Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Perbedaan Nonton ‘American Pie’ Saat Remaja dan Dewasa

Raden Muhammad Wisnu oleh Raden Muhammad Wisnu
13 April 2021
A A
Perbedaan Nonton American Pie Saat Remaja dan Dewasa terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Bagi generasi 90-an, siapa sih yang nggak kenal dengan American Pie? Franchise film komedi nakal yang bercerita tentang kehidupan anak SMA di Amerika Serikat. Film ini bercerita tentang empat sekawan anak SMA, yang terdiri dari Jim, Oz, Kevin, dan Finch yang berjanji untuk melepas keperjakaan mereka sebelum lulus SMA agar bisa menjadi laki-laki sejati. Dan tentu saja, sebagai film komedi, banyak adegan-adengan kocak dalam usaha mereka untuk melepaskan keperjakaannya. Film ini sangat sukses sejak awal kemunculannya tahun 1999 dengan total keseluruhan 8 sekuelnya, meskipun cerita utama tentang 4 sekawan SMA Michigan cuma 4 film saja, sisanya spin off.

Saat duduk di bangku SMP dan SMA, saya dan beberapa teman yang terdiri dari anak laki-laki dan anak perempuan, kerap menonton American Pie secara diam-diam di salah satu rumah teman kami hanya bermodalkan sebuah televisi dan DVD player. Saat itu, sebagai remaja, rasa penasaran kami akan hal-hal yang berbau seperti itu sedang tinggi-tingginya. Tapi tenang, waktu itu kami cuma nonton saja kok, nggak sampai berbuat yang aneh-aneh.

Waktu itu kami dibuat takjub dan kagum dengan kehidupan anak muda di negara-negara maju seperti Amerika Serikat yang bebas banget. Bahkan di sekolah saja siswa dan siswi bebas berpegangan tangan, pelukan, hingga ciuman di depan siswa lainnya. Bahkan di depan guru saja mereka cuek seolah nggak terjadi apa-apa. Kalau di Indonesia sih jelas sudah dipanggil guru BK. Bisa dihukum berat malahan, mulai dari kena skors sampai dikeluarkan dari sekolah.

Dalam American Pie juga diceritakan, anak SMA di Amerika sana sering sekali berpesta yang biasanya dilakukan di akhir pekan atau hari libur nasional. Mereka bukan pesta saja, tapi ya minum minuman beralkohol sambil mendengarkan musik dengan keras, bahkan melakukan hal-hal konyol bersama. Tentu saja saya yang waktu itu berandai-andai bisa sekolah dan kuliah di Amerika sana, sama sekali nggak ingat dosa dan konsekuensinya lantaran memang sampai sekarang pendidikan seks di Indonesia masih minim banget.

Padahal seks pranikah itu bukan cuma perkara dosa, tapi ada juga risiko penyakit menular seksual sampai terjadinya kehamilan pranikah. Risiko penyakit menular seksual itu tetap ada meskipun pakai kondom. Kalau sampai terkena penyakit menular seksual itu malunya bukan ampun, dan proses pengobatannya nggak gampang dan nggak murah. Belum lagi dapat stigma negatif dari orang-orang. Apalagi kalau sampai terjadi kehamilan, harus tanggung jawab seumur hidup, lho!

Beberapa waktu yang lalu, saya marathon film ini dari awal untuk mengisi waktu luang saat pandemi. Dan saya melihat sudut pandang yang benar-benar jauh berbeda dari apa yang saya tonton 15 tahun yang lalu. Jika dulu saya dan teman-teman saya sekadar nonton adegan vulgarnya, kalau sekarang, saya melihat ada banyak sekali pelajaran yang bisa didapatkan dalam franchise American Pie ini yang nggak saya sadari 15 tahun yang lalu.

Hal yang membuat saya sadar adalah ketika nonton American Pie: Reunion yang ber-setting 13 tahun setelah 4 sekawan SMA Michigan, yakni Jim, Oz, Kevin, dan Finch hendak melakukan reuni setelah 13 tahun lulus SMA. Jim telah menikah dengan Michell (yang dia kenal di film kedua dan dia nikahi di film ketiganya) dan sudah memiliki dua orang anak. Oz sukses menjadi pembaca acara berita di Los Angeles dan tinggal dengan pacarnya. Kevin juga sudah menikah dan bekerja sebagai arsitek. Dan Finch telah menjadi seorang traveler yang kerjanya keliling dunia.

