Mendengar kata Purwo, setidaknya ada dua hal yang terlintas di benak saya, yaitu simbah kakung dan angkutan umum. Pertama, karena simbah saya bernama Purwo Winarno (Alm). Kedua, bersama simbah kakung pula, sekitar 2005 silam, saya pernah naik bis angkutan umum bernama Purwo Widodo dari Gunungkidul menuju Kota Jogja.
“Purwo numpak Purwo iki, Le,” tutur simbah waktu itu, yang sontak membuat saya tertawa. Sepanjang perjalanan dari Gunungkidul menuju Kota Jogja, simbah banyak bercerita mengenai arti kata Purwo itu sendiri. Menurutnya, dalam bahasa Jawa, kata Purwo memiliki arti wiwitan atau sebuah permulaan.
Simbah tidak sendiri, banyak orang di kampung saya yang memiliki nama dengan awalan Purwo, sebut saja Purwo Dikromo, Purwo Karsono, Purwo Santosa, dan masih banyak lagi. Umumnya, nama yang identik dengan masyarakat Jawa ini dimiliki oleh mereka yang berjenis kelamin laki-laki.
Nama dengan awalan Purwo tidak hanya dimiliki oleh manusia saja, tetapi juga kabupaten/kota. Tidak sedikit nama desa/kota/kabupaten di Indonesia, khususnya pulau Jawa, yang menggunakan awalan Purwo. Berikut sejumlah nama daerah dengan awalan Purwo yang memiliki sejarah dan keunikannya masing-masing, antara lain:
#1 Purwodadi
Purwodadi adalah sebuah kota kecil yang cukup populer di Indonesia. Ya, kota utama di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, ini dikenal memiliki berbagai tempat wisata alam yang indah dan menakjubkan. Beberapa obyek wisata yang bisa dikunjungi di daerah ini, yaitu Waduk Kedung Ombo, Gulingan Jungle Park, Gua Urang, Air Terjun Widuri, dan masih banyak lagi.
Nggak hanya memiliki tempat wisata yang instagrammable, Purwodadi juga punya kuliner legendaris bernama sayur becek. Makanan ini terbuat dari olahan iga sapi yang disiram dengan kuah rempah yang menghasilkan cita rasa gurih dan menggugah selera. Buat kamu yang berkunjung ke Purwodadi, sangat berdosa jika belum menikmati kuliner dengan cita rasa paripurna ini.
#2 Purwokerto
Purwo yang satu ini pasti kalian udah nggak asing. Purwokerto merupakan Ibu Kota Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, yang memiliki sejarah cukup unik. Dulunya, wilayah ini berstatus Kota Administratif yang memiliki otonomi sendiri. Kini, secara administratif Purwokerto masuk pemerintahan Kabupaten Banyumas.
Konon, nama Purwokerto berasal dari sejarah berupa batu bernama Makam Astana Dhuwur Mbah Karta. Sebagian masyarakat meyakini bahwa batu yang ada di Arcawinangun, ini merupakan reruntuhan candi yang digunakan untuk membangun bendungan Sungai Pelus. Nama Purwokerto diambil dari kata “Karta” pada Mbah Karta dan “Karti” pada Kiai Kartisura.
#3 Purworejo
Purwo satu ini juga nggak asing, harusnya. Akhir-akhir ini, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, tengah menjadi sorotan publik lantaran konflik yang terjadi di Desa Wadas. Konflik ini berawal dari pembangunan Bendungan Bener di Kabupaten Purworejo, yang memerlukan pasokan batuan andesit yang diambil dari Desa Wadas. Tak pelak, penambangan batu andesit ini ditolak oleh warga Wadas karena dinilai bisa merusak lahan pertanian, sumber mata air, dan dikhawatirkan akan meningkatkan risiko longsor.
Terlepas dari itu, sejak dahulu Purworejo memang dikenal sebagai kota para pejuang. Tidak sedikit Pahlawan Nasional Indonesia yang lahir dan tumbuh di kota ini, sebut saja WR Supratman, Ahmad Yani, Oerip Soemohardjo, dan masih banyak lagi. Sampai saat ini, daerah ini terus melahirkan pahlawan-pahlawan terbaiknya, tak terkecuali warga di Desa Wadas, yang terus memperjuangkan tanah kelahiran.
