Di tengah keresahan diri sendiri dalam memilih skincare dengan bahan utama hyaluronic acid atau alpha arbutin, kehadiran krim abal-abal juga ikut membuat kita cemas. Kecemasan ini bersumber dari ketakutan bahwa krim abal-abal menyasar orang tua, saudara, atau tetangga kita, terutama yang literasi skincare-nya masih minim.
Mungkin muncul pertanyaan, apa kriteria krim abal-abal yang selalu memicu konflik antara kalangan paham skincare versus para awam yang mempercayai bahwa krimnya adalah holy grail? Mengacu pada video-video yang sering diunggah oleh dr. Richard Lee di YouTube, krim abal-abal ini adalah krim yang belum/tidak memiliki nomor BPOM, mengandung merkuri dan/atau hidrokuinon dengan jumlah melebihi ambang batas, dan kalau dipakai bakal bikin kulit kita cantik beberapa saat sebelum akhirnya mengoyak kulit secara perlahan namun pasti.
Krim jahat yang dulu lebih sering malang melintang dan diperjualbelikan di Facebook dan menggaet para ibu-ibu yang mungkin adalah tetangga kita sebagai agennya, kini bisa dengan mudahnya kita temukan di marketplace. Marketplace kini jadi ladang subur bagi para pedagang krim abal-abal untuk menawarkan dagangan mereka. Canggihnya lagi, krim-krim yang menjanjikan kecantikan secara instan ini memiliki kuantitas penjualan yang bikin terperangah, saking larisnya.
Saya mencoba merangkum 7 nama-nama krim yang tergolong abal-abal tapi lebih laris versi On The Spot Terminal Mojok. Merek-merek ini sudah diuji laboratorium oleh dr. Richard (mohon izin, nggih, Dok) dan parameter laris dilihat dari jumlah penjualan di marketplace Shopee.
#1 Krim HN
Popularitas krim HN ini belum ada yang bisa menandingi. Dengan harga di kisaran Rp 24 ribu untuk krim seberat 15 gram, krim HN mampu menyihir banyak masyarakat buat ikutan beli. Ketika saya cek di Shopee, jumlah penjualan produk ini sudah melebihi 10 ribu item di sebagian besar toko. Laris manis! Ini baru di Shopee, lho. Masih banyak agen krim HN yang menjajakan krim berona putih dan kuning seperti bendera lelayu ini dari pintu ke pintu atau lewat metode getok tular.
Krim HN termasuk krim abal-abal sebab krim ini punya kandungan merkuri sebanyak 4.2 persen. Krim ini menjanjikan berbagai macam perubahan kulit wajah secara instan, di antaranya menghilangkan flek dan hiperpigmentasi, menghilangkan bekas jerawat, sampai di salah satu toko ada yang menyebutkan bahwa krim ini dapat mengatasi semua masalah pada kulit. Canggih betul!
Saya pernah bertemu seorang mbak-mbak yang dulu sempat menjadi pengguna krim HN di sebuah klinik kecantikan. Mbak ini bercerita kepada saya bahwa kulitnya langsung putih, glowing, dan bebas dari jerawat setelah pakai krim HN dalam beberapa hari saja. Tapi setelah mencoba lepas dari krim ini, jerawat langsung bermunculan di wajahnya. Dia juga mengisahkan bahwa pada saat mendapatkan treatment, cotton pad yang digunakan untuk menyeka wajahnya sampai berubah warna jadi abu-abu.
#2 Temulawak
Untuk merek yang satu ini, mereka punya rangkaian produk yang cukup lengkap dan nggak kalah dari skincare pada umumnya yang sudah terdaftar di BPOM. Merek Temulawak punya krim, serum, hingga toner yang dibanderol dengan harga super murah. Tapi, ada keanehan dari produk ini. Tertulis di deskripsi produk bahwa mereka mengandung zat bleaching. Setelah saya cari di Google, bleach atau pemutih adalah senyawa kimia yang lazimnya dipakai di bidang industri atau rumah tangga untuk memutihkan dan menghilangkan noda pada pakaian, disinfeksi, hingga mencerahkan warna rambut. Serem, ya, kalau dipakai di muka?
Mengacu pada tes laboratorium yang dilakukan dr. Richard Lee, krim Temulawak ini mengandung merkuri 7,7 persen yang bisa bikin kulit jadi cerah dan putih. Temennya temen saya yang memakai serum Temulawak bisa punya kulit putih dalam hitungan waktu yang lumayan kilat. Harga murah dengan iming-iming kulit putih, siapa yang nggak tergiur? Pantes penjualannya laku keras dengan berkisar di angka 9 ribu-10 ribu di Shopee.
#3 WDC Farma
Bila sebelumnya krim HN dan Temulawak termasuk abal-abal karena mengandung merkuri, krim WDC Farma ini punya bahan andalan sendiri berupa hidrokuinon. Hidrokuinon sebenernya zat kimia yang bermanfaat. Dibilang berbahaya karena penggunaan hidrokuinon harus diawasi dan diresepkan oleh dokter.
