• Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Hewani
    • Personality
    • Nabati
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Hewani
    • Personality
    • Nabati
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
Home Artikel

5 Kelakuan Pembeli yang Bikin Kesal Pemilik Warung Makan

Vivi Wasriani oleh Vivi Wasriani
30 September 2020
0
A A
Makan di Warteg Harusnya Menduduki Puncak Klasemen Rekomendasi Kuliner terminal mojok.co

Makan di Warteg Harusnya Menduduki Puncak Klasemen Rekomendasi Kuliner terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Tidak selamanya pembeli adalah raja. Nyatanya ada beberapa sikap pembeli yang membuat pemilik warung makan merasa gemas dan kurang nyaman. Kesimpulan ini saya dapat dari perbincangan saya dengan salah satu pemilik warung makan yang sudah berbisnis selama lebih dari dua puluh tahun.

Nggak ada salahnya kita memahami uneg-uneg dari pemilik warung. Namanya juga simbiosis mutualisme, harus saling menguntungkan antara pembeli dan penjual. Pembeli kenyang, penjual dapat uang.

Daftar Isi

  • #1 Pembeli yang makan dengan berantakan
  • #2 Membiarkan piring dan gelas kotor berserakan di atas meja
  • #3 Menanyakan harga bahkan sampai menawar
  • #4 Memanggil penjual seperti ngajak baku hantam
  • #5 Malu meminta dibungkuskan makanan yang tidak habis

#1 Pembeli yang makan dengan berantakan

Nasinya berjatuhan ke sana kemari, kadang tetesan air minum juga terlihat di sana-sini. Bahkan, air kobokan yang digunakan untuk mencuci tangan kadang di ciprat-cipratkan ke lantai sehingga meninggalkan kesan kotor dan berantakan.


Tentu saja jika ada pembeli yang membawa anak kecil atau balita, makan yang berantakan adalah sesuatu yang wajar. Dan hal itu akan dimaklumi kok oleh pemilik warung. Yang membuat gemas adalah orang dewasa yang bersikap demikian.

Sebelum ada Covid-19, memang sudah menjadi ciri khas warung makan Indonesia untuk menyediakan air kobokan. Tujuannya biar pembeli nggak usah bolak-balik menuju sumber air untuk cuci tangan. Tapi, kalau dipakai dengan tidak bijak, ya, pemilik warung makan kesal juga.

Sejujurnya, kebiasaan menciprat-cipratkan air setelah mencuci tangan adalah sikap yang cukup menyebalkan bagi saya pribadi.

Saya jadi mengerti alasan pemilik warung gemas dengan sikap pembeli yang seperti ini. Mereka harus bekerja dua kali, yaitu membersihkan lantai dan meja yang kotor. Nyatanya itu cukup melelahkan.

#2 Membiarkan piring dan gelas kotor berserakan di atas meja

Jujur saja, saya sendiri juga sering melakukan hal ini. Tapi, ternyata dari sudut pandang pemilik warung makan, hal ini cukup membuat kurang nyaman.

Akan lebih baik jika setelah makan, pembeli menumpuk piring kotor di satu titik di atas meja. Selain akan terlihat bersih dan nyaman dipandang, hal ini akan sangat dihargai oleh pemilik warung makan. Pekerja di warung bakal lebih mudah mengangkat piring kotor. Jangan bilang, “Ah, nanti mereka makan gaji buta.” Tolong ya, kerjaan mereka nggak hanya membersihkan bekas piring kotormu. Lagian apa salahnya meringankan pekerjaan orang sih, empati sedikit nggak apa-apa dong.

Ini menandakan bahwa kita respek dengan si pemilik warung makan dan menghargai layanan serta makanannya. Selain itu, jika kita terbiasa melakukan hal ini, kepekaan dan kebiasaan sosial yang baik akan tumbuh di tengah masyarakat.

Walaupun, tentu saja, tidak semudah itu menumbuhkan kebiasaan baik di tengah masyarakat ketimbang menumbuhkan kebiasaan buruknya.

