Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Punya Halaman Rumah Luas di Dusun Nggak Selamanya Enak!

Humam Zarodi oleh Humam Zarodi
20 Februari 2021
A A
Nggak Enaknya Punya Halaman Rumah Luas di Dusun
Share on FacebookShare on Twitter

Memiliki tanah di Jogja kemudian dibangun menjadi rumah merupakan dambaan bagi warga Jogja sendiri. Namun, sekarang ini tidak semua warga Jogja mampu membeli tanah di wilayahnya sendiri lantaran harga tanah yang sudah melambung tinggi dalam beberapa tahun ke belakang. Tingginya harga tanah tidak hanya pada wilayah perkotaan atau pinggiran saja, harga tanah di dusun pun sudah tinggi. Hal ini disebabkan banyaknya warga pendatang yang membeli tanah di Jogja dengan harga tinggi, kemudian mengangkat harga tanah di wilayah itu dan sekitarnya.

Tetapi, memiliki tanah dan rumah dengan halaman yang cukup luas ternyata juga ada tidak enaknya. Hal ini dialami mertua saya yang punya tanah dan rumah dengan halaman rumah yang cukup luas. Sepertinya mertua merasa tidak nyaman punya halaman belakang maupun halaman depan rumah yang luas.

Jadi, mertua saya ini tinggal di salah satu dusun di Banguntapan, Kabupaten Bantul. Sebagai anak tunggal, blio mewarisi beberapa bidang tanah yang cukup luas dari simbah istri saya. Salah satu bidang tanah dibangun rumah kemudian ditinggali. Rumah yang ditinggali ini mempunyai halaman depan dan halaman belakang yang sangat luas. Ibarat parkiran, halaman belakang ini bisa menampung 20 mobil, sedangkan halaman depan bisa menampung 10 mobil.

Beberapa waktu yang lalu, mertua curhat kepada saya dan istri tentang kelakukan beberapa tetangga kanan kiri yang seenaknya menggunakan halaman belakang dan halaman depan tanpa permisi. Nah, berdasarkan hasil obrolan kami, saya membuat daftar alasan punya halaman rumah luas itu tidak enak.

#1 Halaman belakang dipakai adu ayam tetangga

Ini kelakukan yang paling menjengkelkan bagi mertua saya. Halaman belakang rumahnya dipakai untuk adu ayam oleh tetangga. Sedikit saya gambarkan, halaman belakang mertua saya ini sangat teduh karena ditanami banyak pohon buah-buahan seperti mangga, rambutan, dan alpukat. Tentu saja sangat nyaman apabila dipakai sebagai ajang adu ayam jago karena selain teduh juga sangat luas.

Kalau untuk urusan buah-buahan yang sering dipetik oleh tetangga tanpa permisi sih, tidak masalah. Anggap saja sebagai sedekah. Tetapi kalau urusan halaman belakang dipakai untuk adu ayam, hal ini tidak bisa ditoleransi. Apa nanti kata warga dusun, dikiranya mertua menyediakan tempat untuk adu ayam. Padahal mertua dikenal sebagai tokoh agama dan tokoh dusun setempat. Mertua bertindak tegas dengan mengusir tetangga yang adu ayam di halaman belakang rumah.

#2 Halaman depan dipakai untuk parkir mobil tanpa permisi

Halaman depan rumah mertua yang bisa menampung 10 mobil ini tidak ada pintu gerbangnya. Kebanyakan rumah di dusun, jarang yang dilengkapi dengan pintu gerbang. Jadi, sangat memungkinan siapa pun bisa keluar masuk tanpa hambatan. Bahkan buah pepaya yang dipetik oleh tetangga tanpa minta izin pun lolos dari pengamatan mertua. Ini karena saking bebasnya keluar masuk halaman depan dan saking luasnya halaman rumah.

Untuk urusan petik memetik pepaya ini bisa dimaklumi oleh mertua. Namun untuk urusan mobil tetangga yang masuk dan memarkirkan kendaraannya tanpa permisi, tentu sangat menjengkelkan. Memang ada beberapa tetangga yang permisi minta izin, tetapi ada dua orang tetangga yang dengan seenaknya memarkirkan mobilnya di halaman rumah tanpa permisi.