Sayangnya, sekarang ada penyimpangan pemanfaatan hidrokuinon sehingga para oknum nakal bisa membeli, mengolah, dan memasarkan skincare dengan zat kimia ini. Hidrokuinon juga disarankan hanya dipakai 1-3 bulan dan di daerah kulit yang memang punya masalah. Kalau dipakai dalam jangka waktu panjang, ia akan punya sifat yang mirip-mirip kayak narkoba karena membuat pemakainya ketergantungan dan menuntut pemakaian dosis lebih tinggi lagi. Problemnya di sini, WDC Farma pakai hidrokuinon sampai persentase 4,3 persen.
Sebagian besar toko di Shopee sudah berhasil menjual krim ini dengan kuantitas 5 ribu ke atas dengan rating rata-rata lebih dari bintang 4,5. Duh, itu para pemakai krim yang dikemas di wadah berwarna biru dan pink seperti Donald Duck dan Daisy Duck itu tahu nggak, ya, kalau benda yang mereka anggap skincare ternyata berbahaya?
#4 Klinskin Beauty
Rangkaian skincare Klinskin ini sudah jadi langganan daftar krim berbahaya yang diulas oleh dr. Richard Lee. Kemasan Klinskin ini cukup niat dan cantik dengan dilengkapi kode BPOM dan hologram sehingga berpotensi bikin orang awam tertipu. Ternyata setelah dicek, kode BPOM ini palsu, Gaes! Produk Klinskin yang sudah ber-BPOM baru sabun acne, hand body, dan beauty soap, sementara krim-krimnya belum ada BPOM. Lahhhh?
Krim yang laris manis di Shopee dengan jumlah penjualan 3-10 ribu ini juga sudah diuji laboratorium oleh dr. Richard. Hasilnya, ditemukan kandungan merkuri dan hidrokuinon secara berbarengan di krim malamnya. Komplit banget, nih, buat ngerusak muka, huhuhu.
#5 LC Beauty
Rangkaian LC Beauty ini cukup diminati. Saat saya cari di Shopee, skincare yang dikemas dalam wadah bernuansa merah-merah khas 17-an ini sudah terjual ribuan unit di sebagian besar seller. Sayangnya, LC Beauty memiliki kandungan merkuri 0.5 persen. Dan aneh bin ajaibnya, produk LC Beauty akan berubah warna jadi hitam kalau nggak disimpan di tempat sejuk. Sekarang skincare sudah punya teknologi mimikri seperti bunglon, ya?
Krim ini menjanjikan kulit pemakainya akan jadi licin dan putih. Apa bedanya pakai ini dengan pemutih Bayclin, ya? Selain itu, cukup serem juga karena tercantum bahwa LC Beauty bisa mengikis kulit mati bekas jerawat. Salah satu seller memasang deskripsi bahwa rangkaian LC Beauty memiliki komposisi arbutin, AHA, vitamin E, dan kolid acid. Oke, 3 komposisi pertama pasti pernah kita dengar, tapi kolid acid itu apa, ya?
#6 Rose
Krim yang nggak ada sangkut pautnya dengan tepung beras Rose Brand, Feny Rose, maupun Kak Ros ini juga sudah beberapa kali muncul di dalam daftar krim yang patut diwaspadai menurut dr. Richard Lee. Lha gimana, krim yang belum ber-BPOM ini nyatanya juga mengandung merkuri 0.5 persen. Namun, krim berbahaya ini mampu menarik minat para pengguna Shopee. Hasilnya, rata-rata sebanyak 6-10 ribu buah krim Rose sudah terjual di marketplace tersebut.
Harga krim yang berspektrum merah khas bunga rosela ini pun bener-bener murah. Hanya dengan mengeluarkan uang sebesar Rp 6-7 ribu, kita sudah dapat membawa pulang krim ini. Beli skincare rasanya kayak jajan cilok. Coba bandingkan dengan skincare SK-II. Eh, nggak bisa dibandingin, ding. Dari segi harga, rupa, dan efek juga sudah beda derajat, xixixi.
#7 Baby Pink Sucofindo
Dikemas dengan warna serba pink dan logo pakai font yang mirip dengan Stroberi, Baby Pink Sucofindo masuk ke dalam jajaran skincare abal-abal tapi laris manis. Dikatakan oleh dr. Richard Lee bahwa skincare ini termasuk abal-abal karena mengandung merkuri sebanyak 0.31 persen. Mana bawa-bawa nama Sucofindo biar dikira sudah diuji lab dan aman lagi. Haduhhh.
Baby Pink Sucofindo ini menjanjikan perubahan di kulit yang menurut saya cukup menggelitik. Salah satu seller di Shopee mencantumkan 9 jaminan yang akan didapat setelah menggunakan skincare ini secara telaten di deskripsi produknya. Ada mengangkat sel kulit mati sampai menghilangkan jerawat dan bekasnya. Wah, padahal kalau pakai skincare yang aman, kita perlu beli berbagai macam produk untuk menyelesaikan satu permasalahan. Baby Pink super banget, ya, berarti? Ada pula jaminan membuka aura pada wajah. Skincare ini juga punya kemampuan jadi peramal, to?
Waspadalah, waspadalah! Hati-hati dengan krim-inal yang sudah saya sebutkan di atas. Produk yang laris manis belum tentu aman buat dipakai. Yuk, budayakan search dan research sebelum beli skincare karena bukan cuma kochengmu yang harus disayangi, kulit juga.
BACA JUGA 7 Rekomendasi Kosmetik Seserahan Anti Rasan-rasan Tamu Undangan dan tulisan Noor Annisa Falachul Firdausi lainnya.