Libur Natal dan Tahan Baru sudah mengintip pelan-pelan. Sebagaimana biasanya, pada momen liburan tersebut, Toraja akan ramai oleh kedatangan perantau yang pulang kampung dan wisatawan yang ingin menikmati keindahan dan keunikan alam serta adat dan budaya Toraja.
Jika kalian adalah orang-orang yang berencana menikmati liburan akhir tahun ini di Toraja, sebaiknya kalian mengetahui beberapa hal penting berikut ini:
#1 Pesan karcis bus dan penginapan jauh-jauh hari
Pengin liburan akhir tahun di Toraja dengan naik bus dari Makassar, tetapi baru pesan karcis di atas tanggal 20-an adalah sebenar-benarnya keputusan berisiko. Sebab, di tanggal segitu, bus-bus dari Makassar ke Toraja biasanya sudah full penumpang. Biar nggak kecewa, sebaiknya kalian pesan karcis bus dari jauh hari. Dari awal Desember lebih bagus malah. Akan lebih bagus lagi kalau kalian sekalian pesan tiket pulangnya.
Begitu juga dengan tempat menginap. Saat libur akhir tahun, baru mencari penginapan saat sudah tiba di Toraja bisa berisiko merusak rencana liburan yang sudah disusun. Namanya lagi masa liburan, tempat menginap tentu ramai peminat. Jadi, pastikan transportasi dan akomadasi sudah fix sebelum tiba di Toraja.
#2 Di Toraja masih minim transportasi publik
Sebagai salah satu destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi, patut disayangkan karena Toraja masih minim dalam hal transportasi publik yang siap menemani wisatawan keliling Toraja.
Saat liburan begini, yang banyak dijumpai adalah mobil pribadi wisatawan maupun mobil rental. Membludaknya jumlah kendaraan yang datang ke Toraja saat musim liburan tentu saja akan menimbulkan kemacetan. Jadi, saat jalan-jalan perhitungkan kondisi macet dalam estimasi waktu berwisata kalian, ya.
#3 Ojek konvensional masih ada
Di Indonesia, tentu banyak daerah yang ojek konvensionalnya masih lebih hits dibanding ojek daring, salah satunya Toraja. Meski saya sendiri sudah pernah melihat ada ojek daring di Toraja, jumlahnya belum begitu banyak. Orang Toraja sendiri pun masih lebih suka naik ojek konvensional dibanding ojek daring. Bahkan Torajek yang merupakan transportasi daring di Toraja pun entah bagaimana kabarnya sekarang.
#4 Perhatikan aturan saat berkunjung ke tempat wisata
Poin ini sebenarnya sudah jadi sebuah kelaziman di mana pun tempat wisata yang akan dikunjungi. Sayangnya, tidak semua orang benar-benar melakukannya. Kadang, demi mendapat konten yang dianggap out of the box, wisatawan bisa bertingkah di luar aturan dan norma yang berlaku. Selain memperlihatkan tingkah yang norak, hal semacam ini juga bisa terkena hukuman adat, lho, Gaes.
Pada tahun 2018, dua orang wisatawan dikenai hukuman adat karena berfoto dengan gaya menginjak tengkorak dan memainkan tulang leluhur di objek wisata Kete’ Kesu. Jadi, kalau mau foto yang sewajarnya sajalah, ya.
Sedikit catatan tambahan, jika kalian berkunjung ke destinasi wisata Bori’ Kalimbuang di Toraja Utara, saya sarankan untuk tidak naik ke atas batu menhir (simbuang batu) yang ada di sana, ygy. Meski kelihatnnya “hanya” deretan batu-batuan, sebenarnya batu-batu menhir tersebut adalah salah satu bagian dari upacara adat rambu solo’ tingkat rapasan sapu randanan, yaitu upacara rambu solo’ tingkatan tertinggi.
#5 Tidak semua objek wisata bisa dicapai dengan mulus
Meski cukup banyak objek wisata di Toraja yang sangat recommended untuk dikunjungi, faktanya tidak semua memiliki akses jalan yang mudah, lancar, dan nyaman untuk dilalui. Salah satunya adalah objek wisata Ollon.
Untuk bisa sampai ke sana, kalian harus melewati jalanan dengan medan berat berupa rintisan jalan tanah. Kondisi jalanan akan semakin sulit dilalui jika sedang/baru selesai hujan. Selain itu, kondisi jalan berupa pasir berbatu dengan jurang di sisinya juga butuh kehati-hatian oleh pengunjung yang berkendara ke Ollon. Dengan kondisi jalanan yang sedemikian ekstrem, pastikan untuk menggunakan jenis transportasi yang sesuai.
#6 Mudah mencari makanan halal
Meskipun sebagian besar masyarakat Toraja beragama Kristen, sebagai daerah destinasi wisata, Toraja paham betul bagaimana menjamu tamu dalam hal kuliner. Di Toraja, ada sangat banyak tempat kulineran dengan menu umum (halal) yang siap untuk disantap. Mulai dari warung makan biasa, bersuasana alam, sampai yang berkonsep kekinian, semua ada. Tinggal dipilih saja maunya yang bagaimana.
Beberapa tempat kulineran yang patut kalian kunjung di antaranya adalah Melo Seafood & Resto (Makale), Kapitoo Glamping & Cafe (Kapala Pitu, Toraja Utara), dan Mentirotiku Guest House & Restaurant (Toraja Utara).
Untuk tempat ibadah, kalian bisa menemukannya di bagian tengah kota (baik kota Makale, maupun Rantepao). Beberapa tempat wisata juga sudah punya fasilitas musala.
#7 Pantau info acara seni dan budaya Toraja di media sosial
Bulan Desember, Toraja menghadirkan acara seni dan budaya yang berlangsung selama beberapa hari. Nah, kalau mau dapat info tentang acara-acara tersebut, cus pantau akun media sosial terkait Toraja, misalnya @toraja_id, @visittoraja, dan @infotoraja. Info tentang upacara adat Rambu Tuka’ dan Rambu Solo’ juga sering diunggah di akun-akun tersebut.
Nah, itulah tujuh hal penting yang sebaiknya kalian ketahui jika ingin liburan akhir tahun di Toraja. Selamat berlibur, Gaes!
Penulis: Utamy Ningsih
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 3 Salah Paham Terkait Toraja yang Perlu Diluruskan.