“Mr. Al, kenapa Misternya suka Fisika?” Itulah pertanyaan yang paling sering saya terima dari siswa, bahkan setelah berganti-ganti generasi. Buat saya, menjawabnya gampang. “Lho, cinta saya pada Fisika itu tulus dan cinta yang tulus tidak butuh alasan.”
Memang inilah tantangan terbesar guru Fisika: membuat anak cinta kepada pelajaran ini. Padahal kita juga paham cinta tak bisa dipaksakan. Eh, kenapa malah jadi bahas cinta sih? Tapi, soal cinta ini emang ada hubungannya dengan fisika lho. Sadar nggak?
Bahkan beberapa hukum fisika bisa diaplikasikan dalam kisah cinta dan kehidupanmu. Saya aja ngegombal ke istri saya pake hukum fisika. Gombalan itu sampai dia pake buat topik saat jadi pembina upacara di sekolah, astaga. Soalnya dia lulusan Psikologi Pendidikan, katanya merasa pas aja itu gombalan dipakai buat membedah kasus siswanya.
Mau tahu hukum fisika yang nyangkut ke pelajaran hidup? Ini beberapa di antaranya.
Hukum fisika #1 m1v1 + m2v2 = (m1 + m2) v’
Ketika dua hati bertemu dengan meninggalkan ego masing-masing, mereka akan bersatu selamanya, gitu makna rumusnya. Ini adalah rumus tumbukan tidak lenting sama sekali antara dua benda dengan kecepatannya masing-masing sebelum tumbukan.
Dalam tumbukan tidak lenting sama sekali, kedua benda setelah bertumbukan akan bergerak dengan nilai dan arah kecepatan yang sama, seakan mereka telah menyatu.
Ciri tumbukan tidak lenting sama sekali adalah koefisien restitusinya bernilai nol. Koefisien restitusi bersimbol “e” dan berperan sebagai dominasi energi gerak masing-masing benda sehingga bisa kita maknai sebagai ego dalam “tumbukan” antara dua hati. Jadi turunkanlah ego kalian agar bisa bergerak bersama pasangan menuju arah dan irama gerak yang sama. Semoga sakinah mawaddah warohmah, amiiin.
Hukum fisika #2 N = mB sinθ
Siapa sih yang suka dengan kehadiran orang ketiga dalam hubungan percintaan? Hampir semua orang. Lhooo? Ya maksudnya si orang ketiga adalah anak. Hehe.
Rumus ini memberikan gambaran yang sangat jelas tentang kehadiran orang ketiga lengkap dengan solusinya. Persamaan ini sebenarnya menjelaskan pergeseran kutub magnetik karena pengaruh medan magnet luar. Simbol m berarti momen dipol yang bisa dimaknai sebagai kedekatan antara kedua hati. B adalah medan magnet luar yang berarti figur orang ketiga dalam sebuah hubungan. N adalah pergerakan torsi yang bisa bermakna sebagai gelagat pasangan untuk sejalan dengan B.
Semakin kuatnya keberadaan orang ketiga dalam hubungan percintaan bisa menjadikan perselisihan antara kedua hati. Namun, perhatikanlah bahwa ada sudut θ di sini, yang berarti sekuat apa pun figur orang ketiga ini, ketika tidak kita berikan celah sudut, dia tidak akan bermakna apa pun.
Dengan demikian, jangan selalu menyalahkan orang ketiga. Pertanyakan komitmen masing-masing dalam menjalin hubungan. Ceile.
Hukum fisika #3 W = Fs cosθ
Persamaan ini sebenarnya untuk menghitung usaha yang dikeluarkan ketika sebuah gaya dikerjakan sehingga sebuah benda bergeser. Namun, filosofi rumus ini bisa menjelaskan tentang orang yang gagal move on. Usaha (W) seseorang tidak akan bermakna apabila orang itu tidak berusaha untuk move on (s) meski telah banyak kekuatan (F) dikerahkan. Orang tidak beranjak “pergi” dari masa lalunya jika terus memikirkan masa lalunya. Atau boleh jadi, nggak bisa lupain mantan.
Orang-orang ini, secara fisika, bisa dikatakan “bohong” kala mengakui telah mengusahakan untuk menjadi lebih baik. Bisa jadi memang telah banyak kekuatan yang dia kerahkan untuk move on. Tapi, pertanyaannya, dia nyerong (baca = membentuk sudut) nggak? Kalau kekuatannya besar, tapi nyerong alias tidak sejalan, berarti memang dia tidak ada niatan bergeser dari masa lalu.
