Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

7 Orang yang Sebaiknya Nggak Ngopi di Starbucks

Tiara Uci oleh Tiara Uci
20 Agustus 2022
A A
7 Orang yang Sebaiknya Nggak Ngopi di Starbucks Terminal Mojok

7 Orang yang Sebaiknya Nggak Ngopi di Starbucks (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Dalam rangka menyemarakkan kemerdekaan RI yang jatuh pada bulan Agustus ini, Starbucks Indonesia memanjakan pelanggannya dengan beberapa tawaran menarik. Salah satunya memberikan potongan sebesar Rp17 ribu untuk setiap pembelian makanan atau minuman senilai Rp100 ribu dan diskon hingga 70% untuk pembelian merchandise pilihan.

Nggak cuma diskon dan potongan harga, Starbucks juga meluncurkan produk baru pada bulan Agustus ini, yakni 4 tumbler edisi khusus yang diberi nama “Beauty of Indonesia”. Keempat tumbler tersebut memiliki variasi warna yang berbeda; merah, ungu, hijau, dan hitam. Selain itu, hadir pula dua menu minuman baru yang diberi nama Mung Bean Cream Frappuccino dan Iced Mung Bean Latte yang harganya Rp35 ribu per gelas.

Membaca deretan promo di atas sudah bikin kalian kebelet pengin ke gerai Starbucks terdekat? Eits, tunggu dulu. Sebelum memutuskan pergi ke sana, ada baiknya kalian membaca daftar orang-orang yang sebaiknya nggak ngopi di Starbucks berikut ini. Apakah kalian salah satunya?

#1 Orang yang percaya ngopi di Starbucks masuk neraka

Sekitar tahun 2017-2018 ada salah seorang penceramah di Indonesia yang menyerukan pemboikotan Starbucks lantaran brand kopi berlambang siren itu melakukan donasi terhadap kelompok LGBT. Nggak cuma memboikot, blio mengatakan jika minum kopi di Starbucks bisa bikin seseorang masuk neraka.

Saya sih nggak ingin mendebat argumen blio, meskipun nggak ingin memercayainya juga. Ha sejak kapan urusan neraka ditentukan manusia? Tapi, kalau kalian percaya perkataan blio, tentu saja kalian masuk ke dalam golongan orang yang sebaiknya nggak usah ngopi di Starbucks.

#2 Orang jorok atau tukang nyampah

Saya sering banget melihat pelanggan Starbucks membiarkan sampah makanan dan minumannya berserakan. Padahal jarak antara meja tempat mereka duduk dengan tong sampah nggak begitu jauh, lho, cuma beberapa langkah. Parahnya lagi, orang-orang yang suka nyampah seperti ini nggak pernah merasa bersalah dan menganggap kalau mereka sudah membayar kopi mahal, sehingga nggak punya kewajiban membersihkan sampahnya sendiri.

Kalau kalian seperti ini, sebaiknya ngopi di rumah saja, nggak perlu ngopi di Starbucks atau coffee shop lain supaya nggak nyusahin orang lain. Ayolah, ini sudah tahun 2022, Gaes, buang sampah pada tempatnya harusnya sudah jadi basic manner kita mau di coffee shop mahal atau murah. Apalagi kalau sampahnya berasal dari makanan dan minuman kita sendiri.

#3 Orang hemat

Beberapa waktu lalu ada konten di TikTok yang memberikan tips hemat nongkrong di Starbucks. Caranya dengan membeli minuman Starbucks yang literan (ukuran 1 liter) lalu diminum beramai-ramai di gerai Starbucks bersama teman-teman.

Baca Juga:

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

Kasta Kopi Minimarket dari yang Paling Enak sampai Skip Aja daripada Kecewa

Ya tahu sih, harga kopi literan di Starbucks memang lebih murah ketimbang minuman standar gelasan. Harga 1 liter kopi hanya Rp85 ribu, itu juga sering banget didiskon jadi Rp100 ribu dapat 2 liter. Tapi, kemasan literan tersebut khusus take away, ya, Bestie. Jangan diminum dine in apalagi dijadikan konten TikTok dan mengajak orang melakukan hal sama.

Tindakan itu berisiko membuat barista yang sedang bekerja saat itu terancam kena teguran dari pihak Starbucks, lho. Sebab, mereka akan dianggap lalai atau nggak memberitahu pelanggan jika kemasan literan khusus untuk take away. Kalau pengin hemat, silakan datang setiap hari Kamis membawa tumbler sendiri dari rumah, nanti minuman kalian mendapat diskon 50%.

Atau kalau masih pengin lebih hemat lagi, ya nggak usah ngopi di Starbucks sekalian. Soalnya memang nggak ada yang murah di sini. Ha wong permen lolipop saja harganya Rp18 ribuan.

#4 Tim mendang-mending

Saya sering banget mendapat pertanyaan begini, “Mending ngopi di Starbucks atau di tempat lain? Ngopi di Starbucks enak, sih, tapi harganya mahal dan bla bla bla…”

Gini, lho, kalau kalian merasa berat mengeluarkan uang Rp50 ribu dan masih berpikiran mending minum kopi yang ini dan yang itu, berarti kalian bukan target market-nya Starbucks. Jadi, nggak usah dipaksain juga, Rek, ketimbang sudah telanjur pesan minuman, tapi di otak kita terus-terusan mikirin harganya yang mahal. Bukannya minum dengan nyaman, eh malah stres mikirin harga.

