Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Kota Jayapura Nggak Seudik yang Kalian Kira, Jangan Ngadi-ngadi

Diah Wahyuni oleh Diah Wahyuni
4 Februari 2021
A A
Kota Jayapura Nggak Seudik yang Kalian Kira, Jangan Ngadi-ngadi terminal mojok.co

Kota Jayapura Nggak Seudik yang Kalian Kira, Jangan Ngadi-ngadi terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Papua, termasuk Kota Jayapura sering kali direpresentasikan lekat dengan keterbelakangan. Bahkan tidak sedikit yang membayangkan kehidupan masyarakat Papua yang masih sangat tradisional dengan hanya mengenakan koteka. Tidak jarang juga saya dikonfirmasi teman saya dengan pertanyaan “Di sana ada yang jual Indomie tidak? Apakah ada warung yang menjual makanan?” Bahkan ada pengalaman lucu saat beberapa rekan ASN dari Jakarta yang ditempatkan ke Papua, datang ke sini dengan membawa rice-cooker, panci, wajan, baju berkoper-koper, beberapa alat elektronik dan rumah tangga, seakan-akan hendak menggelar lapak dagang di rantau.

Hei, jangan kira berkunjung ke Papua bagai meluncur ke masa lalu saat semuanya serbakurang. Di era milenium, pembangunan sudah lebih merata ke seluruh pelosok, termasuk Papua. Memang benar, beberapa daerah yang baru mekar menjadi daerah baru masih memiliki banyak kekurangan sarana dan prasarana, tetapi itu hanya beberapa wilayah. Jangankan di Papua, di Kalimantan, Sulawesi, Sumatera bahkan Jawa saja masih ada pelosok terpencil.

Papua secara administrasi beribu kota di Kota Jayapura. Lantas wilayah ini menjadi satu-satunya wilayah di Provinsi Papua yang berstatus “Kota”, selebih 28 lainnya merupakan kabupaten dengan tingkat perkembangan beragam.

Sebagai bagian dari Indonesia, jika memperoleh kesempatan untuk mengunjungi Papua, bisa dipastikan biasanya melewati Kota Jayapura, kecuali beberapa wilayah seperti Timika dan Merauke. Sebelum berbagai asumsi ortodoks tentang Papua menghantui pikiran kalian, sebaiknya kalian harus tahu beberapa fakta tentang Kota Jayapura.

Representasi kebhinekaan Indonesia

Jangan khawatir jika mengunjungi Kota Jayapura di Papua. Apa pun suka bangsa kalian, kalian pasti diterima dengan baik di sini. Jayapura memiliki penduduk lebih dari 300.000 jiwa yang berasal dari beragam suku bangsa. Selain masyarakat asli Papua, banyak penduduk Jayapura yang bersuku lain seperti Batak, Toraja, Makassar, Bugis, Jawa, Minang, Tionghoa, Manado, dan sebagainya.

Keberagaman ini membuat siapa pun yang datang kesini merasa nyaman dan menemukan “rumah” mereka di rantau. Persatuan dan nasionalisme juga semakin kuat dengan hidup dalam tatanan sosial yang heterogen seperti Kota Jayapura. Jadi tidak usah takut dan khawatir jika berkunjung karena di sini kalian akan menemukan rumah kalian yang lainnya tanpa merasa asing sama sekali. Feel so Indonesia!

Biaya hidup tidak mahal normal

Papua juga sering diidentikan dengan biaya hidup yang sangat tinggi. Apa-apa menjadi serbamahal di Papua. Inilah mengapa Upah Minimum Provinsi Papua (UMP) menempati urutan kedua setelah DKI Jakarta yaitu sebesar Rp3.240.000. Walaupun UMP Papua sangat tinggi, tetapi biaya hidup masih dalam batasan wajar.

Untuk kebutuhan makanan pokok sehari-hari, kota ini menawarkan bahan makanan yang murah. Pasalnya, bahan makanan seperti sayur-sayuran, daging, dan sebagainya sudah diproduksi dalam wilayah kota dan sekitarnya. Untuk makanan jadi cukup variatif, tergantung selera konsumen. Ada penjaja makanan yang mematok harga murah senilai Rp10.000, tetapi ada juga warung-warung besar nan elit yang menjual makanan dengan harga di atas rate normal.

Baca Juga:

Merasakan Slow Living di Nabire, Ibu Kota Provinsi Papua Tengah yang Cukup Menguras Kantong

Bandara Aminggaru Ilaga Papua, Bandara Penting dengan Fasilitas Paling Buruk di Indonesia

Biaya akomodasi seperti perumahan memang cukup mahal untuk beberapa lokasi, terutama di wilayah perkantoran. Sebenarnya kondisi ini wajar dan terjadi hampir di semua daerah. Tetapi, kalau mau lebih selektif, harga kos-kosan per bulan di Jayapura juga masih ada yang senilai Rp700.000 per bulannya dengan fasilitas 1 kamar dengan sharing kamar kecil, dapur, dan ruang tamu.