Mereka mengenang bahwa saat SMA, mereka tertawa bersama, mencurahkan perasaan mereka satu sama lain, ikut sedih bersama-sama, dan itu yang membuat masa-masa SMA adalah masa paling menyenangkan. Lantaran setelahnya, kita akan memasuki fase dewasa yang betul-betul menyebalkan. Dan, persahabatan antara empat sekawan tersebut masih tetap cair meski sudah bertahun-tahun nggak bertemu karena kesibukan masing-masing.

Dari American Pie saya belajar bahwa dalam berbagai hal, cari pacar itu bukanlah segalanya. Apalagi kalau niatnya hanya buat melampiaskan syahwat doang. Kita harus bisa lebih bijaksana dengan memprioritaskan teman dan sahabat karena merekalah yang telah mengenal kita lebih dulu dibandingkan pacar kita. Pacar bisa datang dan pergi kalau nggak berakhir di pelaminan, bahkan bisa meninggalkan kita kalau kita sedang susah. Sementara teman sejati nggak akan pergi, seperti yang dicontohkan oleh empat sekawan SMA Michigan dalam American Pie ini.

Dan yang membuat saya sadar saat nonton American Pie: Reunion adalah bagaimana Oz yang saat itu sudah menjadi pembawa acara terkenal di Los Angeles, masih menyimpan rasa cintanya untuk Heather, pacarnya saat SMA yang dia temui kembali saat reuni. Waktu SMA, mereka berpisah karena harus mengejar impian masing-masing di kota yang berbeda. Saat itu mereka sangat bijak untuk memutuskan untuk nggak menjalin LDR. Oz memutuskan untuk meninggalkan pacarnya yang sekarang karena lebih memilih wanita yang jauh lebih dia cintai. Kisah Oz dan Heather ini betul-betul adegan cinta terbaik dalam franchise film ini, dan berakhir dengan saat indah. Kalau jodoh mah emang nggak ke mana, ya~

Saat nonton American Pie waktu dewasa, saya sadar bahwa seks itu bukanlah segalanya. Lantaran ketika sudah dewasa, ada tanggung jawab yang lebih besar seperti mengurus rumah tangga, membesarkan anak, dan mencari uang. Waktu masih SMA sih kita mikirnya gimana caranya biar bisa hura-hura seperti pacaran dan mabuk-mabukan nggak jelas, tapi saat sudah dewasa, kita berusaha untuk menjalankan segala macam tanggung jawab kita dengan sebaik-baiknya.

Nonton American Pie saat dewasa betul-betul membuat saya mengenang seluruh masa-masa remaja saya karena menjadi orang dewasa itu nggak ada asyiknya sama sekali. Hidup itu betul-betul singkat, dan saya rela memberikan seluruh uang saya untuk dapat mengulang masa-masa SMA saya. Di mana saat itu hidup terasa lebih sederhana tanpa sederetan tanggung jawab yang sangat berat. Sungguh, nonton American Pie saat remaja dan saat sudah dewasa itu betul-betul berbeda banget. Cobain, deh, Mylov~

Sumber Gambar: YouTube FanandgoNOW Extras

BACA JUGA Review Film ‘Di Bawah Umur’, Edukasi yang Justru Ngadi-ngadi dan tulisan Raden Muhammad Wisnu lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 14 April 2021 oleh

Tags: American PieFilmFilm Hollywoodnostalgia
Raden Muhammad Wisnu

Raden Muhammad Wisnu

Akun resmi Raden Muhammad Wisnu Permana. Akun ini dikelola oleh beberapa admin. Silakan follow akun Twitternya di @wisnu93 dan akun Instagramnya di @Rwisnu93

ArtikelTerkait

5 Jajanan Mi Jadul Terbaik yang Sebenarnya Nggak Baik-baik Amat terminal mojok

5 Jajanan Mi Jadul Terbaik yang Sebenarnya Nggak Baik-baik Amat

22 Oktober 2021
Secercah Hidayah dari Kursi Bioskop yang diberi Jarak terminal mojok.co

FYI Aja, Ternyata Tiket Bioskop Itu Multifungsi!

