7 Band Indonesia yang Semakin Tenar setelah Ganti Vokalis

7 Band Indonesia yang Semakin Tenar setelah Ganti Vokalis Terminal Mojok

7 Band Indonesia yang Semakin Tenar setelah Ganti Vokalis (Unsplash.com)

Band Indonesia berikut ini justru makin tenar setelah berganti vokalis. Kok bisa, ya?

Vokalis adalah ujung tombak dari sebuah band. Itu kenyataan yang tak bisa diganggu gugat. Mau setampan atau sekeren apa pun personel lain dalam sebuah band, jika sang vokalis tak memiliki karisma dan daya tarik, band tersebut bakal jadi biasa-biasa saja.

Sekuat-kuatnya power dan pengaruh Bimbim di Slank, ujung tombaknya tetap saja ada pada sosok Kaka. Maka tak heran jika ada band Indonesia yang berganti vokalis, karier band tersebut akan perlahan redup, atau bahkan terjun bebas. Sudah banyak band di Indonesia yang mengalami hal tersebut. Geisha, misalnya. Setelah Momo cabut, Geisha malah seperti tak kelihatan lagi batang hidungnya meskipun sudah berganti vokalis. Jikustik pun sama, ketika ditinggal Pongki Barata juga perlahan redup. Keluarnya Sammy Simorangkir dari Kerispatih juga begitu, membuat Kerispatih seperti sudah tak sama lagi meski sudah ganti vokalis.

Namun, pergantian vokalis ini juga bukan harga mati yang akan membawa sebuah band ke jurang keredupan. Ada banyak pula band Indonesia yang meskipun sudah berganti vokalis, nyatanya masih saja bertahan di level puncak. Entah apa formulanya, tapi yang jelas, beberapa band ini kok ya masih tenar, bahkan semakin besar ketika vokalisnya ganti.

Saya akan coba menjabarkan tujuh band Indonesia yang tetap tenar, bahkan menjadi lebih besar ketika berganti vokalis. Apa saja band Indonesia tersebut?

#1 Dewa 19

Gimana caranya mendesripsikan band ini? Bayangkan, sudah ada empat orang yang mengisi departemen vokal, tapi kok ya masih saja tenar, bahkan semakin besar. Dan Dewa 19 juga tidak pernah merilis album atau lagu baru. Mungkin karena faktor Ahmad Dhani yang membuat band ini tetap berada di level ketenaran yang sama, ya?

Namun, pergantian vokalis paling krusial adalah ketika Ari Lasso cabut dan digantikan Once. Masuknya Once, entah mengapa malah membuat Dewa 19 semakin besar, dan semakin dikenal masyarakat. Bahkan Ari Lasso sendiri mengakui bahwa Dewa 19 itu semaki besar ketika Once masuk sebagai vokalis. Kini, setelah Dewa 19 tak punya vokalis dan menggaet Ari Lasso, Once, Virzha dan Marcello Tahitoe sebagai vokalis featuring, ketenaran Dewa 19 tak memudar.

#2 Tiket

Tahu nama Aqi Singgih dan Brian Kresna Putro? Pasti kalian tahu lah. Aqi adalah vokalis dari Alexa, sedangkan Brian adalah mantan drummer Sheila on 7. Dulu, keduanya tergabung dalam sebuah band yang bernama Tiket pada akhir tahun 90-an hingga awal 2000-an. Nah, di posisi vokal, Aqi sempat mundur dari Tiket (dan membentuk Alexa), digantikan oleh Christian Baskara.

Ketika posisi vokal Tiket diisi oleh Christian Baskara pada tahun 2007, band Indonesia satu ini seperti menemukan jalur ketenarannya. Lagu “Hanya Kamu Yang Bisa” jadi salah satu lagu yang paling populer dari Tiket. Tiket semakin dikenal, semakin besar, dan semakin banyak panggung yang dilakoni. Sayang, Christian Baskara hanya bertahan sampai 2012. Kini, Tiket kembali ke formasi awal, dengan Aqi Singgih kembali mengisi departemen vokal.