Biaya transportasi intern Kota Jayapura sendiri juga termasuk murah dengan pilihan beragam, ada taksi (read: angkot) dengan harga Rp4.000 dalam satu rute, ada ojek pangkalan, dan bahkan saat ini sudah ada ojek online kok.

Internet kencang

Sebagai metropolitannya Papua, kalian tidak usah khawatir dengan sinyal HP dan internet. Walaupun provider yang tersedia masih didominasi oleh Telkom dan Telkomsel, tetapi jangkauan dan kecepatannya sudah setara ibu kota Negara. Yang perlu kalian siapkan hanya ongkos pulsa untuk membeli paket internet sesuai dengan yang kalian butuhkan.

SDM penduduknya diatas rata-rata

Jika mau diadu, kualitas sumber daya manusia di Kota Jayapura juga tidak kalah dengan wilayah lain di Indonesia. Kualitas sumber daya manusia dapat dicerminkan melalui Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

IPM Kota Jayapura 2019 sebesar 78,58. Angka ini lebih tinggi dibandingkan IPM kabupaten Bandung (72,41), Kota Tangerang (77,92), atau kota Manado (78,41). Ini menunjukan bahwa faktanya kota ini memiliki sumber daya manusia yang cukup unggul untuk bersaing dengan berbagai kota besar lainnya di Indonesia. Bahkan jika mau disandingkan dengan DKI Jakarta sebagai daerah dengan IPM tertinggi, IPMnya hanya terpaut 1 persen!

Keamanan terjamin dan stabil

Banyak sekali fakenews yang berkembang di luar sana, menebar isu perpecahan di Kota Jayapura yang banyak dikaitkan dengan SARA. Sungguh sangat tidak benar adanya. Saya juga tidak menyangkal 2019 silam terjadi kerusuhan besar, tetapi itu bukanlah representasi dari kondisi kehidupan sehari-hari. Pun dalam kejadian kelam tersebut, tidak ada korban jiwa sama sekali. Secara umum, Jayapura aman dan nyaman. Tidak perlu khawatir jika harus berjalan sendirian, waspada dan berhati-hati sih wajib di mana pun, tapi tidak perlu sampai fobia.

Kalau boleh dibilang, Jayapura sudah jauh sekali dari keterbelakangan. Makanya jangan dibayangkan kota ini sebagai daerah terpencil yang serbakurang dan tidak aman. Papua memang punya banyak daerah dengan karakteristik berbeda-beda. Sama halnya dengan Kota Jayapura dengan ciri khas yang sendiri.

Jadi, kalau ada kesempatan ke Kota Jayapura, tidak usah khawatir ya, enjoy saja.

Photo by Andrea Piacquadio via Pexels.com

BACA JUGA Saya Terlahir sebagai Anak Papua dan Saya Mensyukuri Banyak Hal dan tulisan Diah Wahyuni lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 7 Januari 2022 oleh

Tags: papuatraveling
Diah Wahyuni

Diah Wahyuni

Statistisi

ArtikelTerkait

papua barat majapahit

Papua Barat Bagian dari Majapahit Itu Narasi Nasionalis Romantik yang Keliru

9 September 2019
Sisi Gelap Pendidikan di Papua Sebuah Ironi di Timur Indonesia (Unsplash)

Sisi Gelap Pendidikan di Papua: Sebuah Kisah Ironi di Timur Indonesia

11 Juli 2023
Kalau Tidak Pernah Nyasar di Labirin Sawojajar Malang, Anda Mungkin Orang Sakti mojok.co/terminal

Kalau Tidak Pernah Nyasar di Labirin Sawojajar Malang, Anda Mungkin Orang Sakti

9 Maret 2021
orang timur

Berbicara dengan Logat Timur yang Langsung Disangka Papua

27 Juni 2019
PAPUA

Kerusuhan di Papua: Mau Nyalahin Siapa?

30 September 2019
Pengalaman Naik Bus ALS Medan-Malang, Manajemen Kencing Harus Baik terminal mojok.co

Pengalaman Naik Bus ALS Medan-Malang, Manajemen Kencing Harus Baik

27 Desember 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025
Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya Mojok.co

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

2 Desember 2025
Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025
Logika Aneh di Balik Es Teh Solo yang Bikin Kaget (Unsplash)

Logika Ekonomi yang Aneh di Balik Es Teh Solo, Membuat Pendatang dari Klaten Heran Sekaligus Bahagia

30 November 2025
4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop Mojok.co

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

4 Desember 2025
Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.