17 Januari 2020
Repotnya Orang yang Punya Nama Panjang dan Susah Dilafalkan terminal mojok.co

Sakit Maag Terdengar Keren Waktu Kecil, tapi Merepotkan Saat Dewasa

15 Oktober 2020
Konsekuensi Memberi Predikat “Paling” dalam Menilai Film atau Serial terminal mojok.co

Menyesalkan Film Indonesia yang Jarang Punya Original Story

16 Maret 2020
Dari Joko Anwar Hingga Timo Tjahjanto, Netflix Gaet Sineas Lokal untuk ‘Waktu Netflix Indonesia’ Terminal Mojok

Dari Joko Anwar Hingga Timo Tjahjanto, Netflix Gaet Sineas Lokal untuk ‘Waktu Netflix Indonesia’

4 September 2022
Belajar Geografi sambil Nonton Film 'Harry Potter', Mengapa Tidak? terminal mojok.co

Belajar Geografi sambil Nonton Film ‘Harry Potter’, Mengapa Tidak?

11 Juni 2021
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Mengenal Baeksang Arts Awards, Ajang Penghargaan Terbesar Industri Perfilman Korea Selatan terminal mojok

Mengenal Baeksang Arts Awards, Ajang Penghargaan Terbesar Industri Perfilman Korea Selatan

Bedak Marcks: Bedak Ekonomis yang Cocok buat Sejuta Umat! terminal mojok.co

Bedak Marcks: Bedak Ekonomis yang Cocok buat Sejuta Umat!

Bulan Ramadan Adalah Saat Pisang Ijo Menguasai Segala Jenis Takjil di Wakatobi. #TakjilanTerminal01 terminal mojok.co

Bulan Ramadan Adalah Saat Pisang Ijo Menguasai Segala Jenis Takjil di Wakatobi. #TakjilanTerminal01

Terpopuler Sepekan

Orang Tua Lebih Memilih Sekolah Swasta meskipun Biayanya Mahal karena Memang Sebagus Itu, Sekolah Negeri Perlu Ngaca sekolah swasta gratis

Sekolah Swasta Gratis, Ide Gila yang Bisa Bikin Pendidikan Makin Miris

19 Juni 2025
Ironi Reog, Kesenian Indah yang Harus Mengalah pada (Orang yang Pura-pura) Kesurupan Massal

Ironi Reog, Kesenian Indah yang Harus Mengalah pada (Orang yang Pura-pura) Kesurupan Massal

21 Juni 2025
Penderitaan Paling Berat Mahasiswa Abadi Adalah Kesepian, Bukan Malu atau Susah Lulus Mojok.co

Penderitaan Paling Berat Mahasiswa Abadi Adalah Kesepian, Bukan Malu atau Susah Lulus

20 Juni 2025
Ironi Kalimantan Timur: Berdiri di Atas Minyak, tapi Masak Pakai Kayu

Ironi Kalimantan Timur: Berdiri di Atas Minyak, tapi Masak Pakai Kayu

16 Juni 2025
5 Aturan Tidak Tertulis Saat Pertama Kali Makan di Mie Gacoan

5 Aturan Tidak Tertulis Saat Pertama Kali Makan di Mie Gacoan

21 Juni 2025
Derita Wajah Nggak Good Looking: Nganggur, Susah Cari Kerja (Unsplash)

Derita Punya Wajah Kurang Good Looking: Dari Kehilangan Percaya Diri hingga Berakhir Pengangguran Selama 8 Bulan

21 Juni 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=jxGwBYZnCJg

DARI MOJOK

  • Haru dan Dramatis Sepak Bola Putri di Lapangan Tridadi: Tubuh-tubuh Mungil Tumbangkan Lawan Lebih Besar
  • Tersesat di ISI Surakarta dan Menjadi Dosen yang Gegar Intelektual tapi Kini Menikmati dan Jatuh Cinta kepada Solo
  • Sarjana Gaji Kecil Ngaku Bergaji Rp10 Juta buat Pamer ke Tetangga, Berujung Jadi Tempat Ngutang padahal Tak Punya Uang
  • Bisa Kuliah UGM karena Perjuangan Ibu, Bertekad Buktikan Kesuksesan ke Ayah yang Pergi Tinggalkan Keluarga
  • Pertama Kali Dapat Kerja di Jogja sambil Kuliah, Kaget Bisa Dapat Cuan Senilai Perusahaan Besar di Amerika Serikat
  • Menikah dengan Anggota Pencak Silat Penuh Atraksi, Niat Ekspresikan Kebanggaan Malah Dicap Jamet

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.