#3 Menanyakan harga bahkan sampai menawar

Sebelum saya berbincang dengan teman yang satu ini, saya pikir menanyakan harga adalah hal yang wajar. Tapi ternyata hal tersebut menimbulkan ketidaknyamanan dari sudut pandang pemilik warung makan.

Bahkan teman saya bilang ada pembeli yang menawar harga makanan. Bagi saya pribadi, menawar harga makanan itu memang bukan tindakan yang sopan.

“Sebab, yang saya jual adalah makanan, bukan benda yang bisa ditawar. Setiap orang memang berbeda-beda, tapi ini soal sikap dan etika. Lebih baik urusan harga belakangan saja, setelah makan,” kata teman saya.

Hal ini memang bisa diatasi dengan menyediakan lembar menu di atas meja atau di depan etalase warung makan. Akan tetapi, di sisi lain, tidak ada salahnya untuk mendengar uneg-uneg dari sudut pandang yang berbeda, kan. Jangan-jangan memang kita yang malas baca menu dan daftar harga yang sudah ditulis.

#4 Memanggil penjual seperti ngajak baku hantam

Kadang, ada saja pembeli yang memanggil penjual dengan teriak-teriak. Mungkin maksudnya agar penjual yang kebetulan tidak ada di depan warung tahu bahwa ada pembeli di warungnya. Tapi, ternyata hal ini tidak cukup terpuji.

Bagi penjual, pembeli yang memanggil kelewat nyaring itu bikin gemas dan sangat tidak nyaman didengar. Apalagi jika warung makannya adalah tipe ruko, orang-orang di ruko sebelah bakal ikutan mendengar teriakan suram dari pembeli yang bikin berisik.


Tapi, kalau kita lihat dari sudut pandang pembeli, jika manggilnya dengan nada normal, bisa jadi penjual malah tidak mendengar. Jika kenyaringan, malah terkesan tidak sopan. Jika langsung duduk tanpa diketahui penjual, rasanya aneh juga.

Saya pribadi lebih memilih menunggu saja deh di depan warung. Berdiri sendiri menanti penjual mempersilakan masuk. Tidak ada salahnya juga mengetuk meja atau mengucapkan, “Permisi….” dengan sopan. Pokoknya nggak usah ngegas aja lah.

#5 Malu meminta dibungkuskan makanan yang tidak habis

Yang satu ini akan terlaksana apabila pembeli tidak bersikap tsundere alias malu-malu kucing. Dari sudut pandang penjual, membungkus makanan yang tidak habis lebih baik daripada tidak menghabiskannya.

Walaupun, mau diapakan makanan tersebut setelah dibungkus adalah sepenuhnya urusan pembeli. Tapi, setidaknya penjual lebih senang jika makanan yang tidak habis itu dibungkus.

Sebab, memasak dan berjualan adalah kegiatan yang melelahkan. Membungkus makanan yang tidak habis artinya kita menghargai makanan yang telah dimasak dengan susah payah. Lagian mubazir kalau dibuang begitu saja.

Saya yakin masih banyak yang merasa malu untuk meminta dibungkuskan makanan yang tidak habis.Bahkan terkadang, ada penjual yang menawarkan terlebih dahulu apakah makanan yang tersisa mau dibungkuskan saja atau tidak. Walaupun akhirnya mayoritas pembeli menolak.

Itu tadi beberapa sikap pembeli yang membuat gemas dan kadang menimbulkan ketidaknyamanan bagi pemilik warung makan. Sebagai subjek yang terhubung melalui simbiosis mutualisme, akan lebih baik jika kita saling pengertian. Sesederhana apa pun sikap pengertian yang ditunjukkan pembeli tentunya akan dihargai oleh pemilik dan karyawan di warung makan.

BACA JUGA 5 Rekomendasi Anime Misteri Underrated yang Punya Alur Menarik dan tulisan Vivi Wasriani lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 1 Oktober 2020 oleh

Tags: BisnisKuliner
Vivi Wasriani

Vivi Wasriani

Hobi bernapas dan suka makan.

