Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

7 Makanan Khas Wonosobo Selain Mi Ongklok yang Nggak Kalah ‘Nylekamin’

Dhimas Raditya Lustiono oleh Dhimas Raditya Lustiono
5 Oktober 2020
A A
Tempe Kemul, Bukan Mendoan dan Tempe Tepung. Ini Tempe Aliran 'Keras' terminal mojok.co

Tempe Kemul, Bukan Mendoan dan Tempe Tepung. Ini Tempe Aliran 'Keras' terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Ketika berkunjung ke suatu daerah, jangan lupa untuk wisata kuliner. Apalagi kalau ke Wonosobo yang terkenal dengan hawa sejuknya, membuat siapa pun ingin mencicipi jajanan yang lezat nan nylekamin. Makanan khas Wonosobo bakal cocok banget buat dijadikan teman di kala kedinginan.

Bagi yang pernah berkunjung, tentu tidak akan asing dengan sajian mie dengan kuah kental alias mi ongklok. Makanan khas ini bisa ditemukan dengan mudah, tinggal tulis kata kunci di google, informasi terkait bakal muncul.

Namun, makanan khas Wonosobo tidak hanya mi ongklok, masih ada banyak makanan khas lainnya yang layak untuk dijadikan konten Instastory ataupun sebagai ajang ria di media sosial.

#1 Soto Golak

Makanan berkuah seperti soto memang sudah tidak asing di Indonesia, di Banyumas kita bisa menemukan soto dengan tambahan bumbu kacang, di Jakarta umumnya soto disajikan dengan kuah santan, di Wonosobo olahan soto kerap diberi tambahan bihun. Tidak hanya perkara bihun, soto golak merupakan sajian soto dengan “golak” sebagai pengganti nasi, ketupat, atau lontong.

Golak adalah olahan dari saripati singkong yang digoreng. Penggunaan golak sebagai pengganti nasi memiliki sejarah kelam, yakni ketika Wonosobo mengalami gagal panen sehingga olahan singkong dipilih sebagai asupan karbohidrat pengganti nasi untuk sementara waktu.

Makanan khas Wonosobo yang satu ini nggak kalah enak dibanding soto Sokaraja dan soto Lamongan yang terkenal itu.

#2 Geblek

Makanan ini satu marga dengan cireng dan cimol. Bedanya, untuk mengunyah makanan ini, rahang kita akan dipaksa mengeluarkan tenaga ekstra karena teksturnya yang agak alot. Umumnya makanan ini berbentuk angka delapan seperti lanting bumbu khas kebumen.

Camilan yang satu ini akan semakin niqmat jika dicocol dengan bumbu pecel atau sebagai pugas ketika makan bakso.

Baca Juga:

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Oiya jangan salah, cara membaca “geblek” itu gê-blèk, dengan huruf “e” depan yang dibaca seperti halnya mengeja “berat” dan huruf “e” belakang seperti mengeja “bebek”.

#3 Tempe kemul

Nama makanan ini sempat naik daun ketika Juara 1 Bintang Pantura Toto Anggit mendeklarasikan “Salam Tempe Kemul”.

Sekilas penganan ini mirip mendoan tapi digoreng garing, namun berbeda tampilan. Tempe kemul identik dengan warna kuning dengan hiasan kucai. Umumnya, tempe kemul bisa ditemukan di berbagai sudut kota hingga pelosok Wonosobo.

Mahasiswa yang tengah menjalani KKN di Wonosobo, hampir bisa dipastikan akan mendapatkan suguhan ini entah di induk semang atau ketika menjalani pertemuan dengan pihak perangkat desa.

 #4 Nasi megono

Makanan ini mungkin kalah pamor dengan megono khas Pekalongan, tapi percayalah, sajian nasi dengan campuran kubis, parutan kelapa, dan ebi khas Wonosobo ini akan membuat perut berdemo menuntut tambahan nutrisi.

Menikmati makanan ini akan lebih enak jika disajikan di atas daun pisang, ditemani tempe kemul sebagai lauk.

Menikmati nasi megono dengan tempe kemul bakal membuat kita lupa tentang apa itu program diet ataupun skripsi yang tak kunjung dikerjakan. Keduanya adalah pasangan yang lebih serasi ketimbang Raffi dan Nagita.

