Menulis artikel ini butuh effort lebih. Bukan karena rumitnya artikel ini, tapi untuk menahan diri dari nyinyir dan hujat. Pasalnya, ketika membaca merek di atas, memori saya langsung kembali ke masa sebelum pandemi. Masa di mana es krim Aice tadi menjadi buah bibir.
Aice sebagai merek milik PT. Alpen Food Industry memang fenomenal. Namun, bukan karena iklan viral yang ra mashok seperti brand lain. Bukan pula karena kenangan masa kecil seperti es krim legendaris berlambang love itu. Alasan es krim Aice fenomenal karena dua hal: harga yang murah dan konflik tak berkesudahan dengan buruh mereka.
Cukup tulis nama Aice di mesin pencari dan skandal mereka akan muncul dengan meriah. Dan bukan satu skandal dengan buruh, beberapa skandal benar-benar mencoreng nama es krim ini. Bahkan banyak yang suuzan bahwa harga murah Aice lahir dari buruh yang tidak mendapat hak mereka.
Tapi sekali lagi, saya harus profesional. Dan sesuai judul, saya akan memberi review dari 5 varian es krim ini. Ya, meskipun saya menyetujui kelima varian ini memang nikmat dan murah. Dan daripada saya meracau mengecam Aice, maka inilah 5 varian terbaik Aice menurut saya:
Honorary mention: Aice Susu Telur
Varian ini disebut sebagai bentuk support Aice terhadap penanganan pandemi. Dengan jargon tinggi protein dan menyehatkan, seri Susu Telur dirilis sebagai kudapan yang nikmat serta baik bagi tubuh. Setidaknya (menurut mereka) es krim ini membantu menjaga daya tahan tubuh dengan rasa yang nikmat.
Rasanya memang nikmat. Creamy dan “penuh” di mulut. Tapi saya tidak menemukan rasa atau aroma telur di es krim ini. Karakter yang lembut juga nyaman di mulut. Saya pikir selain nutrien di dalamnya, citarasa seri Susu Telur bisa membuat kita ceria dan membangun imun baik melawan pandemi. Ya, meskipun di balik niat baik ini, 600 buruh Aice kena PHK tanpa pesangon pada masa pandemi.
#5 Aice Semangka
Untuk memasukkan varian ini, saya siap disebut aneh bahkan alien. Aice Semangka dipandang sebagai produk ra cetho. Baik dari konsep sampai rasa dipandang terlampau kreatif. Tapi saya pribadi menyukai seri ini. Bahkan lebih dari Mango Slush yang jadi favorit di lingkungan saya.
Berbentuk seperti irisan semangka, Aice Semangka punya karakter popsicle segar. “Biji” yang terbuat dari coklat seperti offside dari konsep semangka segar, tapi enak, kok. Tetap padu dalam mulut dan nyaman. Meskipun mudah meleleh, tapi setidaknya Aice Semangka bisa menyudahi haus di bawah terik matahari. Akan tetapi, ia belum bisa menyudahi haus buruh Aice akan kondisi kerja yang layak.
#4 Aice Mochi Vanilla
Es krim dalam mochi akhir-akhir ini menjadi pilihan menarik. Apalagi setelah gaya ice cream sandwich sudah ketinggalan zaman. Dan Aice ikut terseret es krim di dalam cake kenyal ini. Dan tentu saja, dengan harga yang lebih murah dari kompetitor.
Aice Mochi Vanilla memang nikmat meskipun cepat habis. Rasa vanilla bercampur dengan kenyal gurih mochi seperti larut di mulut. Meskipun tiga gigitan varian ini pungkas, tapi pengalaman yang memanjakan lidah tidak bisa dilewatkan. Tentu lebih nikmat dari pengalaman buruh perempuan shift malam di pabrik Aice ketika sedang hamil.
#3 Aice Choco Cookies
Tiga varian teratas bagi saya dipegang oleh seri crispy. Saya sering memandang, seri crispy dari Aice adalah tamparan bagi es krim berbalut coklat crispy milik kompetitor. Rasanya memang tidak semewah kompetitor. Tapi tetap nikmat dan jauh lebih murah. Dan seri ini yang mengawali suuzan saya terhadap gaji tidak layak yang membuat harga murah.
Aice Choco Cookies memang rumit. Di bagian tengah ada kukis coklat dan rice crispy. Kemudian, dibalut es krim vanilla dan susu. Semuanya disempurnakan dengan lapisan coklat kacang renyah. Meskipun rumit, tapi cita rasanya tidak chaos di mulut. Berbeda dengan demo buruh Aice yang selalu panas karena pihak perusahaan tetap keras kepala.
#2 Aice Coffee Crispy
Sebagai pecinta kopi dan es krim, varian ini adalah perpaduan menyenangkan. Dan seperti namanya, gigitan pertama memang kriuk. Wah, jika tidak ada varian yang nanti saya bahas, Aice Coffee Crispy sudah saya tempatkan sebagai rangking satu. Tapi rangking dua pun tetap pantas disandang, kan?
Sesuai namanya, varian ini berisi es krim dengan rasa dan harum kopi yang lezat. Kemudian, ia dibalut oleh lapisan coklat kacang yang renyah. Memakan varian ini serasa menikmati mocca latte. Mewah dan memberi pengalaman menyenangkan dengan harga murah. Semurah gaji buruh Aice yang terjebak kontrak berkepanjangan. Itu saja masih dikenai biaya calo sebesar dua juta rupiah lebih.
#1 Aice Strawberry Crispy
Oke, pasti Anda kecewa dengan pilihan pertama saya. Banyak yang bilang varian ini kalah nikmat dari varian Coffee Crispy. Namun, rangking ini memang subjektif berdasar pengalaman pribadi. Selayaknya sudut pandang direksi Aice ketika menghadapi demo buruh mereka.
Funfact, definisi varian ini di web aice.co.id belum diedit. Masih dengan kalimat “lorem ipsum blablabla” selayaknya template web gratisan. Menyedihkan, seperti kasus keguguran di dalam mess akibat kurangnya hak cuti hamil.
Es krim rasa vanilla dan strawbery adalah harga mati di lidah saya. Dan lapisan coklat compound putih bermotif merah melingkar menambah nikmat dan estetika. Warna merahnya memang khas strawberry yang masam manis. Tapi kadang mengingatkan saya pada darah buruh yang mendidih serta darah 14 kasus keguguran dan 6 bayi yang gugur di pabrik mereka.
BACA JUGA Pedagang Keliling dan Kenapa Kita Harus Membenci Para Koruptor dan tulisan Prabu Yudianto lainnya.