Selama ini mengatur keuangan sering dianggap sebagai sesuatu yang eksklusif bagi sebagian orang dengan penghasilan tetap dan besar. Namun, gimana kalau kamu adalah pekerja yang memiliki gaji harian?
Belajar dari banyak kasus, mereka yang digaji harian cenderung hanya memikirkan menghabiskan uang untuk kebutuhan hari itu dan beranggapan esok akan mendapat pemasukan baru. Padahal orang yang bekerja dengan gaji harian lebih rentan dan perlu mempersiapkan tabungan untuk menghadapi ketidakpastian. Lantas, gimana cara mengatur keuangan yang tepat bagi pemilik gaji harian?
#1 Buat rencana anggaran
Buat kamu yang memiliki gaji harian, salah satu cara mengatur keuangan yang paling utama adalah dengan membuat rencana anggaran. Memang apa sih pentingnya membuat rencana anggaran? Sesuai dengan namanya, rencana adalah sesuatu yang dirancang sejak awal untuk menjadi pedoman dalam mengambil keputusan dan melakukan tindakan.
Nah, kaitannya dalam mengatur keuangan, rencana anggaran ini bisa terdiri dari pengeluaran operasional seperti makan, biaya kos/kontrakan, biaya listrik, kuota internet, biaya air, dsb. Selain itu, ada juga cicilan yang harus dibayar seperti kredit motor atau kredit elektronik lainnya serta alokasi untuk tabungan dana darurat. Kamu bisa membuat rincian berapa uang yang dialokasikan untuk pengeluaran operasional, cicilan, dan dana darurat. Buat komitmen untuk menggunakan uang sesuai dengan jumlah alokasi pengeluaran dari masing-masing pos.
#2 Buat target keuangan jangka pendek dan menengah
Sebagus apa pun sebuah rencana tentu tidak akan berjalan dengan baik tanpa target yang realistis, kan? Penting bagimu untuk membuat target keuangan jangka pendek dan menengah sebagai acuan dalam mengumpulkan uang sesuai target jumlah dan target waktu yang ditetapkan. Misalnya, kita memiliki target untuk mengumpulkan uang Rp300 ribu dalam 1 bulan, Rp900 ribu dalam 3 bulan, dan Rp1,8 juta dalam 6 bulan. Buatlah target jumlah secara realistis sesuai kemampuan agar kita dapat berkomitmen untuk mencapai target yang telah dibuat.
#3 Tetapkan nominal uang untuk ditabung rutin setiap hari
Setelah menetapkan target jumlah uang yang akan kita kumpulkan beserta jangka waktunya, bagilah jumlah tersebut menjadi bagian-bagian nominal lebih kecil untuk ditabung setiap bulannya. Misalnya, jika kita memiliki target mengumpulkan uang Rp300 ribu per bulan, kita dapat membaginya untuk ditabung Rp10 ribu per hari selama satu bulan. Mudah, kan?
#4 Pisahkan uang untuk tabungan lebih awal
Sebagai pekerja dengan gaji harian yang kadang tak menentu, pendekatan untuk mengelola keuangan perlu dilakukan lebih teliti. Salah satu cara yang bisa kita lakukan adalah menyisihkan uang untuk tabungan sebagai alokasi pertama sebelum digunakan untuk dana lainnya. Mengapa ini penting dilakukan? Pemilik gaji harian sering kali mengalami ketidakpastian kapan uang akan turun dan berapa jumlah uang yang akan diterima. Oleh karenanya penting untuk mengalokasikan uang tabungan pertama kali saat uang turun sebelum digunakan untuk keperluan lain.
#5 Prioritaskan kebutuhan operasional dan cicilan
Setelah menyisihkan uang untuk ditabung, pos pengeluaran berikutnya yang harus dialokasikan terlebih dahulu adalah kebutuhan operasional dan cicilan. Kenapa? Karena ketika mengalokasikan kebutuhan operasional terlebih dulu, kita telah menghitung lebih awal bujet yang akan kita gunakan untuk operasional dan cicilan sehingga kita akan lebih bijak saat menggunakan uang untuk kebutuhan operasional. Menurut beberapa financial planner, idealnya dana untuk kebutuhan operasional adalah 50% dari total pemasukan dan untuk alokasi untuk cicilan idealnya paling besar adalah 30% dari total pemasukan.
#6 Buat catatan pemasukan dan pengeluaran untuk evaluasi
Mengelola keuangan memiliki seni tersendiri dalam melakukannya karena membutuhkan pengetahuan serta improvement yang berbeda bagi setiap orang dengan kondisi keuangannya masing-masing. Ketika kita sudah berhemat, menyisihkan tabungan, dan mengalokasikan pos-pos anggaran sesuai dengan kebutuhan, apakah itu sudah cukup? Agar cara kita mengatur keuangan lebih baik dan konsisten, kita perlu melakukan pencatatan atas setiap transaksi yang dilakukan. Apa tujuannya?
Sederhananya hal ini untuk melakukan tracking dari mana saja sumber-sumber pemasukan kita berasal dan ke mana saja uang kita gunakan. Sebagai pekerja dengan gaji harian, mungkin beberapa di antara kita ada yang memiliki lebih dari satu sumber pendapatan seperti dari berjualan, kerja harian, atau pekerjaan sampingan lainnya. Nah, hal ini perlu kita catat agar kita memiliki data dari mana saja sumber keuangan kita berasal dan sumber mana yang paling banyak berkontribusi pada pendapatan kita.
Selain itu yang tak kalah penting adalah mencatat dapat memberikan kita gambaran untuk apa saja uang kita gunakan. Dari data yang ada, kita dapat melihat apa sajakah pengeluaran yang paling banyak dan di pos anggaran mana saja pengeluaran yang bisa dilakukan efisiensi.
Dengan beragam ketidakpastian akan keuangan dan masa depan, hal terbaik yang dapat kita lakukan adalah dengan mempersiapkannya. Sering kali kita berpikir tak masalah menghabiskan uang hari ini karena esok hari masih akan mendapatkan pemasukan. Beberapa dari kita juga kadang berpikir mengatur keuangan merupakan hal yang hanya bisa dilakukan oleh orang-orang kaya. Padahal mengatur keuangan merupakan hal yang dapat dilakukan oleh siapa pun termasuk pekerja dengan gaji harian.
Sumber Gambar: Unsplash