Artikel Lainnya

Culture Shock Orang Jawa yang Merantau ke Sulawesi

Culture Shock Orang Jawa yang Merantau ke Sulawesi

18 Juni 2022
Bandung Kota Kuliner, tapi Orang Asli Bandung Jarang Kulineran

Bandung Kota Kuliner, tapi Orang Asli Bandung Jarang Kulineran

21 Mei 2022
Kol Goreng, Lalapan Nikmat yang Mengandung Bahaya

Kol Goreng, Lalapan Nikmat yang Mengandung Bahaya

5 Mei 2022
Self Healing Jadi Peluang Bisnis, Etis atau Tidak?

Self Healing Jadi Peluang Bisnis, Etis atau Tidak?

4 Mei 2022
6 Rekomendasi Kuliner Ngetop di Kawasan Wisata Religi Sunan Ampel Surabaya

6 Rekomendasi Kuliner Ngetop di Kawasan Wisata Religi Sunan Ampel Surabaya

23 April 2022
10 Rekomendasi Kuliner di Kampung Durian Runtuh Upin & Ipin Terminal Mojok.co

10 Rekomendasi Kuliner di Kampung Durian Runtuh Upin & Ipin

22 Maret 2022
Pos Selanjutnya
Kerugian Jadi Orang Posesif yang Nggak Ngasih Privasi ke Pasangan terminal mojok.co

Pacar yang Nggak Ngasih Privasi Adalah Ciri Orang yang Merugi

Terpopuler Sepekan

Jangan Nyinyirin Megawati yang Tak Mau Punya Menantu Tukang Bakso

Jangan Nyinyirin Megawati yang Tak Mau Punya Menantu Tukang Bakso

24 Juni 2022
Warmindo di Pekalongan (Unsplash.com)

Beberapa Warmindo di Pekalongan Bukan Tempat yang Menyenangkan

19 Juni 2022
Saya Orang Desa yang Memilih Pakai Jasa WO daripada Sistem Rewang untuk Pesta Pernikahan Terminal Mojok

Saya Orang Desa yang Memilih Pakai Jasa WO daripada Sistem Rewang untuk Pesta Pernikahan

15 Juni 2022
Lawang Sewu Semarang (Unsplash.com)

5 Fakta Keliru Terkait Semarang yang Telanjur Dipercaya Banyak Orang

21 Juni 2022
Makan di Warteg Harusnya Menduduki Puncak Klasemen Rekomendasi Kuliner terminal mojok.co

5 Kelakuan Pembeli yang Bikin Kesal Pemilik Warung Makan

30 September 2020
Lookism: Webtun yang Menyajikan Sisi Gelap Korea Selatan dengan Gamblang

Lookism: Webtun yang Menyajikan Sisi Gelap Korea Selatan dengan Gamblang

18 Juni 2022
4 Oleh-oleh Khas Solo yang Sebaiknya Jangan Dibeli

Kota Solo, Sebaik-baiknya Kota untuk Menetap

24 Juni 2022

Dari MOJOK

  • Kasman Singodimedjo, Menagih Janji 7 Kata Piagam Jakarta pada Sukarno
    by Jarot Sarwosambodo on 26 Juni 2022
  • 9 Fakta Pencipta Lagu Garuda Pancasila yang Tersingkir dari Sejarah
    by Shinta Sigit Agustina on 26 Juni 2022
  • Minggu Bersama di Tepikota, Menikmati Kuliner Jawa Timur di Jogja
    by Amalia Fathonaty on 25 Juni 2022
  • 5 Alasan Ganti Oli Mesin Perlu Dilakukan Berkala
    by Hammam Izzuddin on 25 Juni 2022
  • Takluk dari PSIS Semarang, PSS Sleman Harus Menang di Laga Terakhir Grup A Piala Presiden
    by Hammam Izzuddin on 24 Juni 2022

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=GzeZNzywPSE&t=45s

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2022 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Cerita Cinta
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2022 Mojok.co - All Rights Reserved .

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In