#5 Sagon

Camilan ini adalah perpaduan antara tepung ketan, gula pasir, parutan kelapa, dan vanili sebagai penguat aroma. Makanan khas Wonosobo  ini kerap ditemui saat pagi hari di pinggir jalan ataupun di labirin pasar darurat yang tak kunjung pindah ke pasar induk karena kebakaran beberapa tahun lalu.

Sebelum Pasar Induk terbakar, terdapat belasan penjual Sagon yang tersebar di berbagai sudut pasar, tetapi sekarang populasi mereka mulai berkurang.

Pastinya, ada sensasi tersendiri ketika menikmati sagon yang dimasak dengan arang. Makanan dengan diameter 20 cm ini dibanderol dengan harga kurang dari Rp2000 per buahnya.

#6 Kacang babi

Makanan ini sudah jelas halalnya, nama “babi” hanyalah sebutan masyarakat Wonosobo yang merujuk pada kacang koro atau Kacang Dieng. Makanya, tidak ada dasar bagi siapa pun untuk mengubah sebutannya menjadi “kacang celeng”.

Kacang babi umumnya bisa didapatkan di toko oleh-oleh. Namun, jika ingin mendapatkannya secara gratis, sowanlah ke beberapa kerabat ketika lebaran tiba. Sebab, camilan ini kerap dijadikan isi toples ketika lebaran.

#7 Carica

Konon buah carica hanya bisa tumbuh di daerah tropis dengan hawa dingin seperti Wonosobo. Meski menjadi khas dari Kabupaten Wonosobo, namun bukan berarti Carica tidak ditemukan di kota tetangga seperti Banjarnegara yang berbatasan langsung dengan Dieng.

Umumnya, Carica disajikan dalam bentuk manisan. Anehnya olahan buah ini justru lebih nikmat ketika dikonsumsi di daerah panas. Makanan khas Wonosobo, tapi jadi enak kalau dikonsumsi di Jakarta. Nah, kocak.

Saran terbaik untuk untuk mendapatkan kesegaran paripurna dari manisan ini adalah tambahkan es atau air dingin. Tambahkan pula biji selasih yang mirip telur kodok agar lebih instagramable.

Kenangan pahit kiranya memang perlu untuk dilupakan, namun melupakan kenangan tentang makanan khas Wonosobo adalah hal yang sulit untuk dilakukan. Bagi yang belum pernah mencicipi, silakan mencobanya kalau sedang berkunjung.

BACA JUGA 6 Lagu yang, Tolong Sekali, Jangan Pernah Dibuat Versi Koplonya dan tulisan Dhimas Raditya Lustiono lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 5 Oktober 2020 oleh

Tags: Kulinertraveling
Dhimas Raditya Lustiono

Dhimas Raditya Lustiono

Perawat di Ruang Gawat Darurat

ArtikelTerkait

Menyebut Tempe Goreng Tepung sebagai Tempe Mendoan, Seburuk-buruknya Penghinaan! terminal mojok.co

Menyebut Tempe Goreng Tepung sebagai Tempe Mendoan, Seburuk-buruknya Penghinaan!

6 Februari 2021
4 Kuliner Solo yang Wajib Dicicipi Setidaknya Sekali Seumur Hidup Mojok.co

4 Kuliner Solo yang Wajib Dicicipi Setidaknya Sekali Seumur Hidup

26 Desember 2024
Curhatan Orang yang Nggak Suka Daging Sapi, Hidup Jadi Nano-nano terminal mojok.co

Curhatan Orang yang Nggak Suka Daging Sapi, Hidup Jadi Nano-nano

2 Februari 2021
Makan di Warteg Harusnya Menduduki Puncak Klasemen Rekomendasi Kuliner terminal mojok.co

5 Kelakuan Pembeli yang Bikin Kesal Pemilik Warung Makan

30 September 2020
Nasi Goreng Paling Enak Tercipta dari Olahan Nasi Sisa Semalam terminal mojok.co

Nasi Goreng Paling Enak Tercipta dari Olahan Nasi Sisa Semalam

23 Januari 2021
Kota Jayapura Nggak Seudik yang Kalian Kira, Jangan Ngadi-ngadi terminal mojok.co

Kota Jayapura Nggak Seudik yang Kalian Kira, Jangan Ngadi-ngadi

4 Februari 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025
Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025
Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.