Starbucks memang nggak hadir untuk tim mendang-mending. Kedai kopi satu ini berdiri untuk mereka yang rela mengelurkan banyak uang untuk sekadar menyesap secangkir kopi sambil mendengarkan musik jazz.

#5 Sobat misqueen

Meskipun nggak ada tulisan “orang miskin dilarang ngopi di Starbucks”, harga minuman di sini memang secara nggak langsung meminta sobat misqueen untuk nggak berkunjung. Ha piye, harga segelas minuman di sini rata-rata Rp50 ribuan. Uang segitu kalau dipakai untuk membeli beras bisa dapat 5 kilo, lho! Kan mending buat beli beras to uangnya, wareg. Kalau buat minum kopi, selain nggak bikin kenyang, risikonya bisa kena asam lambung, Rek.

Sobat misqueen memang lebih baik minum air putih, makan nasi sampai kenyang, dan siap-siap pergi demonstrasi menuntut upah layak. Ingat, kemiskinan bukan takdir Tuhan, tapi akibat sistem pengupahan yang tak berpihak pada pekerja.

#6 Pencinta dangdut

Bagi kalian pencinta musik dangdut atau penggemar lagu “Ojo Dibandingke”, sebaiknya nggak usah ngopi di Starbucks karena lagu-lagu bergenre dangdut nggak mungkin bisa kalian dengarkan di gerai Starbucks mana pun. Kedai kopi berlogo siren ini hampir selalu memutar musik jazz. Sesekali mereka memutar musik pop barat, sih, tapi jarang banget.

#7 Orang yang ingin datang ke ulang tahun Mojok

Terakhir, kalau kalian penggemar Mojok garis keras dan ingin ikut merayakan pesta ulang tahun Mojok yang ke-8, sebaiknya nggak usah pergi ke Starbucks. Tahu kenapa? Ya karena acara ulang tahun Mojok diadakan di Kancane Coffee & Tea Bar, bukan di Starbucks, Rek! Wqwqwq.

Sekarang sudah paham ya alasan 7 orang di atas sebaiknya nggak usah ngopi di Starbucks? Sekali lagi, ini cuma saran saya, lho. Kalau kalian termasuk dalam kategori di atas, tapi tetap maksa pengin ke Starbucks, ya nggak masalah juga, sih. Ha wong ngopinya nggak pakai duit saya, kok. Terserah saja.

Penulis: Tiara Uci
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Pengin Nongkrong di Starbucks, tapi Nggak Mau Minum Kopi? 6 Minuman Non-Coffee Starbucks Berikut Wajib Kamu Coba.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 20 Agustus 2022 oleh

Tags: KopiStarbucks
Tiara Uci

Tiara Uci

Alumnus Teknik Mesin Universitas Negeri Surabaya. Project Manager perusahaan konstruksi di Surabaya. Suka membaca dan minum kopi.

ArtikelTerkait

Cara-cara Starbucks Membuat Pembeli Mengeluarkan Uang Lebih Banyak

Harga Starbucks Membuktikan Upah di Indonesia Tidak Hanya Rendah, tapi Rata dengan Tanah

3 Mei 2023
6 Minuman Non-Coffee Starbucks Berikut Wajib Kamu Coba Terminal Mojok

Pengin Nongkrong di Starbucks, tapi Nggak Mau Minum Kopi? 6 Minuman Non-Coffee Starbucks Berikut Wajib Kamu Coba

4 Juli 2022
4 Cara Penyajian Kopi di Aceh, Cermati agar Kalian Tidak Kaget ketika Ngopi di Sana Mojok.co

4 Cara Penyajian Kopi di Aceh, Cermati agar Kalian Tidak Kaget ketika Ngopi di Sana

10 November 2023
Caffino Kopi Latte Choco Hazelnut, Kopi Saset Kekinian yang Rasanya Unik Terminal Mojok

Caffino Kopi Latte Choco Hazelnut, Kopi Saset Kekinian yang Rasanya Unik

4 Desember 2022
The Coach Coffee Shop: Harga Elite, Tempat Duduk Sulit, Rasanya B Aja

The Coach Coffee Shop: Harga Elite, Tempat Duduk Sulit, Rasanya B Aja

19 Mei 2024
Kalau Ada Orang Berpendapat Terus Dikatain Belum Ngopi Itu Maksudnya Apa sih?! terminal mojok.co

Merindukan Prabowo dan Jokowi Untuk Duduk Ngopi Bareng

6 Juli 2019
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

18 Desember 2025
Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025
Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

16 Desember 2025
Niat Hati Beli Mobil Honda Civic Genio buat Nostalgia, Malah Berujung Sengsara

Kenangan Civic Genio 1992, Mobil Pertama yang Datang di Waktu Tepat, Pergi di Waktu Sulit

15 Desember 2025
Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

15 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.