Boleh jadi ikan asin menjadi lauk yang paling sering kita pilih saat makan dengan sambal atau lalapan. Lantaran rasanya didominasi asin, kebanyakan dari kita cenderung hanya akan mengambilnya sedikit-sedikit. Jadinya lebih awet dan bisa buat berhari-hari. Kehadirannya ini tentu bisa menyelamatkan kaum-kaum dompet kepepet karena awet banget.
Ikan asin ada banyak jenisnya. Tapi berikut ini yang paling sering kita jumpai di meja makan. Mulai dari yang “ndaging” hingga yang asin aja.
#1 Jambal roti
Ikan asin paling “ndaging” adalah jambal roti. Ukurannya tebel banget dan dibanding ikan asin lainnya, rasanya “ndaging”. Meski kering, dagingnya ngeprul. Maka saya masukkan jambal roti dalam takhta tertinggi.
Biasanya jambal roti ini dioseng bersama cabai yang banyak. Memang rasanya dominan asin, tapi ada tipsnya biar nggak getir di mulut. Cara mengolahnya harus direndam air hangat dulu, lalu ditambah geprekan bawang putih. Diolah apa pun pasti enak, apalagi kalau dimakan bareng nasi hangat. Dijamin bikin kita menghabiskan nasi. Harganya cukup mahal, 100 gramnya sekitar Rp10 ribuan.
#2 Peda
Ikan asin yang rasanya nggak hanya asin tapi juga “ndaging” adalah peda. Untuk menemukan ikan asin ini sangat mudah. Di warung sayur biasanya selalu ada, atau di tukang sayur keliling juga kadang membawa ikan ini untuk dijual. Biasanya ikan ini dijual secara utuh.
Ikan asin peda ini jadi favorit banyak orang, soalnya digoreng aja udah enak banget. Apalagi kalau dimasak ditumis dengan terong lalap. Tambah nikmat. Harganya juga terjangkau, 1 kilogramnya dibanderol mulai Rp30 ribuan aja. Nikmat dan awet banget.
#3 Ikan asin layur
Ikan layur bentuknya kecil memanjang dan biasanya jadi teman pas makan sayur asem. Rasanya yang asin menyatu dengan kecutnya asam ketika dimakan bersamaan. Ikan layur biasanya juga digoreng tepung.
Memang nggak se-“ndaging” ikan asin sebelumnya, namun layur ini sering dijadikan lauk dan terhidang di meja makan karena gurih dan rasanya yang nggak terlalu asin. Selain itu ikan ini juga mudah didapat dan harganya terjangkau. Satu kilogramnya mulai dari 20 ribuan aja.
#4 Ikan asin teri
Sekarang kita masuk ikan asin yang nggak ada dagingnya, yakni ikan teri. Ikan ini ukurannya kecil. Dalam satu suapan kita bisa makan beberapa ekor. Ada banyak jenis ikan teri, misalnya teri hitam yang sering dibuat peyek teri, ada juga jenis teri kayu yang alot yang sering dibuat masak tumisan dan bobor santan. Ikan ini memang sedikit banget dagingnya tapi rasanya gurih. Harganya biasa per 250 gram dibanderol 12 ribuan. Murah dan dapat banyak lagi.
#5 Teri medan, asin tapi jadi favorit
Ikan asin yang nggak ada daging selanjutnya adalah teri medan. Ukurannya beneran seuprit. Ikan ini sering dijadikan campuran tumisan, atau juga dijadikan oseng kering teri medan yang bisa tahan berhari-hari. Meskipun nggak ada dagingnya ikan ini definisi kecil-kecil cabe rawit karena harganya justru mahal banget, 100 gramnya mulai dari 10 ribuan.
Lantaran ukurannya yang kecil dan teksturnya yang lebih lembut, kadang ikan ini juga disebut teri nasi. Mungkin karena ukurannya yang kecil, nelayan butuh effort tambahan mencarinya ya. Makanya harga ikan teri medan ini cukup mahal.
Berbagai ikan asin tersebut bisa ditemukan di sekeliling kita, tinggal disesuaikan dengan kebutuhan dan uang kita saja. Tips memasak biar rasanya nggak terlalu asin adalah direndam dulu dengan air hangat, agar bisa sedikit berkurang asinnya. Kalau kalian paling suka yang mana?
Penulis: Wulan Maulina
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 4 Ikan Asin Terbaik untuk Resep Nasi Liwet Sunda.


















