Sedang di Gunungkidul dan ingin berburu takjil? Sila kunjungi tempat berburu takjil di Gunungkidul berikut ini
Setiap bulan Ramadan tiba, Paklik saya yang ada di Jakarta lebih intens telpon-telponan dengan mbakyunya atau ibu saya. Terlebih saat menjelang buka puasa, saudara kandung yang LDR itu biasanya saling pamer menu takjil. Hampir semua foto di galeri HP saya dipenuhi foto-foto menu takjil yang dikirim Paklik.
Seolah tak mau kalah, selain membuat menu takjil di rumah, ibu saya juga sering membeli aneka jajanan tradisional yang tersedia di sekitar Pasar Argosari Wonosari. Kawasan ini menjadi favorit ibu saya berburu menu takjil karena menyediakan jajanan tradisional yang cukup komplit. Sejumlah makanan tradisional, seperti cendol dawet, apem, cemplon, jadah tempe, hingga toplek peli, tumpah ruah di kawasan Pasar Argosari.
Selain di sekitar Pasar Argosari, masih banyak tempat atau warung di Gunungkidul yang biasa dikunjungi para pemburu takjil. Tidak hanya menjajakan aneka menu takjil tradisional, sejumlah warung tersebut umumnya juga berada di kawasan wisata. Untuk itu, tempat ini sangat cocok dijadikan agenda buka bersama dengan kerabat dan orang-orang terdekat.
Bagi Anda yang ingin berbuka puasa di Gunungkidul, berikut rekomendasi tempat takjil di Gunungkidul yang cocok untuk bukber, antara lain:
#1 Taman Bunga Wonosari
Jenang dawet menjadi salah satu kuliner khas Gunungkidul yang cocok dijadikan menu takjil. Salah satu warung yang menjajakan jenang dawet paling legendaris di Gunungkidul adalah Warung Mbah Dawet. Warung kuliner di kawasan Taman Bunga Wonosari ini sudah ada sejak 1965.
Berbeda dengan dawet pada umumnya yang berisi cendol, santan, dan juruh, jenang dawet milik Mbah Dawet dilengkapi dengan bubur sumsum, jenang ngangrang, dan bubur mutiara. Konon, proses pembuatan jenang dawet milik Mbah Dawet masih menggunakan cara-cara tradisional dan bahan alami tanpa pemanis buatan.
Adapun cara penyajian jenang dawet ini tidak pakai gelas, melainkan mangkuk kecil yang unik. Selain dikenal memiliki rasa enak dan lembut, jenang Mbah Dawet juga dijual murah meriah, yakni Rp3.500.
Meski memiliki ukuran kecil, setiap hari warung ini selalu ramai pembeli, terlebih saat akhir pekan. Tidak hanya menjajakan jenang dawet, warung ini juga menyediakan berbagai jajanan pasar, seperti tiwul, gudangan, gorengan, dan kuliner khas Gunungkidul lainnya.
#2 Pasar Ekologis Argowijil Wonosari
Bagi Anda yang ingin berbuka dengan menu takjil dengan nuansa tempo dulu, silakan berkunjung ke Pasar Argowijil. Pasar yang berada di Dusun Gari, Desa Gari, Kecamatan Wonosari, ini menyajikan beragam menu takjil super lengkap. Mulai dari legondo, tiwul, sambel tawon, singkong goreng, tempe bacem, dan aneka jajanan tradisional lainnya.
Tidak hanya menyajikan berbagai makanan khas Gunungkidul yang lezat, di sini juga menyediakan beragam minuman tradisional yang unik, salah satunya cendol dawet. Dalam tradisi masyarakat Gunungkidul, biasanya disajikan pada saat upacara pernikahan atau yang disebut dengan Midodareni. Selain memiliki nilai-nilai tradisi dan budaya, cendol dawet juga mempunyai cita rasa enak dan menyegarkan.
Selain itu, sejumlah minuman lainnya, mulai dari dawet hitam, dawet garut, hingga es tape, tersedia di Pasar Ekologis Argowijil. Tak hanya menyegarkan dan melepas dahaga, harga yang ditawarkan di tempat ini juga sangat terjangkau.