Baca halaman selanjutnya

#3 Rocket Rockers

#3 Rocket Rockers

Dari skena pop-punk, ada Rocket Rockers yang tak meredup meski berganti vokalis. Sebenarnya, Rocket Rockers tidak benar-benar berganti vokalis. Ucay, vokalis lama Rocket Rockers mundur karena hijrah. Nah, posisi vokalis yang kosong diisi oleh Aska, gitaris Rocket Rockers yang sebelumnya memang sering mengisi vokal latar.

Keluarnya Ucay dan transisi Aska dari gitaris menjadi gitaris+vokalis utama, tak membuat Rocket Rockers meredup. Mereka malah semakin tenar dengan lagunya yang semakin berwarna. Nyatanya, keluarnya Ucay dari departemen vokal seperti tak berpengaruh banyak kepada Rocket Rockers, unit pop-punk asal Bandung ini. Semakin enak bahkan lagu-lagunya.

#4 Deadsquad

Dari skena metal, ada Deadsquad yang seperti tak terpengaruh meski berganti vokalis. Dengan keluarnya Daniel Mardhany, Deadsquad sempat memberikan posisi vokal kepada Agustinus Widi. Namun, posisis Widi tak bertahan lama, sebab Widi memutuskan keluar dan digantikan oleh Vicky Mono, mantan vokalis Burgerkill.

Ternyata, keberadaan Vicky di Deadsquad menambah warna baru. Unit technical-death metal asal Jakarta ini malah semakin gahar, semakin tenar, dan seperti enggan meredup dengan Vicky sebagai vokalis. Aksi panggung band Indonesia ini pun tetap kencang, tetap pecah, tetap gahar.

#5 Burgerkill

Pergantian departemen vokal juga tak mengubah banyak band asal Bandung ini. Setelah wafatnya vokalis Burgerkill, Ivan Scumbag, pada 2006, posisi vokal diisi oleh Vicky Mono (sekarang jadi vokalis Deadsquad). Burgerkill semakin besar, bahkan sudah merasakan panggung internasional seperti Wacken Open Air.

Pada 2021, Vicky Mono cabut dari Deadsquad. Lalu posisi vokal diisi oleh Ronald Alexander, yang juga merupakan vokalis Carnivored. Pergantian dari Vicky ke Ronald juga tak menurunkan kadar ketenaran dan kegaharan Burgerkill. Mereka malah semakin gahar. Cek saja lagu terbaru Burgerkill yang berjudul “Roar of Chaos”, yang sekaligus menjadi penghormatan bagi Ebenz, gitaris sekaligus motor Burgerkill yang meninggal pada 2021.

#6 HIVI!

Pergantian vokalis juga dialami oleh band pop “menolak tua” bernama HIVI! ini. Pada tahun 2016, salah satu vokalis HIVI! yaitu Dea Dalila Azkadiputri mundur dan digantikan oleh Neida Aleida. Pergantian antara Dea ke Neida nyatanya tak membuat HIVI! redup. Mereka malah semakin besar, dan bahkan masih saja mengisi line-up festival musik kenamaan di Indonesia.

Ya meskipun bagi saya, Dea Dalila masih yang terbaik buat HIVI! sih, tapi tidak apa-apa, toh lagu-lagu band Indonesia satu ini masih enak didengar.

#7 Pure Saturday

Salah satu pelopor band indie asal Bandung, Pure Saturday, juga pernah mengalami pergantian vokalis. Suar Nasution, founder sekaligus vokalis pertama Pure Saturday, mengundurkan diri pada tahun 2004 dan digantikan oleh Satria NB (Iyok). Awalnya, keberadaan Iyok di departemen vokal Pure Saturday sempat diragukan, salah satunya karena kualitas vokal Iyok yang tak sebanding dengan Suar.

Namun, perlahan Iyok bisa menemukan karakternya di Pure Saturday dan pada akhirnya bisa diterima oleh Pure People (pencinta Pure Saturday). Meski sempat struggle di awal pergantian vokalis, Pure Saturday kini malah menjadi lebih tenar, lebih berkualitas, dan lebih keren tentunya.

Itulah tujuh band Indonesia yang tak redup dan semakin tenar meski pernah berganti vokalis. Harus diakui, pergantian vokalis ini memang krusial, dan tujuh band di atas sudah membuktikan bahwa mereka bisa melalui masa-masa krusial tersebut.

Penulis: Iqbal AR
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 6 Band Indonesia yang Meredup setelah Ganti Vokalis.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version