Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

5 Istilah di Jurusan Ilmu Politik yang Kerap Disalahpahami. Sepele sih, tapi Bikin Emosi

Dimas Junian Fadillah oleh Dimas Junian Fadillah
15 November 2025
A A
5 Istilah di Jurusan Ilmu Politik yang Kerap Disalahpamahi. Sepele sih, tapi Bikin Emosi Mojok.co

5 Istilah di Jurusan Ilmu Politik yang Kerap Disalahpamahi. Sepele sih, tapi Bikin Emosi (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Mahasiswa baru Jurusan Ilmu Politik sebaiknya pahami lebih dalam istilah-istilah ini. 

Tak dapat dipungkiri, pendidikan politik di Indonesia memang mengalami perkembangan, tetapi belum bisa dikatakan memadai. Banyak masyarakat masih memandang politik sebatas persoalan pemilu, partai, dan perebutan jabatan. Akibatnya, istilah-istilah dasar dalam kajian politik masih terasa asing dan sering kali dipahami secara keliru.

Ironisnya, kondisi ini tidak hanya menyasar kalangan masyarakat awam, tetapi juga di lingkungan mahasiswa Ilmu Politik sendiri. Nggak, saya tidak akan menuduh siapapun, saya pribadi dulu saat maba juga masih bingung soal hal tersebut. Yo wajarlah, namanaya maba. Oleh sebab itu, berikut adalah lima istilah ilmu politik yang kerap disalahpahami. Catat biar bisa bantu kamu saat ujian lisan.

#1 Politik gentong babi dalam Ilmu Politik hanyalah analogi

Meski istilah pork barrel politics memunculkan kata “babi”, tapi sama sekali bukan soal pemimpin yang punya peternakan babi lho ya. Secara konseptual, istilah ini merujuk pada praktik distribusi dana publik secara selektif ke daerah tertentu oleh politisi untuk meraih dukungan elektoral.

Proyek-proyek yang disalurkan, misalnya pembangunan taman, jembatan, atau renovasi kantor desa, sering lebih dimotivasi oleh kepentingan pencitraan dan perolehan suara daripada pemerataan pembangunan yang substantif. Dengan kata lain, dana publik digunakan sebagai alat politik untuk memperkuat posisi pemimpin, bukan semata untuk kebutuhan masyarakat.

Akar istilah ini sendiri berangkat dari masa perbudakan di Amerika Serikat, ketika budak berebut daging babi dalam gentong sebagai jatah terbatas. Dari situ muncul analogi politik modern: ada aktor-aktor yang bersaing memperebutkan “jatah resmi” demi keuntungan pribadi atau kelompok. 

Memahami konteks historis ini membantu mahasiswa Ilmu Politik melihat bagaimana politik distributif bisa bertransformasi menjadi instrumen persaingan elektoral. Sekaligus, mengajarkan pentingnya kritik terhadap pemanfaatan sumber daya publik yang tidak adil atau manipulatif.

#2 Money politik bukan sekadar sogokan uang

Meski istilah ini terdengar familier, banyak yang masih keliru mengira money politik hanya soal amplop atau transaksi uang tunai. Padahal, praktik politik uang jauh lebih luas dan sistemik. Bentuknya bisa berupa bantuan sosial yang dikaitkan janji politik, proyek pembangunan yang diprioritaskan untuk wilayah tertentu demi dukungan suara, hingga relasi transaksional antara pejabat dan pengusaha. Dengan kata lain, politik uang bukan sekadar tindakan individu, tetapi bagian dari mekanisme yang memengaruhi perilaku politik secara luas.

Baca Juga:

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Dosa Pemilik Jasa Laundry yang Merugikan Banyak Pihak

Jadi, jangan asal bilang kalau politik uang ya tentang sogok menyogok menggunakan uang. Pemahaman sempit seperti itu menyesatkan dan justru wagu kalau keluar dari mulut mahasiswa Ilmu Politik. Memahami money politik dapat sangat membantu pada saat melakukan analisis praktik politik di kehidupan nyata, sehingga bisa membedakan dukungan rakyat yang organik dengan yang dimobilisasi melalui insentif ekonomi, dan menilai dampaknya terhadap legitimasi demokrasi.

#3 Kleptokrasi bukan hanya tentang pencurian barang oleh pemimpin politik

Jangan bayangkan kleptokrasi sekadar tindakan yang dilakukan oleh pemimpin politik yang menyembunyikan uang di lemari atau memindahkan aset negara ke rekening pribadi. Pada kenyataannya, kleptokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana pejabat publik menggunakan posisi dan institusi untuk memperkaya diri atau kelompok tertentu. Ini bisa lewat pengaturan kontrak, alokasi proyek, atau manipulasi anggaran negara. Ini praktik yang tampak “normal” tetapi menggerogoti integritas pemerintahan.

