Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Let’s Confuse Kids Nowadays dengan RPUL, RPAL, dan Kamus Peribahasa

Seto Wicaksono oleh Seto Wicaksono
19 September 2019
A A
kamus peribahasa

kamus peribahasa

Share on FacebookShare on Twitter

Pada trimester awal tahun 2019, di dunia maya sempat ramai kalimat sekaligus hastag “let’s confuse kids nowadays”. Banyak meme yang bermunculan, mulai dari ranah sehari-hari sampai dengan yang bersinggungan dengan hal politik. Dua diantaranya foto Gayus Tambunan dan foto Megawati dengan Prabowo Subianto dalam satu frame saat masih menjadi capres-cawapres pada tahun 2009.

Sedikit flashback dan nostalgia, Gayus Tambunan adalah seseorang yang terlibat langsung dalam kasus mafia pajak yang melibatkan banyak pejabat. Dan berita ini menjadi trending pada kisaran tahun 2010-2011. Jika ditanya kepada beberapa anak masa kini, mungkin akan acuh tak acuh karena betul-betul tidak familiar dengan nama tersebut—kecuali mereka betul-betul mencari tahu akan info terkait.

Dalam hal pendidikan, mungkin akan banyak anak sekarang yang tidak mengenal istilah EBTANAS (Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional). Yah, semacam UAN pada periode 1980-2000. Dilansir dari newsokezone.com, pada masa ini kelulusan siswa ditentukan oleh kombinasi hasil EBTA (Evaluasi Belajar Tahap Akhir—kini dikenal dengan istilah UAS) dan EBTANAS ditambah nilai ujian harian pada rapor. Siswa dinyatakan lulusan EBTANAS jika meraih nilai rata-rata untuk semua mata pelajaran yang diujikan enam meskipun ada nilai di bawah tiga.

Masih dari dunia pendidikan, sebelum adanya sistem semester saya sempat merasakan proses belajar mengajar dengan catur wulan. Ada catur wulan satu, kedua, dan ketiga. Dengan nilai akhir pada catur wulan ketiga sebagai penentu seorang siswa akan lulus—naik kelas—atau tidak. Kala itu, pembagian rapor dalam satu tahun tiga kali (per-empat bulan sekali).

Satu yang membuat saya gembira menjalani sistem catur wulan ini adalah jumlah hari libur yang secara otomatis lebih banyak—dibanding sistem semester yang hanya ada dua periode libur sekolah. Hehe. Selain itu semua, tentu yang tidak biasa adalah alat tulisnya. Penghapus darurat dari karet gelang, misalnya. Jika betul-betul digunakan, menghapus coretan nggak bikin kertas makin kotor iya.

Dari semuanya, yang betul-betul legendaris bagi saya pada akhirnya adalah RPUL, RPAL, juga kamus peribahasa — yang walaupun kini masih diproduksi, namun rasanya sudah tidak ringkas karena repot dan berat. Mengingat kesemuanya—sekitar 20 tahun lalu—masih berupa buku yang cukup tebal dan lumayan berat jika dibawa oleh anak seumuran SD. Perlu juga diingat, saat itu kami belum membawa atau fokus pada handphone beserta internetnya.

Itu kenapa, RPUL (Rangkuman Pengetahuan Umum Lengkap) menjadi salah satu buku pengetahuan yang wajib dimiliki karena terbilang cukup lengkap dalam merangkum pengetahuan umum seperti laiknya ensiklopedia IPS—Ilmu Pengetahuan Sosial. Saat SD saya pun sempat memiliki RPUL edisi 2002-2003 yang warna sampul depannya berwarna biru.

Jika saya tidak salah ingat, sampul belakangnya adalah bendera dari negara yang mengikuti gelaran Piala Dunia Korea-Jepang pada tahun 2002. Nggak percaya? Silakan googling sendiri. Pada masanya, RPUL betul-betul membantu saya dalam mengingat nama banyak ibu kota dari suatu negara. Maklum, setiap pulang sekolah sewaktu SD, guru saya selalu bertanya nama-nama ibu kota di seluruh dunia—agar mudah diingat.

