Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Catatan Program KB di Perayaan Hari Kartini sebagai Bentuk Ketidaksetaraan Gender

Nila Kartika Sari oleh Nila Kartika Sari
21 April 2021
A A
Catatan Program KB di Perayaan Hari Kartini Sebagai Bentuk Ketidaksetaraan Gender terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Hak dan kewajiban bereproduksi serta kesehatan dan keselamatan wanita ketika memutuskan untuk hamil dan melahirkan, nyatanya tidak seterang emansipasi wanita untuk bersekolah dan mencapai gelar pendidikan tertinggi yang sederajat dengan pria. Pelaksanaan kegiatan bereproduksi habis gelap, terbitlah kehamilan yang tidak diinginkan masih menjadi isu serius dalam curhat colongan beberapa teman yang familier disebut kebobolan. Dan di Hari Kartini ini, mari kita renungkan bersama.

Saya membayangkan, kalau kegiatan bereproduksi seumpama pertandingan sepak bola, maka laki-laki adalah tim lawan dan perempuan adalah penjaga gawang yang mati-matian menjaga konsentrasi. Tentu agar tidak kebobolan ketika ingat bahwa masih memiliki anak bayi, masih kelelahan seusai melahirkan dalam hitungan beberapa bulan, dan belum menginginkan hamil kembali. Hanya mampu meratap dalam hati, semoga para sel berekor itu mati di jalan ketika berenang dalam saluran tuba falopi.

Suara hati untuk beristirahat sejenak dan fokus merawat bayi yang baru saja dilahirkan, membuat wanita secara turun-temurun tidak memiliki kesempatan untuk berdiskusi apakah siap mengikuti program KB. Bahkan yang membuat saya kaget, setelah nifas selama 40 hari dan kontrol pascamelahirkan, dokter kandungan yang saya temui langsung menawarkan untuk pasang IUD (alat kontrasepsi) yang dimasukkan melalui saluran vagina. Karena di saat itulah wanita sudah siap dibuahi dan merupakan solusi seolah jalan terang jika belum siap hamil kembali.

Belajar mengenai alat kontrasepsi dan obrolan ringan mengenai efek samping yang timbul, bagi saya merupakan hal yang penting untuk didiskusikan bersama pasangan. Bukannya apa-apa, karena memutuskan untuk bersama sebagai partner dalam suka maupun duka, jelas menggunakan alat kontrasepsi bukan seperti bola yang digiring paksa menuju gawang lawan. Sekiranya ketika memutuskan untuk saling adu rayu dalam gelap, maka mencari solusi yang solutif agar sama-sama sepakat dalam merencanakan kehamilan kembali, termasuk kemauan dan kesadaran untuk menggunakan alat kontrasepsi harus didasari keikhlasan lahir batin, baik dari pihak laki-laki atau wanita.

Sikap pasrah dan slogan “mau bagaimana lagi”, membuat hati saya tersayat sedih jika mendengar teman setelah pasang IUD, mengalami perdarahan, dan rasa sakit menusuk dalam organ kewanitaannya. Memilih menggunakan pil atau suntik KB pun juga tidak luput dari efek samping yang membuat wanita menderita ringan hingga berat seperti mual, pusing, kehilangan nafsu makan, atau sebaliknya hingga lemas dan tidak memiliki energi untuk adu rayu bersama pasangan.

Efek hormonal yang terganggu akibat kandungan dalam alat kontrasepsi ternyata juga tidak secara fisiologis mengguncang tubuh wanita. Efek morfologis yang tidak kalah menyeramkan adalah timbulnya flek hitam pada wajah, kulit kusam, badan menjadi kurus kering, atau sebaliknya on the way melar. Jika sudah begitu, tak jarang para laki-laki menyindir secara halus atau blak-blakan semacam: “Mamah diet, dong. Dulu sebelum punya anak perasaan cantik langsing, sekarang kok lungset seperti cucian kering?” Jika sudah begitu, saran saya senyumin saja dan segera ajak Papah berangkat ke salon ya, Mamah. Hairspa dan bodyspa, pulangnya mampir ke dokter kandungan dan lepas KB, sambil menggenggam erat jemarinya dan berbisik, “Papah, hayuk vasektomi. Mamah anterin. Bonusnya bulan depan Mamah bakal bersinar lagi seperti gadis.”

