Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Pendidikan

5 Stereotip Mahasiswa STAN terhadap Mahasiswa ITB

Johan Gregorius Manotari Pardede oleh Johan Gregorius Manotari Pardede
3 Juli 2020
A A
ITB STAN MOJOK.CO

ITB STAN MOJOK.CO

Share on FacebookShare on Twitter

Seperti apa pandangan mahasiswa STAN kepada mahasiswa ITB? Paling tidak ada 5 stereotip mengenai mahasiswa ITB melalui pandangan mahasiswa PKN STAN.

#1 Jenius dan inovator ulung

Bagi mahasiswa PKN STAN kebanyakan, mahasiswa ITB adalah para jenius tidak terbantahkan, ber-IQ super. Imbang sama Einstein barangkali. Hal ini bukan tanpa sebab.

Semua berawal dari pemberitaan media yang sering mengabarkan banyak mahasiswa atau alumni ITB mampu menemukan suatu teknologi. Ditambah jurnal ilmiahnya yang bejibun.

Perlu diketahui, masuk ITB itu susah. Saingannya ketat, bahkan lulusnya pun rumit. Pernah suatu kali temanku menunjukkan soal kuis hariannya saja, sudah buat kepala puyeng dengan segala lambang-lambang yang ada.

#2 Kutu Buku

Stigma seperti ini kami dapatkan dari melihat banyaknya mahasiswa ITB yang berkacamata. Mungkin mata mereka lelah berkontraksi karena menghabiskan waktu yang banyak untuk membaca buku.

Tak mengherankan memang, banyak proyek atau tugas hanya dapat diselesaikan dengan membaca buku. Mungkin kalau ada mahasiswa ITB yang tidak berkacamata perlu dipertanyakan ke-ITB-annya.

Apalagi sempat aku berkunjung ke salah satu kos temanku, melihat buku yang bertumpuk-tumpuk membuat aku kaget. Judulnya pun terasa aneh dan bikin kepala geleng-geleng. Malah aku bertanya dalam hati, “Apa mungkin mereka bisa membaca habis buku ini ditambah berbahasa Inggris pula.”

#3 Memiliki sedikit waktu tidur

Asumsi ini kami dapatkan dari kelopak mata yang dimiliki para mahasiswa ITB. Tampak jelas hitam warna kelopaknya. Meskipun begitu, wajah mereka tampak berseri meski kurang tidur.

Baca Juga:

Trotoar Jatinangor Bukan Tempat Jalan Kaki, tapi Tempat Uji Kekebalan Tubuh dan Memperpendek Usia

7 Sekolah Kedinasan yang Lulusannya Punya Masa Depan Cerah dan Bikin Orang Tua Bangga

Hal itu tidak terlepas dari tugas dan ujian yang mereka tempuh. Konon menurut temanku, mahasiswa ITB, jumlah soal ujian mereka tidak sampai dua digit. Meskipun begitu waktu yang diberikan untuk mengerjakan soal itu tetap terasa kurang.

Memiliki waktu tidur yang sedikit itu, juga karena mereka harus membaca tumpukan buku itu. Bukan sekadar dibaca begitu saja, namun harus dipahami bagimana logika yang ditawarkan bukunya.

#4 Kaku ketika berbicara

Karena bacaannya tergolong berat. Banyak dari mereka menjadi jarang bersosialisasi dengan masyarakat sekitar. Waktu mereka dihabiskan untuk membaca buku, belajar, atau berdiskusi dengan teman satu jurusan mengenai tugas atau proyek yang mereka hadapi. Akibatnya bahasa yang mereka gunakan dalam berkomunikasi akan terasa berat dan condong seperti bahasa textbook.

Berbeda dengan mahasiswa perguruan tinggi lainnya, setidaknya masih memiliki waktu yang kosong. Maka dapat mengikuti pembicaraan tentang hal remeh temeh seperti gosip atau becanda dengan bahasa yang luwes dan cair, sampai-sampai nggak bisa dipahami.

#5 Tidak mementingkan penampilan

Mungkin karena padatnya waktu mengerjakan tugas, sehingga berpakaian “menarik” tidak terlalu dipikirkan. Kenyamanan adalah yang utama, bukan penilaian orang sekitar. Mereka seakan sedang berkejar dengan waktu.