Baca Juga:

Tidak Ada yang Lebih Menggelikan ketimbang Milenial Fosil Wannabe yang Ngejekin Gen Z Tiap Saat, Situ Iri?

Kenapa Gen Z dan Milenial Tak Beli Rumah? Karena Memang Tak Bisa. Gaji Sekecil Itu Berkelahi dengan Bunga KPR, ya Rungkad!

Lalu, untuk RPAL (Rangkuman Pengetahuan Alam Lengkap) pun tidak kalah serunya. Sebagai ensiklopedia perihal Ilmu Pengetahuan Alam, RPAL banyak membahas materi yang berkaitan dan Biologi juga Fisika dasar—tergantung kategori dan tingkatnya.

Baik RPUL pun RPAL, perlahan dipaksa harus merasakan ganasnya disrupsi dalam era digital. Eksistensi mereka tanpa ampun tergantikan oleh mesin pencari di internet seperti google, juga oleh buku elektronik—e-book—yang mudah didapat dan terbilang murah karena tinggal download serta aksesnya semakin mudah dengan adanya internet. Ditambah, secara bobot tidak berat karena file dapat disimpan pada handphone.

Dalam pelajaran bahasa Indonesia, dahulu saya selalu diminta oleh guru wajib membawa kamus peribahasa. Anak sekarang mungkin tinggal searching di internet saja. Namun, percaya atau tidak, meski repot dan sulit ada kenikmatan tersendiri jika diberi tugas oleh guru mencari arti banyak peribahasa. Dan secara keseluruhan harus dicari satu per-satu, membalikan setiap halaman—pada kamus peribahasa — sampai akhirnya ketemu apa yang dicari.

Dan saat menemukan arti peribahasa yang dicari, ada kepuasan tersendiri yang tidak mungkin sama saat mencari dengan menggunakan beberapa kata kunci di internet. Kepuasan ini yang mungkin tidak dirasakan oleh kids nowadays.

Jadi, hal apa lagi yang bisa diceritakan dan akan membuat anak sekarang menjadi bingung? Mari berbagi cerita pada kolom komentar tanpa merasa sudah menjadi bagian dari generasi tua. (*)

BACA JUGA Mawang dan Jawaban Atas Penyampaian Rasa Sayang Kepada Orang Tua yang Seringkali Sulit Diungkapkan atau tulisan Seto Wicaksono lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 19 September 2019 oleh

Tags: generasi 90-anMilenialnostalgiapendidikan indonesiarpalrpul
Seto Wicaksono

Seto Wicaksono

Kelahiran 20 Juli. Fans Liverpool FC. Lulusan Psikologi Universitas Gunadarma. Seorang Suami, Ayah, dan Recruiter di suatu perusahaan.

ArtikelTerkait

aksi mahasiswa

Kalau Aksi Mahasiswa Jadi Revolusi, The Revolution Will Be Cute As Hell!

2 Oktober 2019
generasi 90-an

Jika Anda Mendengar OST Kartun 90-an dan Merinding: Selamat Anda Sudah Tua

21 Juli 2019
Saya Nggak Tau Seenak Apa Nasi Blue Band, tapi Nasi Jelantah dan Garam Juga Enak mojok.co

Saya Nggak Tahu Enaknya Nasi Blue Band, tapi Nasi Jelantah dan Garam Juga Enak

17 Februari 2021
kredit

Kredit: Solusi Tepat Mengelola Uang Ala Generasi Millenial

23 Oktober 2019
Nama Saya Terinspirasi dari Bus dan Pemain Ketoprak terminal mojok.co

Akibat Kelakar dari Sebuah Nama Panggilan

20 Juli 2019
faldo maldini politisi muda mojok (1)

Faldo Maldini dan Fenomena Politisi Muda Rasa Boomer

15 Agustus 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

2 Desember 2025
Pengajar Curhat Oversharing ke Murid Itu Bikin Muak (Unsplash)

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

30 November 2025
6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025
Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025
Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025
7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.