Baca Juga:

Punya Halaman Rumah Luas di Desa Saat Musim Panen Padi Itu Nggak Enak!

6 Rekomendasi Permainan Anak Jadul untuk Rumah Tak Berhalaman Luas

Kadang masyarakat kita itu aneh, tidak punya lahan parkir di rumahnya tetapi memaksakan untuk beli mobil. Kalau di masyarakat perkotaan sudah lazim ada penyewaan lahan untuk parkir kendaraan bagi yang tidak punya garasi, tetapi di dusun belum lazim. Untuk urusan ini, mertua masih toleransi kepada dua tetangga ini karena memang parkirnya tidak lama. Paling lama dua hari saja walau sering, yah hitung-hitung sedekah lahan.

#3 Halaman depan banyak tahi ayam milik tetangga

Ini ibaratnya tidak menikmati dagingnya, bahkan telurnya pun tidak, tetapi disuruh menikmari tahinya. Kalau saya berkunjung ke rumah mertua setiap akhir pekan, pasti banyak sekali ranjau-ranjau darat yang berkamuflase menyerupai warna tanah. Ya, tahi-tahi ayam ini bertebaran di seantero halaman depan bahkan di teras rumah. Dan anehnya, tetangga yang punya ayam tidak merasa bersalah sedikit pun ketika mendengar mertua ngomel-ngomel di teras saat membersihkan tahi-tahi ayam.

Tetapi ketika ayam-ayam itu “berwisata” di halaman rumah, anak-anak saya biasanya sangat kegirangan. Seperti ada permainan baru, mereka dengan penuh semangat mengejar dan menghalau ayam-ayam itu keluar halaman. Bahkan, mertua saya malah menyuruh mereka melempari ayam-ayam dengan kerikil. Hahaha. Lemparan demi lemparan berhasil menghalau ayam-ayam untuk keluar dari halaman.

Ketiga hal di atas tidak lantas membuat mertua tidak menikmati kehidupan di dusun. Blio sangat menikmati kehidupan di dusun, sayangnya kelakuan beberapa tetangga yang menyebalkan tak jarang bikin pusing. Apalagi perkara halaman belakang rumah yang dijadikan tempat adu ayam. Haduh, kalau soal itu sulit ditolerir. Walau tidak ada uang taruhan, tetap saja merusak nama baik blio, kan? Pusing!

BACA JUGA Dua Pepatah Jawa Ini Tidak Dapat Digunakan di Bikini Bottom dan tulisan Humam Zarodi lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 20 Februari 2021 oleh

Tags: halaman rumahtinggal di dusun
Humam Zarodi

Humam Zarodi

Seorang bapak dengan 4 orang anak dan 1 istri serta pencinta klub Liverpool FC.

ArtikelTerkait

Punya Halaman Rumah Luas di Desa Saat Musim Panen Padi Itu Nggak Enak!

Punya Halaman Rumah Luas di Desa Saat Musim Panen Padi Itu Nggak Enak!

20 Agustus 2023
6 Rekomendasi Permainan Anak Jadul untuk Rumah Tak Berhalaman Luas terminal mojok

6 Rekomendasi Permainan Anak Jadul untuk Rumah Tak Berhalaman Luas

13 Juni 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

17 Desember 2025
Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

15 Desember 2025
Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
Drama Puskesmas yang Membuat Pasien Curiga dan Trauma (Unsplash)

Pengalaman Saya Melihat Langsung Pasien yang Malah Curiga dan Trauma ketika Berobat ke Puskesmas

14 Desember 2025
3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

14 Desember 2025
Dilema Warga Gondangrejo: Mengaku Orang Karanganyar, Jauhnya Kebangetan. Mengaku Orang Solo, KTP Nggak Setuju

Dilema Warga Gondangrejo: Mengaku Orang Karanganyar, Jauhnya Kebangetan. Mengaku Orang Solo, KTP Nggak Setuju

13 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.