Ingat nih kata Einstein, “Life is like riding a bicycle, if you want to keep the balance, you must keep moving.” Jadi jangan melulu hidup dalam masa lalu. Kita harus selalu bergeser melakukan perpindahan. Dengan inilah hidup kita akan menjadi lebih bermakna.
Hukum fisika #4 P = F/A
Ini merupakan rumus tekanan paling dasar dan umum. P berarti tekanan, F adalah gaya, dan A bermakna luas. Maknanya pas banget lho untuk bahas tentang tekanan hidup. Orang-orang yang merasa hidupnya penuh tekanan biasanya karena dua hal. Entah orangnya kebanyakan gaya atau hatinya kurang luas. Sebenarnya gaya dalam artian kehidupan sehari-hari berbeda dengan konsep fisika.
Orang-orang yang biasanya gengsian, sok-sokan, dan semacamnya, biasanya hidupnya penuh tekanan kan? Atau orang-orang yang mudah tersinggung dan berpikir negatif, yang ini perlu sedikit melapangkan hatinya. Sebab, menurut rumusnya, semakin luas hati seseorang, semakin kecil nilai tekanan hidupnya. Jadi selow aja sih.
Hukum fisika #5 F aksi = – F reaksi
Anak SMP pasti hafal rumus hukum Newton ketiga ini. Kalau kamu mukul tembok, pasti terasa sakit kan? Ya karena ketika kamu melakukan aksi pukulan pada tembok, tembok akan membalas dengan reaksi yang sama dengan arah yang berlawanan. Itulah tanda minusnya bermakna kebalikan arah, hehe.
Rumus ini artinya, dalam pergaulan sehari-hari, berhati-hatilah dalam berinteraksi. Ketika kita bersikap baik, sopan, dan suka berbagi, perilaku serupalah yang akan kita terima dari lingkungan. Sama pula apabila kita suka usil, nggak ramah, pelit, dan semacamnya. Lingkungan akan meresponsnya secara serupa.
Hukum fisika #6 E = mc^2
Ini sebenarnya rumus energi nuklir. Masih ingat kan? Coba perhatikan rumusnya, berat benda satu kilogram tapi dikali dengan kuadrat kecepatan cahaya. Padahal kecepatan cahaya nilainya 300 juta meter per detik. Makanya bom Hiroshima sampai disebut Little Boy, wujudnya emang kecil dan beratnya cuma sekilo. Tapi tetap aja, satu kota luluh lantah bahkan harus dikosongkan selama beberapa tahun.
Nah, ini juga rumus pamungkas dalam hidupmu. Kalau kamu ingin punya masa depan yang cerah dan cita-cita yang tinggi, ya harus sejalan dong dengan energi yang kamu keluarkan. Ingin hidup kayak sultan, tapi malas-malasan, ya rejeki dipatok ayam. Orang yang telanjur kaya sejak lahir juga nggak punya jaminan tetep kaya sampai tua. Banyak kok contohnya di RT saya.
Banyak orang mengira fisika itu sulit karena banyak rumus. Anggapan lain yang sama populer ialah fisika itu kaku. Apa yang saya rasakan justru berbeda, rumus fisika itu hanya ringkasan dalam ekspresi simbol. Nggak perlu kita hafalkan rumusnya, asal paham konsep, kita boleh kok bikin rumus sendiri.
Dalam sejarahnya, perkembangan fisika justru sangat dinamis dengan adanya perdebatan teori. Contohnya teori Ledakan Besar yang ketika pertama muncul pernah bertahan sebentar, kemudian terbantahkan, lalu kini menguat kembali.
Fisika adalah kejadian alam, jadi rumus yang ada hanyalah simbol fenomena alam. Permasalahan kehidupan kita juga merupakan bagian dari fenomena alam yang dapat kita pelajari polanya. Asal kita memahami kaidahnya, solusinya pun sudah ada dalam paket rumus itu. Atau seperti yang sering kita dengar: sungguh bersama kesulitan memang ada kemudahan.
Jangan segan belajar fisika ya!
BACA JUGA Cara Menghitung Jumlah Bakteri, Soal Matematika yang Sering Keluar dalam Ujian
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.