranya

22 April 2022
Tiara Uci Mengungkap 5 Penderitaan Tinggal di Surabaya

Tiara Uci Mengungkap 5 Penderitaan yang Dirasakan Selama Tinggal di Surabaya

8 April 2023
4 Tempat di Video Gim yang Cocok Jadi Destinasi Wisata terminal mojok.co

4 Tempat di Video Gim yang Cocok Jadi Destinasi Wisata

2 Desember 2021
Keunggulan The King’s Affection yang Nggak Ada di Kebanyakan Drakor Sageuk terminal mojok.co

Keunggulan The King’s Affection yang Nggak Ada di Kebanyakan Drakor Sageuk

6 November 2021
6 Fakta Menarik tentang Purwokerto yang Perlu Kalian Ketahui Terminal Mojok

6 Fakta Menarik tentang Purwokerto yang Perlu Kalian Ketahui

28 Agustus 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025
Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025
Logika Aneh di Balik Es Teh Solo yang Bikin Kaget (Unsplash)

Logika Ekonomi yang Aneh di Balik Es Teh Solo, Membuat Pendatang dari Klaten Heran Sekaligus Bahagia

30 November 2025
Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi Mojok.co

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

29 November 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall Mojok.co

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall

5 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.