Air putih memang minuman yang menyehatkan. Tapi, bagi orang-orang yang nggak doyan minum air putih, belajar mencintai air putih sama beratnya seperti mencintai seseorang yang nggak pernah kita sukai. Saya pribadi pernah mengalaminya, yaitu menjadi orang yang nggak suka minum air putih, tapi hobi sekali minum minuman manis selama bertahun-tahun. Alhasil, berbagai masalah kesehatan sering menghampiri saya. Mulai dari kelelahan, kulit kusam, jerawat nggak kunjung sembuh, hingga gangguan kesehatan serius lainnya.
Iya sih, kebutuhan minum tiap orang memang berbeda-beda. Namun, idealnya kita perlu mengonsumsi sekitar 2-2,5 liter air putih untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuh. Bila kebutuhan cairan itu nggak terpenuhi dalam jangka waktu panjang, fungsi ginjal kita bisa terganggu karena terlalu keras bekerja mengeluarkan racun.
Salah satu cara sederhana untuk mengecek kadar hidrasi tubuh kita adalah dengan melihat warna urine. Dilansir dari halodoc, ciri warna urine yang sehat berwarna jernih atau kuning pucat. Sebaliknya, jika urine cenderung berwarna kuning pekat kecokelatan, kita perlu mewaspadainya. Bisa jadi warna-warna yang terlalu keruh dan nggak wajar tersebut merupakan tanda adanya gangguan kesehatan di dalam organ tubuh kita.
Nah, bagi kalian yang masih kesulitan mencintai air putih, saya punya beberapa tips ampuh yang bisa kalian coba.
#1 Pilih air mineral yang paling cocok dengan lidah
Meskipun air mineral paling tersohor di Indonesia adalah AQUA, namun saya yakin nggak semua orang doyan AQUA. Seperti pengalaman saya saat ngekos dulu, saking jarangnya minum air putih, saya baru bisa menghabiskan isi galon AQUA setelah dua bulan pembelian (itu pun nggak benar-benar habis). Ngeri banget, kan?
Lambat laun, saya jadi sadar kalau saya nggak bisa terus-terusan memaksakan diri menyukai AQUA. Saya juga nggak bisa terus-terusan minum es teh untuk menggantikan kebutuhan air putih saya. Oleh sebab itu, saya mulai mencoba berbagai macam air mineral yang ada di pasaran. Mulai dari Le Mineral, Ades, VIT, Club hingga Cleo. Supaya saya mudah berganti merek saat bosan, saya memutuskan untuk membeli air mineral berukuran 1500 ml.
Cara ini cukup ampuh, lho. Berkat menjajal dan membandingkan berbagai merek air mineral, saya jadi menemukan satu merek air mineral yang membuat saya jatuh cinta sampai sekarang, yaitu Nestle Pure Life.
#2 Minum air putih dingin
Sayangnya Nestle Pure Life nggak tersedia dalam ukuran galon dan terkadang nggak semua toko menjual Nestle. Saat stok air mineral kesukaan kita nggak tersedia di pasaran, mau tidak mau kita harus mencari alternatif lain agar tetap doyan minum air putih meski dengan merk berbeda.
Nah, gejala paling umum yang sering dirasakan oleh “orang-orang susah minum air putih” ini adalah perasaan mual dan eneg. Biasanya, untuk menyiasati rasa-rasa kurang mengenakkan tersebut, saya membuat stok air putih sendiri di dalam kulkas. Mau pakai merek AQUA, Le Mineral, Nestle, atau merebus air sendiri pun rasanya tetap jadi segar. Cobain, deh!
#3 Gunakan tumbler
Kadang, saat kita terlalu sibuk bekerja atau beraktivitas, kita jadi lupa memperhatikan kebutuhan cairan dalam tubuh. Apalagi kalau kita bekerja di dalam ruangan ber-AC dan jarang merasa haus, kita bisa jadi benar-benar lupa meminum air putih sementara tubuh sudah mengalami dehidrasi.
Untuk mengantisipasi kelalaian tersebut, saya biasanya menggunakan tumbler atau botol minum sebagai alarm minum saya. Tumbler ini saya bawa ke mana-mana dan selalu saya usahakan berada di tempat yang terlihat oleh mata. Saran saya, bila memungkinkan, gunakan tumbler berukuran dua liter untuk memudahkan kita menakar jumlah air putih yang harus dihabiskan.
#4 Kurangi konsumsi minuman manis
Agar bisa truly fall in love with air putih, kita perlu membiasakan diri untuk mengurangi (atau bahkan mengganti) kebiasaan mengonsumsi minuman-minuman manis dengan air putih. Mulanya memang berat, apalagi jika di kehidupan sehari-hari kita sudah terbiasa meminum minuman kemasan, soft drinks, dan berbagai minuman kekinian lainnya. Bila kebiasaan kurang baik ini dilakukan secara terus-menerus tanpa diimbangi dengan konsumsi air putih yang cukup, maka kesehatan tubuh kita bisa terancam.
Oleh sebab itu, diperlukan tekad yang kuat dari dalam diri untuk mengubah kebiasaan buruk tersebut menjadi kebiasaan baru yang lebih sehat. Tentu saja habit baru ini nggak bisa terbentuk hanya dalam waktu sehari atau dua hari saja, tetapi bisa berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan sampai kita benar-benar rutin melakukannya.
Sebuah jurnal berjudul “Making Health Habitual: The Psychology of ‘Habit-Formation’ and General Practice” menyebutkan bahwa suatu habit yang sehat baru bisa terbentuk setelah rutin dijalankan selama 66 hari. Sama halnya dengan kebiasaan minum air putih, jika ingin menjadikannya sebagai sebuah habit, kita harus bisa konsisten mempraktikkannya setiap hari. Kebiasaan sehat ini tentunya akan memberikan dampak yang sehat juga bagi tubuh kita.
#5 Minum air putih sebelum dan sesudah makan
Kalau kamu benar-benar sulit meninggalkan kebiasaan mengonsumsi minuman-minuman manis, at least setiap kali makan, kamu bisa mencoba mengganti air minummu (yang misal, semula es teh) menjadi air putih. Setidaknya, kalau dalam sehari kamu makan tiga kali, maka kamu sudah berhasil minum enam gelas air putih setiap harinya (baik sebelum dan sesudah makan). Yah, meskipun secara umum tetap belum bisa mencukupi kebutuhan cairan dalam tubuhmu, namun perubahan kecil tersebut bisa menjadi langkah awal yang baik ketimbang nggak mencobanya sama sekali.
Ingat ya, Bestie, kerusakan pada ginjal nggak selalu memberikan sinyal yang mudah kita rasakan. Sudah terlalu banyak orang yang menyepelekan kesehatannya sampai nggak menyadari kinerja ginjalnya telah mengalami penurunan. So, selagi masih diberi kesehatan, sayangi ginjalmu dan jagalah seoptimal mungkin. Toh, air putih adalah minuman paling sehat, paling murah, dan yang paling mudah kita dapatkan. Salam sehat!
Penulis: Farahiah Almas Madarina
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Jangan Pesan Air Putih Gratisan saat Makan di Warung