Bosan jadi karyawan dan pengin segera cairin utangan bank? Ini dia 5 rekomendasi waralaba yang bisa kalian coba
Hal apa yang sering terlintas di benak kalian saat bengong? Kalau saya, yang bolak-balik jadi bahan lamunan adalah keinginan untuk membuka usaha. Iya, saya tahu jadi pengusaha itu tidak seenak dan semudah kelihatannya. Sudah pernah dibahas di tulisan ini juga, kok. Cuma, ya, tetap saja. Gimana, ya?
Mungkin saya jenuh dengan pekerjaan sekarang sehingga butuh suasana baru dan tantangan baru. Selain, ehm, ingin dapat tambahan pemasukan juga, sih. Duh. Dasar manusia. Kagak ada puasnya. Hih!
Berhubung saya bureng soal bagaimana cara memulai sebuah usaha, saya jadi berpikir untuk bergabung di dunia bisnis lewat jalur waralaba. Lumayan, kan? Saya tidak perlu repot-repot membangun brand. Cukup nimbrung saja, melanjutkan apa yang sudah ada. Maka, mulailah saya hunting tentang info kemitraan produk makanan dan minuman yang sekiranya cocok untuk dijalankan.
Nah, kalau kalian juga tertarik terjun di dunia bisnis waralaba, berikut sontekan hasil saya ubek-ubek kiri kanan:
#1 Mendem Duren
Lewat akun Instagramnya, Mendem Duren mengklaim dirinya sebagai es duren pertama dan terbesar di Indonesia. Bukan hanya itu saja, Mendem Duren juga mencatatkan rekor balik modal tercepat 14 hari. Wew. Kedengarannya menjanjikan sekali, bukan? Apalagi, kemitraan Mendem Duren tidak mengenal adanya franchise fee dan royalty fee. Modal investasinya terjangkau pula! Dari yang semula ada di rate 45 juta, kini cuma 15 juta berkat adanya program Kemitraan Minimalis Edisi 2022. Gas nggak, nih, ambil waralaba Mendem Duren?
#2 Kue Balok Parikesit
Masih dari jagat kuliner. Waralaba berikutnya yaitu Kue Balok Parikesit. Paket kemitraan cemilan manis ini dibanderol mulai dari 15 jutaan saja, tergantung tipe kemitraan mana yang dipilih. Harga produknya yang terjangkau—cuma 2500 perak—membuat sasaran konsumen Kue Balok Parikesit semakin luas. Diperkirakan, mitra waralaba akan balik modal 1 sampai 2 bulan. Dengan syarat, penjualan rata-rata sebanyak 850 keping kue balok per hari. Beuh~
#3 Kebab Baba Rafi
Sebagai pencinta kebab garis keras, pengin juga ganti status dari pembeli ke penjual. Nah, berbeda dengan dua waralaba sebelumnya, modal investasi awal di Kebab Baba Rafi cenderung mahal. Untuk kemitraan yang menggunakan booth saja, nilai investasinya mencapai 120 juta. Sementara yang paling mahal, yaitu 300 juta untuk kemitraan tipe container kebab kafe. Harga segitu belum termasuk biaya sewa lokasi per tahunnya, ya, Bosque~
#4 Es Teh Indonesia
Untuk bisa membuka waralaba Es Teh Indonesia, diperlukan modal sekira 130 juta untuk investasi lisensi dan peralatan, stok bahan baku, dll. Jika ditambah biaya sewa dan renovasi tempat bisa mencapai 200 hingga 250 juta. Kalau penjualan rata-rata 4 juta per hari, maka mitra waralaba akan bisa balik modal 6 bulan hingga 1 tahun. Gimana, Bestie? Tertarik nggak untuk ikutan jadi PNS alias Pegawai Nagita Slavina?
#5 D’Kriuk
Per Juli 2022, D’Kriuk Fried Chicken sudah memiliki 1.510 outlet di 31 kota di Indonesia. Angka ini cukup besar mengingat usia D’Kriuk yang baru 2 tahun beroperasi. Sama seperti waralaba pada umumnya, besaran nilai investasi di D’Kriuk juga dibedakan berdasarkan paket kerjasamanya. Termurah adalah Paket All New Booth, yaitu senilai 17 juta saja. Sayangnya, paket ini hanya berlaku untuk calon mitra di daerah Jabodetabek. Untuk yang berdomisili di luar Jabodetabek, bisa incer Paket Silver (20 juta) atau paket Gold (23 juta).
Biar lebih jelas, perbandingan 5 waralaba di atas bisa dilihat di tabel berikut:
Nama Franchise | Investasi | Fasilitas | Royalti Fee | Kelebihan |
Mendem Duren | 15 juta | Peralatan produksi, media promo, buku panduan dan DVD turorial | X | Biaya investasi rendah, produk banyak peminat |
Kue Balok Parikesit | 15 – 18 juta | Peralatan masak, bahan baku, tenda, gerobak, media promosi | X | Harga produk murah, minim competitor. |
Kebab Baba Rafi | 120 – 300 juta | Lisensi, perlengkapan, bahan baku. | X | Brand sudah terkenal |
Es Teh Indonesia | 130 – 250 juta | Perlengkapan, training karyawan, media promosi, seragam | 5% | Brand sudah terkenal |
D’Kriuk | 17 – 23 juta | Gerobak, perlengkapan dan peralatan masak, bahan baku dan free grand opening. | X | Biaya investasi rendah |
Lantas, waralaba manakah yang kemudian saya pilih?
Sayangnya, sampai detik ini saya masih bingung, nih. Terutama bingung di modal. So, ada yang mau nyumbang nggak? Hehehe.
Penulis: Dyan Arfiana Ayu Puspita
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Franchise Indomaret: Peluang Usaha Populer yang Antiribet-Ribet Club