Saya sudah banyak mendengar berita dan anggapan aneh soal Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta sebelum masuk kampus ini. Tapi, setelah lulus beberapa tahun lalu, ternyata anggapan nyeleneh tentang UIN Jakarta masih saja ada dan tersebar secara masif. Padahal, sudah banyak sekali orang-orang kampus yang membantah informasi-informasi keliru itu.Â
Salah satunya, entah kenapa, UIN Jakarta selalu dianggap sebelah mata. Bahkan, dianggap sebagai tempat yang kurang baik untuk beberapa golongan. Padahal, kenyataannya nggak seperti itu. Mungkin ini terjadi karena dari pihak kampus sendiri tidak pernah secara formal meluruskannya ya.Â
Sebagai alumni, saya akan jelaskan anggapan nyeleneh terkait kampus yang sebenarnya salah besar. Anggapan yang sayangnya terlanjur dipercaya banyak orang, bahkan calon mahasiswanya.Â
#1 UIN Jakarta tidak hanya untuk lulusan pesantren
Banyak orang-orang berpikir, kalau UIN Jakarta hanya untuk lulusan pesantren. Karena namanya saja sudah tersematkan kata “Islam” di dalamnya, banyak yang mengira kalau masuk ke kampus ini haruslah alumni pesantren. Anggapan itu salah besar, mahasiswanya nggak harus lulusan pesantren kok
UIN Jakarta menerima mahasiswa dari berbagai latar belakang pendidikan. Mau kamu lulusan pesantren, madrasah, sekolah internasional, sampai Paket C juga boleh. Saya bisa ngomong begini karena punya teman dari latar belakang pendidikan macam-macam seperti itu di kampus.
UIN Jakarta yang memiliki banyak jurusan umum justru kebanyakan mahasiswanya berasal dari nonpesantren. Ada yang hanya sekadar madrasah, bahkan yang nggak pernah belajar agama secara formal pun ada.Â
#2 Hanya ada jurusan ilmu agama IslamÂ
Jangan hanya karena namanya ada Islam, kampus ini kemudian dianggap hanya memiliki jurusan ilmu agama Islam. Kalau puluhan tahun lalu, ketika namanya masih Akademi Dinas Ilmu Agama (ADIA), mungkin bisa jadi benar. Tapi, tidak dengan sekarang. Â
Sejak namanya menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, banyak jurusannya semakin umum. Kini, kampus punya banyak fakultas dan program studi umum seperti Psikologi, Sosiologi, Ekonomi, Kedokteran, Farmasi, hingga Teknik.
Walau lebih banyak jurusan agamanya, bukan berarti UIN Jakarta hanya ada jurusan agama Islamnya. Saya luruskan, yang benar adalah walau ada jurusan umumnya, porsi studi agama Islamnya tetap ada di dalam perkuliahan. Namanya juga universitas Islam negeri.Â
#3 UIN Jakarta isinya orang-orang liberal
Salah kaprah yang satu ini bikin saya pusing, asli. Saya kuliah di UIN Jakarta buat belajar, menuntut ilmu. Eh, tiba-tiba dibilang masuk sarangnya orang liberal. Gimana caranya saya yang masuk jurusan Sejarah Peradaban Islam di kampus, lalu dianggap belajar caranya menjadi orang liberal? Aneh banget.
Biar kalian tahu, kampus ini isinya nggak semuanya orang liberal. Ada yang konservatif, ada yang radikal, ada juga yang moderat. Justru kebanyakan malah orang-orang normal yang bahkan dibilang alim juga tidak, dibilang liberal pun apalagi. UIN Jakarta dianggap isinya orang liberal karena mereka yang paling sering nongol di media dengan pemikirannya.
#4 Mahasiswanya berpakaian sangat alim
Ini sama sekali nggak benar. Banyak mahasiswa di kampus yang berpakaian macam-macam. Meski tetap harus berhijab untuk perempuan, tapi banyak juga yang kemudian memadukan dengan gaya atau fesyen terkini. Ada juga mahasuswa tidak berpakaian rapi sama sekali alias cuma modal sandal dan kaos belel. Ada lho.Â
Saya jujur saja di sini. Bahkan, ada mahasiswa yang berpakaian seperti wibu. Modal tas laptop dengan baju koko, celana bahan, dipadukan dengan sepatu futsal. Tak lupa menggunakan masker dan headset besar di kupingnya. Jadi pakaian mahasiswanya tidaklah sangat islami seperti dalam bayangan ya.Â
#5 Masuk UIN Jakarta itu mudah
Eits, jangan mentang-mentang ini UIN dan bukan UI, jadi menganggap masuk kampus ini mudah. Jangan salah, teman-teman saya yang dulu satu sekolah mau masuk sini justru banyak yang gagal. Padahal, mereka sudah memilih jurusannya yang peminatnya rendah.
Kalau minat kuliah di UIN Jakarta rendha, nggak mungkin ada banyak jalur untuk masuk ke kampus ini. Jadi, jangan sekali-kali kalian meremehkan UIN Jakarta, khususnya para calon mahasiswa baru, lalu belajar asal-asalan. Tembus kampus ini juga perlu perjuangan, Bos.Â
Oke, cukup segitu dulu saya meluruskan salah kaprah soal UIN Jakarta. Semoga informasi ini bisa membantu siapa saja, terutama calon mahasiswa baru yang hendak masuk ke sana.Â
Penulis: Nasrulloh Alif Suherman
Editor: Kenia IntanÂ
BACA JUGA Saya Tidak Menyesal Masuk UIN Jakarta meski Dianggap Kampus Buangan.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.




