#4 Purwojati
Kecamatan Purwojati, Kabupaten Banyumas, memiliki berbagai cerita mitos yang masih berkembang di masyarakat, salah satunya tentang hutan keramat bernama Watu Gajah dan Kali Mlimping. Konon, dulunya, di tengah hutan tersebut terdapat sebuah sungai yang disebut mijajaran atau cerita siluman yang doyan makan ikan mentah.
Beredarnya mengenai mitos hutan keramat tersebut, membuat warga setempat tidak berani mendekat atau memasukinya. Namun, sejak 1978, mitos hutan keramat ini perlahan mulai menghilang saat Perhutani melakukan penebangan pohon besar-besaran.
#5 Purwoagung
Purwoagung adalah desa yang berada di wilayah Kecamatan Tegaldlimo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Desa ini belakangan viral di media sosial lantaran diduga menjadi lokasi asli cerita KKN di Desa Penari, tepatnya di kawasan Alas Purwo.
Ya, Alas Purwo merupakan hutan yang dikenal angker dan penuh cerita mistis. Bahkan, kawasan ini diyakini masyarakat sebagai kawasan terangker di Pulau Jawa. Konon, di hutan Alas Purwo, terdapat beberapa titik yang menjadi persinggahan Nyi Roro Kidul dan “asistennya” saat berada di daratan Selatan Jawa.
#6 Purwosari
Buat kamu yang sering ke pantai selatan Gunungkidul, tentu sudah tidak asing dengan nama Purwosari. Ya, kecamatan yang terletak di sisi selatan Kabupaten Gunungkidul ini memiliki sejumlah pantai yang indah dan memesona. Salah satu pantai yang bisa dikunjungi di Kecamatan Purwosari adalah Pantai Bekah.
Buat kamu yang ingin menikmati liburan ke Pantai Bekah, langsung saja menuju Dusun Temon, Desa Giripurwo, Kecamatan Purwosari. Pantai yang berada sekitar 17 km dari Kota Yogya ini menawarkan pesona alam yang menakjubkan. Birunya air laut yang masih tampak asri dan alami, dijamin bisa bikin kamu betah berlama-lama di sini.
#7 Purwoharjo
Di Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta, juga ada nama daerah dengan awalan Purwo, yakni Purwoharjo. Desa yang masuk wilayah Kecamatan Samigaluh, ini memiliki sejumlah tempat wisata alam yang ramai dikunjungi wisatawan, salah satunya Sungai Tinalah. Tidak hanya memiliki panorama alam yang menakjubkan, desa ini juga memiliki konsep penyatuan alam dan nilai-nilai budaya dengan slogan “Pesona Alam dan Budaya”.
#8 Purwodinatan
Purwodinatan adalah sebuah kelurahan yang berada di tengah Kota Semarang, tepatnya di sebelah barat Kali Semarang. Awalnya, wilayah ini bernama Desa Tireman, tetapi seiring berjalannya waktu pemerintahan Kota Madya menjadi Kota Semarang, nama Desa Tireman menjadi Kelurahan Purwodinatan.
Warga Purwodinatan terdiri dari berbagai etnis, ada Arab, Jawa, India Pakistan, dan China. Begitu juga dengan keyakinannya, ada agama Islam, Katholik, Kristen, Konghucu, Budha, dan Hindu. Hal ini yang membuat warga Purwodinatan terkenal dengan kerukunannya dan sangat menjunjung tinggi sikap toleransi.
Itulah beberapa nama daerah dengan awalan Purwo dengan keunikannya masing-masing. Sebagai orang Jawa yang kebetulan tinggal di Gunungkidul, tentu saya cukup bangga memiliki simbah bernama Purwo Winarno. Sebab, meski simbah telah tiada, tetapi nama beliau akan tetap abadi dan selalu istimewa seperti daerah yang memiliki nama berawalan Purwo.
Penulis: Jevi Adhi Nugraha
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA 4 Hal yang Bikin Purwokerto Nggak Beda Jauh dengan Jogja