Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Mohon Dimengerti, Indie Itu Bukan Aliran Musik!

Bayu Kharisma Putra oleh Bayu Kharisma Putra
27 Februari 2021
A A
Mohon Dimengerti, Indie Itu Bukan Aliran Musik! terminal mojok.co

Mohon Dimengerti, Indie Itu Bukan Aliran Musik! terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Saya pernah menahan kentut selama hampir dua jam. Mata saya sampai berair, raut muka mimblik-mimblik tak tertahan. Kancing, sabuk dan resleting celana sudah saya istirahatkan. Hingga pada akhirnya hasil sublimasi dosa itu bisa saya hempaskan di WC. Saya tak perlu cerita bagaimana bunyi dan bau yang dihasilkan, yang pasti tanpa ampas, “white kopi” je. Rasa menahan kentut, kencing, boker, selama berjam-jam tentu sangat menyiksa kita. Jika tak segera dikeluarkan akan jadi penyakit dan bisa jadi bom waktu yang memalukan. Seperti tulisan tentang indie yang dianggap aliran musik ini, yang merupakan hasil dari terlepasnya hasrat yang terpendam selama bertahun-tahun.

Rasa gemas yang menghantui, diam yang tadinya emas, berubah menjadi diam itu mangkeli. Hai, para warga Bima Sakti, mari saya beri sedikit pencerahan. Sebuah petuah dari hati dan jiwa pria saleh yang ngempet mangkel ini.

Indie itu bukan aliran musik, Mbul!

Indie, dari kata “independent”. Jadi, musisi indie itu, musisi yang mandiri memproduksi karyanya, tanpa Major Label. Bikin lagu sendiri, bikin album sendiri, dipasarin sendiri, pokoknya berdikari dan lebih bebas. Katakanlah musik punk, rock, dangdut, pop, folk, klasik, campur sari, dan lainya. Mereka itu baru namanya aliran musik. Nah, kalau misalnya ada musisi dangdut bikin karya lewat jalur independen, berarti mereka musisi indie juga. Bahkan, kebanyakan musisi dangdut dan campursari, berkarya lewat jalur indie.

Kebetulan saja, banyak musisi folk yang bikin karya lewat jalur indie. Mereka juga beken dan terkenal lewat jalur ini. Kebetulan juga, mereka inilah yang oleh media disebut sebagai musisi indie. Para warga Bima Sakti yang terdidik inilah yang akhirnya menganggap indie sebagai aliran musik. Jadi, musik folk dan penuh lirik ngawang-awang itu, sering disebut indie.

Padahal, banyak juga aliran musik lain di per-indie-an duniawi ini. Seringkali saya lihat, tiap mendengar musik beraliran folk pop ala Payung Teduh, Float, Fourtwnty, pasti langsung disebut musik indie. Bahkan, di sebuah stasiun televisi ternama, punya acara musik berjargon Indie Style. Duh, media beginian yang bikin warga Bima Sakti salah persepsi memaknai indie.

Sayangnya, istilah musik indie terlanjur merebak dan merasuk ke dalam sanubari kita. Apalagi pleidoi yang pada akhirnya menegaskan eksistensi indie sebagai aliran musik. Para pemuda pemudi yang agak bertingkah laku penuh nilai quote, puisi entah dari mana, potongan lirik sendu, kopi dan senja, membuat indie bergeser ke salah satu bentuk kelakuan manusia. Kita menyebut mereka “cah indie”.

Jika istilah “musik indie” muncul karena media yang salah paham, “cah indie” muncul di medsos. Tentu pleidoi itu muncul karena jengkelnya kita dengan manusia yang sok eksklusif. Bisa juga karena kelakuan mereka yang nggak masuk akal, terlalu senja begitu. Namun, daripada membahas mereka dan nanti ditimpuk cuilan senja, mari kita lanjut membahas musik indie.

Baca Juga:

Lirik Lagu Jamrud ‘Kau dan Ibumu’ Nyuruh Kita Jangan Nangis, tapi Saya Malah Mewek

Young Lex Dihujat Bukan Perkara Plagiat, Emang Pada Nggak Suka Aja, kan?

Pokoknya sudah jelas, indie itu sebenarnya bukan irama dan lirik, apalagi genre musik. Indie itu lakon urip, alias jalur yang para musisi pilih. Jadi, harapan saya kedepan, tak ada lagi yang bilang musik folk pop sebagai musik indie. Mendayu dikit, puitis dikit, sendu dikit, jangan langsung disebut indie ya, Mylov.

Untunglah, semenjak pandemi datang, keimanan dan kesalehan saya meningkat. Saya memang mangkel dengan istilah musik indie yang diartikan sebagai genre musik. Tapi, kini saya lebih legowo dan rasional. Karena pada kenyataanya, di beberapa belahan dunia, indie masuk menjadi padanan dari genre musik. Sebut saja indie rock dan indie pop. Mirip-mirip lah sama musik alternatif yang muncul karena kebingungan mengklasifikasikan jenis musik baru, yang muncul di era 90-an.

Mungkin dekade ini, saatnya untuk istilah musik indie muncul dan dilegalisir. Siapa tahu, indie akan diresmikan sekalian menjadi sebuah genre musik baru. Pada akhirnya kita akan tambah bingung saat melihat daftar genre musik di tahun-tahun mendatang. Tapi, tak perlu risau, cukup ambil kopi seribuanmu, seduhlah, lalu putar lagu Didi Kempot atau Happy Asmara, nikmati dan katakan “Aku tak peduli!” dengan lantang dan bahagia.

BACA JUGA Mengkritisi Anak Indie yang Tidak Tahu Arti Musik Indie atau tulisan Bayu Kharisma Putra lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 26 Februari 2021 oleh

Tags: anak indiereview musiksenja dan kopi
Bayu Kharisma Putra

Bayu Kharisma Putra

Anak pertama

ArtikelTerkait

Ketika Orang yang Biasa ke Angkringan Mengunjungi Kafe Kelas Menengah terminal mojok.co

Ketika Orang yang Biasa ke Angkringan Mengunjungi Kafe Kelas Menengah

28 Oktober 2020
nggak suka ngopi

Saya Nggak Suka Ngopi, Apa Saya Nggak Boleh Jadi Anak Indie?

4 Juli 2019
kaos band

Tipe-Tipe Orang Berdasarkan Kaos Band yang Dipakai

13 Agustus 2019
Suka Duka Pakai Sandal Swallow 05 D, Sandal Sejuta Umat terminal mojok.co sandal jepit sehun exo

Suara Dari Aktivis Sandal Swallow

18 September 2019
Payung Teduh Masih Tetap Teduh Didengar Meski Ditinggal Mas Is terminal mojok.co

Payung Teduh Masih Tetap Teduh Didengar meski Ditinggal Mas Is

20 Februari 2021
anak indie

Selain Bermusik, Beberapa Pekerjaan Ini Cocok Buat Anak Indie

14 Juli 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025
Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025
Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025
Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

4 Desember 2025
Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

1 Desember 2025
4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop Mojok.co

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

4 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.