Mengutip dari bkkbn.go.id, dalam pelaksanaan Program Keluarga Berencana (KKBPK) selama ini, memang isu gender masih sangat mencolok antara lain dikarenakan :1) Akses informasi dan pelayanan mengenai KB bagi laki-laki masih terbatas; 2) Kesetaraan KB pria vasektomi hanya 0.2%; 3) Terbatasnya jenis kontrasepsi bagi pria (hanya kondom dan vasektomi) menjadikan laki-laki enggan untuk menjadi peserta KB; 4) Dominannya suami dalam pengambilan keputusan KB dan kesehatan reproduksi serta perencanaan jumlah dan jarak kelahiran anak; 5) Anggapan masyarakat bahwa KB adalah urusan perempuan karena kodratnya untuk hamil dan melahirkan sehingga tidak memiliki kekuatan untuk memutuskan ikut KB; 6) Masih terbatasnya pengetahuan laki-laki dan perempuan mengenai kesetaraan dan keadilan gender dalam KB dan kesehatan reproduksi; 7) Masih tingginya angka ASFR yang menunjukkan wanita usia remaja yang telah hamil dan melahirkan dan; 8) Norma dalam masyarakat bahwa ketidaksuburan disebabkan oleh pihak istri.

Kasus kematian yang masih tinggi bagi ibu melahirkan dan bayi, termasuk ketidakberdayaan wanita, hingga berita gangguan kejiwaan yang mengakibatkan seorang ibu tega membunuh anaknya sendiri, tentu PR besar bagi kita semua untuk lebih berempati terhadap sesama wanita. Untuk saling menguatkan dan memberi dukungan penuh ketika muncul persoalan-persoalan yang awalnya dianggap remeh dan dianggap wajar dipikulkan pada wanita seorang diri seperti menggunakan KB.

Baca Juga:

Derita Menyandang Status Sarjana Pertama di Keluarga, Dianggap Pasti Langsung Sukses Nyatanya Gaji Kecil dan Hidup Pas-pasan

Saatnya Berhenti Menyuruh Orang Lain untuk Tambah Anak, Donatur Juga Bukan, tapi Ngaturnya Kelewatan!

Perspektif dalam kegiatan Keluarga Berencana yang digalakkan oleh pemerintah untuk menekan laju kehamilan yang tidak dinginkan bukan lantas menjadikan wanita sebagai tumbal untuk kedua kalinya menanggung beban tanpa diberi pilihan dan dikambinghitamkan jika mengalami perubahan hormonal sebagai sesuatu yang wajar dan dibully, bahkan oleh partner hidupnya sendiri.

Perjuangan Kartini untuk membuka dunia para wanita di Indonesia mengecap pendidikan setinggi-tingginya memang sungguh mulia, namun kolaborasi para wanita untuk melanjutkan perjuangan Kartini untuk menyuarakan keadilan dan kesetaraan gender masih sangat panjang, setidaknya dalam kegiatan bereproduksi itu sendiri.

BACA JUGA Hari Keluarga Berencana: Punya Banyak Anak Itu Rencana Juga, kan? atau tulisan Nila Kartika Sari lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 13 Agustus 2021 oleh

Tags: BKKBNhari kartiniKeluargaKesetaraan Genderreproduksi
Nila Kartika Sari

Nila Kartika Sari

Intuiting introvert yang pernah bercita-cita menjadi dokter jiwa dan suka mojok ngadem di perpustakaan.

ArtikelTerkait

orang minang gegar budaya culture shock minangkabau mojok

5 Hal Baru yang Saya Temukan setelah Menikah dengan Orang Minang

26 Juli 2021
Keluarga Somat, Keluarga Ideal Idaman Banyak Orang

Keluarga Somat, Keluarga Ideal Idaman Banyak Orang

23 Mei 2023
Nggak Berani Menolak Tugas di Luar Tupoksi Pekerjaan, 4 Kerugian Ini Menanti

Nggak Berani Menolak Tugas di Luar Tupoksi Pekerjaan, 4 Kerugian Ini Menanti

2 Juli 2022
Lowongan Kerja sebagai Tukang Tagih Merebak, Pertanda Berutang Semakin Dianggap Normal? utang

Utang, Pemutus Silaturahmi Paling Utama

14 Oktober 2024
gaya pengasuhan

Gaya Pengasuhan Orang Tua Punya Pengaruh Ke Kepribadian Kita

21 Oktober 2019
dpr

Ibu Saya Anggota DPR yang Sedang Didemo dan Anak-anaknya Ribut di Grup WhatsApp

30 September 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Setup Makaroni Kuliner Khas Solo, tapi Orang Solo Nggak Tahu

Setup Makaroni: Kuliner Khas Solo tapi Banyak Orang Solo Malah Nggak Tahu

19 Desember 2025
Mio Soul GT Motor Yamaha yang Irit, Murah, dan Timeless (Unsplash) yamaha mx king, jupiter mx 135 yamaha vega zr yamaha byson yamaha soul

Yamaha Soul Karbu 113 cc: Harga Seken 3 Jutaan, tapi Konsumsi BBM Bikin Nyesek

17 Desember 2025
Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo Mojok.co

Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo

14 Desember 2025
Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

19 Desember 2025
Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

16 Desember 2025
Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.