Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Personality

5 Topik Terhangat Mom Shaming Abad Ini yang Seharusnya Kita Hentikan

Dini Sukmaningtyas oleh Dini Sukmaningtyas
5 Agustus 2021
A A
5 Topik Terhangat Mom Shaming Abad Ini yang Seharusnya Kita Hentikan terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Kenapa, sih, manusia itu suka sekali membanding-bandingkan? Bahkan untuk sesuatu yang nggak urgent untuk dibandingkan, lalu berlanjut pada perdebatan yang tak berujung. Sejak manusia dilahirkan, kalimat-kalimat pembanding tak henti-hentinya terlontar dari mulut-mulut tak berperasaan. Salah satu bentuk membanding-bandingkan itu lahir dalam bentuk mom shaming.

Para ibu, terutama new mom, tentu sudah khatam dengan hal ini karena new mom merupakan sasaran empuk untuk dibanding-bandingkan. Bayangkan, perempuan yang baru punya bayi sangat rentan mengalami baby blues, tapi masih harus menguatkan mental untuk meladeni perdebatan yang hanya menguras emosi. Berikut adalah top 5 topik terhangat mom shaming di kalangan ibu-ibu abad ini.

#1 ASI vs susu formula

Sudah menjadi rahasia umum bahwa ASI eksklusif adalah yang terbaik untuk bayi, tapi mbok ya sudah gitu, lho. Kalau ada seorang ibu yang terpaksa memberikan susu formula kepada bayinya karena suatu hal, hendaknya kita menjadi pihak yang suportif. Sayangnya, sejauh yang saya lihat, alih-alih dukungan positif, para ibu sufor justru lebih banyak mendapat mom shaming.

Begini, lho. Boleh banget memberikan edukasi tentang pentingnya ASI, manfaat ASI, serta tips dan trik agar ASI lancar. Tapi ternyata di lapangan banyak yang belum paham bahwa mengedukasi dan menghakimi itu berbeda. Saya pernah melihat seseorang berujar, “Kasihan sekali bayimu nggak mendapatkan haknya minum ASI” atau “Kamu kurang usaha, makanya ASI-mu nggak keluar.” Bahkan ada yang lebih nyelekit lagi, “Bayimu kok minumnya susu sapi? Itu anak manusia atau anak sapi?”

Ujaran-ujaran tak bertanggung jawab semacam itu rasanya seperti peluru yang menembus hati para ibu sufor. Sakitnya tak terhingga. Padahal menurut cerita teman-teman saya, mereka itu bukannya tak berusaha, hanya saja mereka memilih keputusan terbaik yang bisa mereka ambil. Lantas, bagaimana dengan para ibu yang memiliki kondisi khusus, di mana mereka memang tak bisa menyusui? Apakah mereka masih pantas dihakimi?

#2 Melahirkan “normal” vs caesar

Lho, memangnya ada proses kelahiran yang dilakukan secara nggak normal? Bukankah yang nggak normal itu kalau bayi lahir dengan cara dilepeh atau membelah diri?

Nggak ada yang salah dengan operasi caesar, toh sama-sama bertujuan menyelamatkan ibu dan bayi. Namun, sering kali ibu-ibu yang melahirkan pervaginam (baca: normal) merasa paling superior dan meremehkan para ibu yang melahirkan secara caesar. Haduh, jahitan di perut belum juga kering, sudah mendapat nyinyiran, “Kasihan banget ya kamu nggak bisa ngerasain jadi perempuan seutuhnya.” Ooo, your eyes!

#3 Ibu rumah tangga vs ibu bekerja

Ini dia topik perdebatan paling panas abad ini, tak lain dan tak bukan adalah IRT versus working mom. Sejauh ini, IRT dianggap bukan pekerjaan karena nggak menghasilkan uang dan hanya bergantung pada penghasilan suami. Padahal kenyataannya, menjadi ibu rumah tangga itu sangat melelahkan dan menjenuhkan karena aktivitasnya berulang dan nggak ada habisnya, dari pagi sampai pagi lagi.

Baca Juga:

4 Kelakuan Pembeli yang Bikin Tukang Sayur Keliling Ingin Ganti Kerjaan

3 Sisi Menyebalkan Ibu-ibu Tetangga Saat Bertamu ke Rumah

Eits, ibu rumah tangga juga ada, lho, yang menganggap working mom itu egois karena sehari-hari bekerja selama 8-9 jam, sedangkan biasanya anak diasuh oleh nanny atau ART. Saya cuma bisa mbatin, kalau working mom itu egois, kenapa pula mereka repot-repot bekerja? Kalau suaminya sekaya Ardi Bakrie, sih, pasti mereka lebih memilih di rumah saja seperti imbauan pemerintah, sambil momong anak. Berdasarkan pengamatan saya, kebanyakan para ibu memilih bekerja justru demi anak. Biaya hidup semakin mahal, dan sebagai orang tua tentu harus aware akan hal ini karena ada dana pendidikan anak juga harus disiapkan. Working mom juga mengorbankan hal yang paling berharga dalam hidup mereka, yaitu waktu bersama anak.