Dampaknya jauh lebih serius daripada sekadar kehilangan uang negara. Kleptokrasi berpotensi besar dalam menurunkan kepercayaan publik hingga melemahkan institusi. Bahkan, praktik ini bisa menghambat pembangunan yang seharusnya menyasar kepentingan rakyat. Bagi mahasiswa Jurusan Ilmu Politik, mengenal istilah satu ini setidaknya bisa menjadi rujukan agar tidak menyamaratakan semua pemerintahan yang buruk itu pasti oligarki, otoritarian, atau rezim korup. Tapi, menyesuaikan analisis yang tepat dalam melihat mekanisme penyalahgunaan kekuasaan di suatu negara. Tentu nggak di Indonesia sih, iya kan?

#4 Political honeymoon kerap dikira mahasiswa Jurusan Ilmu Politik bulan madu sesungguhnya

Istilah political honeymoon dalam Ilmu Politik sering disalahpahami sebagai bulan madu dalam arti romantis. Padahal, dalam ilmu politik, istilah ini merujuk pada periode awal setelah seorang pemimpin terpilih, ketika tingkat dukungan publik dan pers media biasanya tinggi, sehingga pemimpin tersebut relatif lebih leluasa menerapkan kebijakan. Popularitas awal ini bukan soal asmara, tetapi soal legitimasi politik yang bersifat sementara dan seringkali rapuh.

Fenomena political honeymoon penting dipahami karena memberi gambaran bagaimana opini publik dan dinamika politik bisa memengaruhi efektivitas pemerintahan. Mahasiswa Jurusan Ilmu Politik harus paham bahwa periode ini bisa dimanfaatkan untuk reformasi substansial, tetapi juga bisa disia-siakan jika hanya fokus pada pencitraan. Jadi ya nggak mesti soal senang-senang atau pemimpin yang sedang tamasya ke luar negeri ya.

#5 Abuse of Power tidak selalu berbentuk kekerasan

Ketika mendengar istilah abuse of power, banyak orang langsung membayangkan pemimpin yang mengangkat senjata, memaksa, atau melakukan kekerasan fisik terhadap rakyat atau bawahan. Padahal, dalam konteks ilmu politik, penyalahgunaan kekuasaan bisa jauh lebih halus dan sistemik, bahkan nggak disadari oleh aktor politik.

Dengan memahami istilah ini mestinya mahasiswa Jurusan Ilmu Politik bisa memberi contoh nyata dari abuse of power yang lebih implikatif di kehidupan masyarakat. Misal, seputar manipulasi kebijakan publik demi kepentingan pribadi atau kelompok tertentu, penunjukan pejabat berdasarkan relasi daripada kompetensi, hingga pemanfaatan informasi untuk menekan lawan politik. Intinya, abuse of power tidak selalu terlihat berdarah-darah, tetapi bisa tetap merusak struktur demokrasi dan legitimasi pemerintahan.

Itulah 5 istilah yang sering bikin salah paham di jurusan Ilmu Politik. Memahami makna istilah bukan cuma soal tuntutan akademik, tapi semacam alat navigasi buat menilik praktik kekuasaan, ujian legitimasi, dan manuver politik di dunia nyata. Dan ingat, jangan asal ngomong soal istilah politik kalau masih ragu, bisa-bisa yang mendengar bukannya tercerahkan, tapi malah tersulut emosinya. 

Penulis: Dimas Junian Fadillah
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA Kuliah Jurusan Ilmu Politik Itu Berat, Nggak Semua Orang Kuat: Setelah Lulus Susah Cari Kerja, Masih Harus Memikul Stigma Buruk pula.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 20 November 2025 oleh

Tags: ilmu politikistilah politikjurusan ilmu politikMahasiswamahasiswa ilmu politikPolitik
Dimas Junian Fadillah

Dimas Junian Fadillah

Lulusan S1 Ilmu Politik, tertarik dengan tata kelola & politik lokal.

ArtikelTerkait

Sisi Gelap Kos Karangmalang yang Jadi Andalan Mahasiswa UNY mojok.co

Sisi Gelap Kos Karangmalang yang Jadi Andalan Mahasiswa UNY

20 September 2025
kkn kkn keluar jawa mojok.co

8 Tipe Mahasiswa yang Selalu Ada di Kelompok KKN

30 Juni 2020
uang listrik

Uang Listrik yang Mengusik Kedamaian

15 Agustus 2019
Kalau Negara Bilang Kantor Kejaksaan Agung Terbakar karena Rokok, Ya Itu Pasti karena Rokok terminal mojok.co

Kalau Negara Bilang Kantor Kejaksaan Agung Terbakar karena Rokok, Ya Itu Pasti karena Rokok

24 Oktober 2020

3 Ormek yang Sering Dianggap Underbow Partai, Meski Sering Deklarasi Independen

12 September 2021
Setelah Banyak Kekecewaan, Melihat Politisi Baik Rasanya Aneh terminal mojok.co

Epidemi Virus Corona dan Ketimpangan di Sekitarnya

17 Maret 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025
Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025
Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025
Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025
Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025
5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri
  • Talent Connect Dibimbing.id: Saat Networking Tidak Lagi Sekadar Basa-basi Karier
  • Ironi Perayaan Hari Ibu di Tengah Bencana Aceh dan Sumatra, Perempuan Makin Terabaikan dan Tak Berdaya
  • Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja di Masa Lalu yang Tak Banyak Orang Tahu

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.