Beberapa hari yang lalu, saya membaca cuitan salah satu warga Twitter yang bikin kuping saya panas. Dia bilang, Bandung terkenal dengan “jajanan sampah”. Sebagai orang yang lahir dan besar di Bandung, pastinya saya tersinggung, dong. Meski mungkin maksudnya “jajanan sampah” itu adalah jajanan yang nggak ada gizinya sama sekali, tapi cuitan macam itu bisa menimbulkan huru-hara di dunia maya.
Daripada saya ikut memaki-maki layaknya umpatan para bobotoh ketika Persib Bandung kalah, lebih baik saya jelaskan saja jajanan sampah khas Bandung itu. Lho? Jadi memang beneran ada ya jajanan sampah di Bandung? Ya memang ada, banyak malah. Jajanan sampah khas Bandung itu tersebar di seluruh sudut kota. Anehnya, meski nilai gizinya rendah atau bahkan nggak ada gizinya sama sekali, jajanan sampah itu banyak diburu orang. Bukan cuma diburu warga asli Bandung saja, tapi juga para pendatang.
Biar kamu nggak penasaran seperti apa bentuk dan rasanya jajanan sampah khas Bandung itu, nih saya uraikan jajanan sampah khas Bandung yang disukai banyak orang.
#1 Cireng
Sepertinya jajanan ini sudah ada sejak zaman gorengan diciptakan. Cireng adalah akronim dari “aci digoreng” yang bertekstur kenyal dan tentu saja berwarna putih kusam. Cireng kerap dijumpai di hampir semua tukang gorengan. Biasanya, cireng berdampingan dengan bakwan, pisang goreng, tahu goreng, dan ubi goreng. Rasanya asin dan gurih, tapi ada juga yang diisi oleh bumbu pedas di dalamnya. Selain itu, ada juga cireng kemasan yang biasa dijual di supermarket. Kalau yang ini, cirengnya dilengkapi dengan sambal pedas. Uwenaknya pol!
#2 Cilok
Ini juga termasuk leluhur jajanan sampah khas Bandung. Cilok adalah akronim dari “aci dicolok”. Bentuknya bulat-bulat menyerupai bakso dan disantap dengan cara dicolok menggunakan garpu atau tusuk gigi. Rasanya ya seperti cireng, asin dan gurih. Nah, yang bikin mantap itu adalah guyuran bumbunya, ada bumbu kecap, bumbu kacang, ada juga bumbu sambal yang pedas. Meski biasanya disantap dengan cara dicolok, cilok bisa juga disantap langsung dari bungkus plastiknya. Sempurna!
#3 Cimol
Cimol adalah akronim dari “aci digemol” alias dibentuk bulat-bulat kecil. Sebetulnya ini hampir mirip dengan cilok, sih. Bedanya, kalau cilok itu direbus lalu dikukus, cimol ini diolah dengan cara digoreng. Jadi, penampakan cimol ini lebih garing dan renyah. Rasanya yang gurih bakal lebih sempurna kalau ditaburi bumbu pedas daun jeruk atau bumbu keju kering. Aih, mantap pisan.
#4 Cigor
Nah, kalau yang ini saudara dekat cilok dan cimol. Cigor adalah akronim dari “cilok goreng”. Cara mengolahnya sama persis dengan cimol, hanya bentuknya yang sedikit lebih besar. Yang bikin beda cigor adalah bumbunya. Kalau bumbu cimol cenderung kering, bumbu cigor basah seperti cilok. Ada banyak varian bumbu dari cigor ini, misalnya bumbu manis pedas atau bumbu sambal ijo. Cocok buat kamu yang doyan jajanan pedas.
#5 Cilor
Cilor adalah akronim dari “aci dan telor”. Kalau yang ini, olahannya agak berbeda dengan keempat jajanan sebelumnya. Adonan aci dipotong kecil-kecil lalu ditusuk dengan tusukan sate. Setelah itu dicelupkan ke adonan telur dan digoreng. Cilor bisa disantap langsung tanpa bumbu, tapi bisa juga menggunakan bumbu pedas macam sambal atau balado.
#6 Cilung
Sekilas, cilung ini mirip dengan cilor karena menggunakan tusuk sate. Tapi, cara mengolahnya jauh berbeda. Adonan aci dan telur digoreng bersamaan lalu ditaburi bumbu cabai, bumbu kacang, atau bumbu keju. Setelah masak, adonan tadi digulung menggunakan tusuk sate. Karena itulah jajanan ini diberi nama cilung alias “aci digulung”. Rasanya asin dan gurih, juga ada sensasi pedasnya ketika dikunyah di mulut.
#7 Cimin
Cimin adalah akronim dari “aci mini”. Berbeda dengan cilok yang bentuknya bulat, cimin ini bentuknya kotak-kotak kecil. Adonan aci yang sudah dikukus setengah matang, lalu dipotong kotak-kotak kecil sebelum digoreng. Penampakannya cenderung basah seperti halnya cilok, tapi berbeda di guyuran bumbunya. Bumbu cimin biasanya bervariasi, ada bumbu jagung manis, barbeque, keju, pedas, atau original.
#8 Bakso Aci
Sesuai dengan namanya, jajanan ini mirip dengan bakso kuah. Kalau bakso biasa terbuat dari daging sapi, bakso aci ini yaaa terbuat dari aci. Meski rasanya biasa, yang bikin nampol bakso aci adalah kuahnya. Sensasi kenyal-kenyal pedas inilah yang bikin nagih. Bakso aci ini sangat cocok disantap siang hari saat sedang panas-panasnya.
Dari kedelapan jajanan sampah khas Bandung di atas, semuanya berbahan dasar aci alias tepung tapioka. Olahan tepung tapioka ini memang berasa tawar, tapi bumbunya itu lho yang bikin nagih. Meski kandungan gizinya rendah, kalau rasanya enak, kamu bisa apa?
Ketimbang mengejek jajanan sampah khas Bandung yang nggak bergizi ini, mendingan kamu coba dulu deh sebungkus atau dua bungkus. Saya jamin pasti ketagihan!
Penulis: Andri Saleh
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Tiramisusu, Oleh-oleh Sombong dari Bandung yang Perlu Dicoba.