#4 MPASI homemade vs MPASI instan

Mungkin yang ini agak masuk akal, ya, karena dalam pikiran orang awam, makanan yang dimasak sendiri pasti lebih baik daripada makanan instan. Tapi, apakah benar seperti itu?

Kenyatannya, MPASI instan sangat aman dan direkomendasikan. Embel-embelnya memang instan lantaran penyajiannya praktis, cukup dengan diseduh saja, tapi kandungan gizinya nggak kalah dengan MPASI yang dimasak sendiri. Walaupun buatan pabrik, tentunya kebersihan dan kualitasnya sangat terjaga, serta menggunakan bahan-bahan yang aman untuk bayi. Selain itu, untuk membuat MPASI instan atau MPASI terfortifikasi, ada syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi agar sesuai dengan standar dari WHO.

#5 Popok sekali pakai vs clodi

Apa ini? Perkara sesuatu yang digunakan untuk menampung kotoran bayi juga dipermasalahkan?

Sebelum mempunyai anak, saya juga kurang paham masalah beginian, tapi ternyata beneran ada, lho. Ibu-ibu yang mengaku sebagai pemerhati lingkungan pasti mengutuk ibu-ibu lain yang menggunakan popok sekali pakai (pospak) karena dianggap menimbun sampah sehingga mencemari lingkungan. Tentu hal tersebut nggak salah, mengingat bumi kita sudah menampung banyak sekali sampah. Penggunaan popok kain atau clodi merupakan alternatif agar urusan buang hajat bayi tetap berjalan lancar dan kita nggak terlalu banyak nyampah.

Saya sendiri termasuk golongan ibu yang memilih pospak semata-mata untuk mengejar tujuan praktis, agar nggak perlu repot cuci-cuci popok karena bayi berekskresi berkali-kali dalam sehari. Pospak sangat membantu menjaga kewarasan para ibu, terutama yang nggak memiliki asisten rumah tangga.

Secara naluriah, seorang ibu pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Sudah saatnya kita menghentikan budaya mom shaming yang memecah belah kaum ibu. Kita nggak tahu sejauh mana mereka berjuang untuk tetap waras. Ironisnya, yang menciptakan versus-versusan seperti di atas adalah sesama ibu. Padahal saya yakin, dunia akan sangat indah apabila kita sebagai perempuan saling mendukung satu sama lain, biar nggak ada lagi ungkapan, “Woman support woman, tapi yang satu circle doang.”

BACA JUGA Bagaikan Template, Berikut Tipe Postingan New Mom di Media Sosial yang Sering Kita Temui dan tulisan Dini Sukmaningtyas lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 8 Oktober 2021 oleh

Tags: Gaya Hidup Terminalibu dan anakibu-ibuMom Shaming
Dini Sukmaningtyas

Dini Sukmaningtyas

Suka menulis, tapi lebih sering membaca. Bisa leluasa menulis ketika anak sedang tidur.

ArtikelTerkait

Bermain Role Play dengan Mainan BP Adalah Hal yang Asyik bagi Generasi 90-an terminal mojok.co

Bermain Role Play dengan Mainan BP Adalah Hal yang Asyik bagi Generasi 90-an

26 Juli 2021
rekomendasi mobil arief muhammad mojok

5 Rekomendasi Mobil Bekas untuk Dimodifikasi Ulang Arief Muhammad

25 Juli 2021
daftar tamu undangan pernikahan ra srawung rabimu suwung seserahan adik nikah duluan gagal nikah dekorator pernikahan playlist resepsi pernikahan mojok

Seserahan di Desa Saya Adalah Ajang Roasting Pengantin

16 Juni 2021
3 Hal yang Bisa Dipetik dari Jadoo dan Ibunya dalam Kartun Hello Jadoo Terminal Mojok

3 Hal yang Bisa Dipetik dari Jadoo dan Ibunya dalam Kartun Hello Jadoo

13 Januari 2022
dipanggil bu

Rasanya Dipanggil “Bu” Dan Dikira Sudah Menikah Padahal Masih Kuliah

6 September 2019
Mencoba Menebak Maksud Tujuan Seseorang dari Stiker yang Ditempelnya terminal mojok

Mencoba Menebak Maksud Tujuan Seseorang dari Stiker yang Ditempelnya

7 Juni 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025
Nggak Ada Gunanya Dosen Ngasih Tugas Artikel Akademik dan Wajib Terbit, Cuma Bikin Mahasiswa Stres!

Dosen yang Minta Mahasiswa untuk Kuliah Mandiri Lebih Pemalas dari Mahasiswa Itu Sendiri

5 Desember 2025
Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025
Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025
Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

1 Desember 2025
3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall Mojok.co

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall

5 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.