Hal ini juga seakan menggenapi kesepakatan tidak tertulis mahasiswa Teknik, “Belum resmi anak Teknik kalau belum pernah berpenampilan urakan dan rambut yang gondrong.” Tak heran kalau banyak mahasiswa ITB yang tergolong begitu dalam berpenampilan.

Itulah 5 stereotip mahasiswa PKN STAN terhadap mahasiswa ITB. Meskipun stereotip itu banyak melekat kepada mahasiswa ITB, bukan berarti mutlak hal seperti itu melekat kepada semua mahasiswanya. Namanya saja hasil pengamatan suka-suka.

BACA JUGA Hal yang Perlu Anda Ketahui Jika Jatuh Cinta pada Perempuan Batak atau tulisan Johan Gregorius Manotari Pardede

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 24 Desember 2021 oleh

Tags: ITBSTANstereotip mahasiswa
Johan Gregorius Manotari Pardede

Johan Gregorius Manotari Pardede

Mahasiswa STAN yang doyan menulis dan membaca.

ArtikelTerkait

sekolah kedinasan selain stan stis mojok

STAN Tutup Pendaftaran 2020? Tenang, Masih Ada Puluhan Sekolah Kedinasan Lain

13 Mei 2020
Kata Deddy Corbuzier, Kuliah Itu Nggak Penting dan Bikin Milenial Mengalami ‘Postponing Reality’

Menilik Kekuatan IPDN, IKOPIN, ITB Jatinangor, dan UNPAD: Jika Mereka Tawuran

5 Mei 2020
Alasan Mahasiswa ITB Jatinangor Jarang Terlihat Adalah Perkara 'Kenyamanan' terminal mojok.co

Alasan Mahasiswa ITB Jatinangor Jarang Terlihat Adalah Perkara ‘Kenyamanan’

20 Oktober 2020
hidup mahasiswa indonesia stan

Apakah Mahasiswa STAN Kenal Jargon “Hidup Mahasiswa Indonesia”?

1 Oktober 2019
5 Tempat Ibadah Terdekat dari Gedung Sate yang Keren dan Bersejarah

5 Masjid Terdekat dari Gedung Sate yang Keren dan Bersejarah

4 April 2022
Meninggalkan Jatinangor, Meninggalkan Masalah-masalah yang Menghantui Kecamatan Luar Biasa Ini

Meninggalkan Jatinangor, Meninggalkan Masalah-masalah yang Menghantui Kecamatan Luar Biasa Ini

17 Agustus 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Dilema Warga Gondangrejo: Mengaku Orang Karanganyar, Jauhnya Kebangetan. Mengaku Orang Solo, KTP Nggak Setuju

Dilema Warga Gondangrejo: Mengaku Orang Karanganyar, Jauhnya Kebangetan. Mengaku Orang Solo, KTP Nggak Setuju

13 Desember 2025
4 Rekomendasi Film Natal di Netflix yang Cocok Ditonton Bersama Keluarga Mojok

4 Rekomendasi Film Natal di Netflix yang Cocok Ditonton Bersama Keluarga

11 Desember 2025
Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025
Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

15 Desember 2025
Drama Puskesmas yang Membuat Pasien Curiga dan Trauma (Unsplash)

Pengalaman Saya Melihat Langsung Pasien yang Malah Curiga dan Trauma ketika Berobat ke Puskesmas

14 Desember 2025
Orang Jakarta Stop Berpikir Pindah ke Purwokerto, Kota Ini Tidak Cocok untuk Kalian Mojok.co

Orang dari Kota Besar Stop Berpikir Pindah ke Purwokerto, Kota Ini Belum Tentu Cocok untuk Kalian

11 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal
  • Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah
  • Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna
  • Kedewasaan Bocah 11 Tahun di Arena Panahan Kudus, Pelajaran di Balik Cedera dan Senar Busur Putus
  • Raibnya Miliaran Dana Kalurahan di Bantul, Ada Penyelewengan
  • Hanya Punya 1 Kaki, Jadi Kurir JNE untuk Hidup Mandiri hingga Bisa Kuliah dan Jadi Atlet Berprestasi

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.