Pasar yang dibangun pada 2017 lalu ini, setiap bulan Ramadan selalu ramai pengunjung. Tidak hanya bisa mencicipi aneka menu takjil yang komplit, pengunjung juga dapat menikmati suasana alam yang masih tampak asri. Banyaknya pohon-pohon di sekitar pasar, membuat tempat kuliner tradisional ini cocok untuk agenda buka puasa bersama teman-teman dekat.
#3 Proliman Ponjong
Tempat berburu takjil di Gunungkidul lainnya yaitu di kawasan Proliman Ponjong, tepatnya di Desa Genjahan, Kecamatan Ponjong. Di tempat ini, Anda bisa menemukan beragam cemilan yang cocok untuk berbuka puasa, salah satunya puli tempe di Warung Puli Tempe Mbak Puji.
Hampir setiap hari, warung milik Mbak Puji ini tampak selalu ramai pembeli. Tidak sedikit para wisatawan dari luar daerah yang mampir untuk menikmati puli tempe khas Gunungkidul ini. Tekstur puli yang kenyal berpadu dengan tempe bacem yang gurih dan manis, membuat kuliner ini selalu berhasil memanjakan lidah.
Tidak hanya puli tempe, deretan warung kuliner yang berada di Proliman Ponjong juga banyak menyajikan makanan tradisional lainnya, seperti tape ketan, dawet, kolak pisang, jadah tempe, pisang goreng, tahu bacem, pecel sayur, dan aneka menu takjil lainnya. Biasanya, deretan warung di Proliman Ponjong ini buka pada pukul 15.30- habis.
#4 Pasar Telaga Jonge Semanu
Telaga Jonge menjadi salah satu tempat wisata baru di Gunungkidul. Objek wisata yang berada di Dusun Kewangen Lor, Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu, ini memiliki telaga yang sarat akan nilai sejarah. Konon, air di telaga ini tidak pernah kering.
Di tempat ini, juga disediakan perahu motor yang dapat Anda gunakan untuk mengelilingi telaga dan melihat panorama alam di kawasan ini yang masih tampak begitu asri. Selain itu, di tempat ini Anda juga bisa menemukan berbagai menu takjil tradisional yang akan memanjakan lidah.
Salah satu menu takjil yang bisa ditemukan di Pasar Telaga Jonge adalah es tape. Sama seperti es tape lainnya, minuman ini terbuat dari tape singkong yang dicampur susu dan es serut dengan topping roti tawar. Rasa tape singkong yang manis berpadu dengan kentalnya susu putih dan es serut, membuat minuman ini begitu nikmat dan menyegarkan.
Selain es tape, di tempat ini Anda juga bisa berbuka dengan menu takjil lainnya. Beberapa menu takjil yang bisa Anda temukan di Pasar Telaga Jonge, yaitu pisang goreng, thoplek peli, cemplon, cenil, gatot, tiwul, dan jajanan khas masyarakat pedesaan lainnya.
#5 Pasar Ngingrong Wonosari
Beragam menu takjil enak di Gunungkidul juga bisa Anda temukan di Pasar Ngingrong. Pasar yang terletak di Desa Mulo, Kecamatan Wonosari, ini menjadi pilihan tempat berburu takjil dengan menu yang cukup komplit. Salah satu jajanan tradisional yang bisa Anda cicipi di sini adalah apem contong.
Apem contong sendiri merupakan makanan khas Gunungkidul yang terbuat dari tepung jagung. Jenis apem ini memiliki wadah yang unik, yaitu berupa daun nangka yang dibentuk contong (kerucut). Tidak hanya memiliki kemasan menarik, apem ini juga mempunyai cita rasa manis dan legit.
Banyak sekali pilihan menu takjil di Pasar Ngingrong yang cocok disantap saat berbuka puasa. Sambil menunggu waktu berbuka, Anda juga akan dimanjakan panorama alam yang indah dan memesona. Selain itu, di tempat ini pengunjung juga bisa bermain flying fox sepanjang 135 meter di atas ketinggian 80 meter.
Itulah beberapa rekomendasi menu takjil di Gunungkidul yang bisa Anda cicipi. Selamat berburu menu takjil dan jangan lupa salat tarawih.
Penulis: Jevi Adhi Nugraha
Editor: Rizky Prasetya